Hai moms,
 
Nimbrung yah, mnurutku yang namanya anak usia pra-sekolah, ya kbutuhan dasarnya 
adalah bermain. Kalo sekedar pengenalan huruf, skarang banyak yg jual puzzle 
huruf, magnetic board dgn magnetic letter, flasch card, buku2 sgala macem, 
mainan yg lucu, ya gpp "diperkenalkan" sebagai salah satu alat perangsang 
kreativitas n penunjang aktivitas bermain. 
 
Namun masalahnya adalah, ada yg sengaja "mengajarkan" membaca n calistung. Ini 
kan yang salah!! Setahuku klo di Indonesia gada kewajiban anak masuk SD harus 
bisa baca n calistung ya. Klo di Spore, kata teman2ku malah gada tes masuk 
Primary, cuma udah biasa di tingkat Kindergarten diajarin baca n calistung 
malah udah canggih ampe perkalian, perkenalan bilangan ganjil n genap, duuh 
serem ya dengernya. Karena nanti setelah masuk Primary, "katanya" langsung 
dikasi tugas2, dimana kemampuan membaca n calistung langsung dibutuhkan. 
Demikian yang aku dengar, faktanya gatau jg yaa.
 
Sistem pendidikan tiap negara beda2, dan beruntung lah jika di negara kita masi 
menganut sistem yang "manusiawi". Karena aku sendiri ga tega liat anak2 Spore, 
yang ikutan tuition/kursus sampe malem, after class school udah hal lumrah. 
Duuh untung Ara masi kcil blom harus mengenal kerasnya dunia. Ohya, bukannya 
anak yang belum bisa membaca, akan memiliki kemampuan imajinasi yang jauuh 
lebih dahsyat?? Karena disaat ia dibacakan cerita atau membolak-balik buku 
bergambar, sound bord book, dsb, ia akan berimajinasi, membayangkan dan tidak 
sekedar terpaku pada huruf n kata per kata?? 
 
Bagaimana pun, adalah tugas kita orang tua untuk membentuk anak2 kita dan 
menyiapkan mereka untuk menyongsong masa depan. Demikian jg merupakan otoritas 
orang tua untuk memberikan pendidikan di usia dini kepada si kecil, tentu kita 
semua ingin yg terbaik untuk anak2 kita bukan?!?:) 

Salam,
 
Lupi~Ara's mum~

--- On Wed, 7/9/08, lia sutoyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: lia sutoyo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [Ayahbunda-Online] Re: Anak TK Belajar Huruf & Angka, 
Penganiayaan Terselubung
To: Ayahbunda-Online@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 9, 2008, 12:07 PM








dear moms
 
saya setuju dengan pendapat mom Eveline, sepanjang anaknya enjoy en senang 
belajar sambil bermain, kenapa tidak.. kita perkenalkan huruf angka warna dll ..
 
salam



----- Original Message ----
From: eveline junita <rusly.eveline@ yahoo.co. id>
To: Ayahbunda-Online@ yahoogroups. com
Sent: Wednesday, July 9, 2008 10:33:54 AM
Subject: Bls: [Ayahbunda-Online] Re: Anak TK Belajar Huruf & Angka, 
Penganiayaan Terselubung








Ikutan nimbrung ya...
Mungkin sebagian besar para ortu tidak memaksa anaknya untuk belajar huruf dan 
angka ya tapi tidak ada salahnya kan sambil bermain sambil belajar. Apalagi 
kalo anaknya memang tertarik dengan buku dan sebagainya. Asal kita tau porsi si 
anak sendiri, kapan dia sudah mulai jenuh, bosan, capek. Saya juga tipe orang 
tua yang memperkenalkan anak tentang gambar, warna, angka dan huruf sejak dini. 
Anak saya Rachel masih 2.5 tahun, baru saya perkenalkan gambar dan warna, 
intinya memang tidak memaksa si anak untuk bisa, tapi tidak ada salahnya 
memperkenalkan sesuatu yang baru sejak dini kan?
 
Cheers,
Eveline (RacJo's mom)

--- Pada Rab, 9/7/08, Rina Sofiany <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:

Dari: Rina Sofiany <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: [Ayahbunda-Online] Re: Anak TK Belajar Huruf & Angka, Penganiayaan 
Terselubung
Kepada: Ayahbunda-Online@ yahoogroups. com
Tanggal: Rabu, 9 Juli, 2008, 6:39 AM




2 minggu yg lalu ketemu sama teman yg sempat tinggal di jerman dengan
anak dan suaminya. Saat itu sang anak baru 5 tahun dan sama pemerintah
jerman dipanggil untuk sekolah (waduh enak banget ya kalau negara gak
banyak penduduknya, semuanya bsia diperhatiin pemreintahnya) . Trus pas
sekolah sang anak sudah bisa menuliskan abjad namanya sendiri. ya
maklum aja secara bapak-ibunya di Jerman pada sekolah yang tidak lepas
dari buku-buku dan abjad-abjad sehingga si kecil rafif jadi tahu
abjad. Cuma sang guru kaget banget dengan kenyataan itu dan temanku
langsung dipanggil dan ditegur supaya tidak ngajarin anak baca tulis.
Baca tulis baru diajarkan saat umur 7 tahun. Temenku bengong aja dan
cerita keadaan sebenarnya kalau dia dan suami di jerman itu dalam
rangka sekolah jadi rumahnya penuh buku dan selalu bergaul dengan
buku, akibatnya anak-nya tahu abjad tanpa dipaksa diajarin. Akhirnya
guru-nya ngerti tapi tetep pesan bahwa anak tidak boleh diajarin paksa
abjad. 

rina rinso

http://keluargarust amaji.blog. com
http://dapurnyarina .blog.com
http://pochopa. com




Cari tahu ramalan bintang kamu - Yahoo! Indonesia Search. 

 














      

Kirim email ke