Yang masih peduli hanya kami Pers
Buleleng, sehingga harus menurunkan para PSK (Pekerja Sek Komersial) untuk
menggugah hati nurani Gumi Den Bukit, kerena tidak ada lagi orang buleleng yang
peduli, bahkan kelompok penentang PLTGU yang kini sudah pecah bak gelas terlempar.
Who Cares ? -----Original
Message----- Dear Pak Wis, WHO CARES? Thanks, saya sudah terima fax Pak Wis,
tentang surat kepada Team Independent PLTGU Pemaron. Nampaknya Pak Wis salah
menafsirkan arti “independent”
dalam Team Independent. Nenek saya pernah ngajari saya, independent, dalam
bahasa Bali Kuno adalah “freedom”,
dalam bahasa Melayu kira-kira “bebas”,
dalam arti bebas campur tangan dari luar. Jadi dalam konteksnya ini, team ini
bebas untuk menentukan apa yang akan dilakukan. Jadi team ini bebas apakah
hanya mau mendengar dari mereka yang mendukung lokasi PLTGU di Pemaron atau
tidak. Tapi kita tidak boleh terlalu apriori Pak Wis. Lihat saja laporan Team
Independent ini. Nampaknya, “hati nurani” dewasa ini semakin
langka. Baca surat kabar di Bali bahkan diseluruh Indonesia, bagaimana apa yang
disebut ‘DANA PURNABHAKTI”
atau dana apakah namanya, dicaci maki oleh masyarakat, dari yang paling sopan
sampai yang paling kasar, tapi WHO CARES?
Sampai-sampai CO ( Cewek Order ) Café demo di rumah wakil rakyat ( DPRD
) dengan mengatakan bahwa wakil kita hidup berfoya-foya diatas penderitaan
rakyat. Who cares? Pak Wis, saya usul, baimana kalau
LSM Pak Wis buat latihan “APATIS”
atau ‘MASA BODOH” semacam latihan meditasi.
Singkatnya bagaimana kita latihan tuli sehingga apa yang kita anggap tidak
adil, rakus, kita tidak dengar sehingga kita tidak stress. Dan saya usulkan
mottonya “ WE DO NOT CARE”.
Setuju? Those who care please
reply! Have a nice day mate and
cheers up. NS Do you Yahoo!? |
- [bali] who cares nyoman suwela
- [bali] Re: who cares goesto
- [bali] Re: who cares nyoman suwela
- [bali] Re: who cares nyoman suwela
- [bali] Re: who cares I Ngh. Suparta
- [bali] Re: who cares nimade widiasari