Message
Yth
.
P
Wayan
Artika
 
Sesuai permintaan, bersama ini saya kirimkan cerpen Ilalang Saudara inginkan.
 
SALAM
 
Nengah
Sudja
 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of
wayan artika
Sent:
Saturday, February 09, 2008 7:37 AM
To:
bali@lp3b.or.id
Subject:
[bali] Saya mohon bantuan, kepada yang pernah baca cerpen saya, mau kira kirim 
teks tersebut ke laptop saya hilang, cerpen ini akan terbit di Bali Post
 
Saya mohon bantuan kepada forum ini agar bisa kirim balik cerpen tersebut akan 
saya kirim ke Bali Post
Saya tak ada arsip lagi karena laptop saya hilang
Salam
Artika
----- Original Message ----
From: Nengah Sudja <[EMAIL PROTECTED]>
To: bali@lp3b.or.id
Cc: Nengah Sudja <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 8, 2008 9:35:05 AM
Subject: [bali] Re: Terima kasih atas penyebaran cerpen saya
Yth. P Wayan Artika , Semeton Sareng Sami,
 
Pertama kali ketika baca Cerita Pendek  Ilalang saya terkesima , bingung. 
Watak yang kritis bertanya , apa  memang
begitu makna asas adat nyentana  itu?
 
Setelah saya baca ada posting yang memuji CerPen Ilalang ini,  kubaca ulang 
Ilalang, tapi karena tetap bingung dan penasaran,
kutulis posting ini dengan permintaan  diberi pencerahan mengenai apa konsep 
Nyentana, yang menjadi dasar topik CerPen P Artika?
 
Terutama saya terganggu dengan kalimat ini:
 
" Kelak aku mengerti, ketika cinta adalah tanah, bahwa pilihanku,
nyentana
, tidak sepenuhnya tepat. Selaku laki-laki
Bali
, cara pernikahan
ini sangat hina di mata masyarakat. Memang keluarga istriku sayang kepadaku 
namun itu semua tidak pernah mengembalikan kehormatanku
yang direnggut di sini." (
Apa benar pernikahan  nyentana itu sangat  hina?, kehormatan mana direnggut?, 
tidak sepenuhnya tepat, mungkin).
 
Perlu saya jelaskan  yang membuat saya bingung karena:
(1). apa makna, tujuan nyentana ( sesuai adat umumnya ) tidak dijelaskan; 
(2). konsep  nyentana  yang dijadikan topik, latar belakang budayanya  tidak 
diberi penjelasan memadai.
 
Setahuku  Nyentana yang patriarki  itu dilakukan  atas permintaan  Orang Tua 
Yang Meminta Calon Pengantin Laki-laki Untuk
Nyentana ( OTYMCPLUN),  misalnya  karena mereka ini tidak mau  generasi 
keluarga mereka  terputus (njampud). Kehilangan soroh,
tidak  ada, dapat  lagi meneruskan tugas kewajiban ke banjar,  desa, ke sanggah 
, pemujaan pura leluhur oleh keturunan mereka.
 
Seperti unggapan   kalimat awal  penulis sendiri yang  dimulai dengan  :
" 
Bali
, kini aku lebih mengerti sebagai pulau patriarki".
(mengerti ke- patriarki-an !?).
 
Sesuai dengan Asas Patriarki  Agama Hindu, oleh 
OTYMCPL UN  Si Nyentana akan dijadikan Kepala Keluarga
( laki-laki)   dirumahnya untuk meneruskan tugas keluarga generasi  OTYMCPLUN. 
Tentunya sebagai  Kepala Keluarga
si Nyentana diharapkan akan menjalankan tugas baktinya sebagai laki-laki/kepala 
keluaga dengan sungguh-sungguh
menjalankankan tugas kewajiban,dharmanya sesuai dengan ajaran Hindu. Karena itu 
tentunya  ia tidak diharapkan
akan kehilangan ke laki-lakiannya.
 
Begitulah pengertian saya mengenai menyentana itu. Karena itu mohon diberi 
pencerahaan apa saya salah?
 
Kembali ke CerPen, karena latar belakang nyentana itu tidak dijelaskan, saya 
lalu tak mengerti mengapa Bapak,
Ibu,bahkan  Ilalang  (bahkan sesudah jadi isterinya) dan si nyentana  sendiri 
berpendapat : 
“Keputusan kamu salah. Kamu akan menjadi laki-laki hina di keluarga istrimu. 
Jangan lakukan itu. Bapak bisa
menanggung hidup keluargamu. Pilih pernikahan biasa, sebagai adat umum, bawa 
saja Ilalang ke rumah ini.”
(Bapak).
 
“Jangankan laki-laki
Bali
seperti bapakmu, ibu selaku perempuan pun, akan kehilangan ketika kamu memilih
nyentana
.
Pernikahan ini akan merenggut kamu dari ibu. Jangan. Di rumah istrimu kamu 
tidak akan dihormati sebagai laki-laki
Bali
,”
                                                                                                                                                               &nb
 sp;    
(Ibu)
.
“Komang, ternyata tidak ada gunanya aku membahagiakan dan menyelamatkan 
harkat orang tuaku, sementara aku
tidur dengan laki-laki tanpa kehormatan. Biar saja aku menangisi malam ini, 
Komang.” (
Illalang)
.
“Ilalang, pernikahan ini menjadikan aku laki-laki hanya pada segi biologis, 
pada sperma, demi keturanan yang bisa didapat untuk kehormatan dan penerus 
keluarga ini. Secara kultural aku tak lagi seorang laki-laki.”
   ( Komang)
.
 
Seakan -akan ke -empat  tak mengerti makna, tujuan , makna nyentana, .......apa 
ya?
Padahal si  nyentana itu akan diangkat  ke posisi terhormat sebagai kepala 
keluarga. Megapa orang  tua, istrinya
dan dia  sendiri berpendapat  jelas bertentangan dengan pengertian  asas 
nyentana  yang saya diuraikan diatas?
 
Saya menduga karena nyentana itu  seperti yang dinyatakan penulis dilakukan 
atas dasar tawar menawar (tanpa prinsip) :
 " Inilah aku, yang mencoba ada di tanah dewata, dengan tawar-menawar itu."
??
 Atau memang Komang ini tidak punya prinsip, tak tahu arti nyentana , cinta 
biologis, tak punya etos kerja,
 hanya mau hidup gampang di rumah mertua indah , megah ? ( jadi gigolo, seperti 
 tanggapan yang disampaikan?).
 
Saya khawatir, CerPen yang  dibaca khalayak luas ( kususnya orang luar)  yang 
tidak mengerti konsep Hindu ,
akan mengira.............. oh begitu ya ....  konsep nyentana  yang patriarki 
itu, adat   dan agama yang dianut? 
 
 
Maaf  P Astawa, kritik saya ini bukan dimaksud untuk mematikan kreativitas Sdr. 
Saya rasa,  Sdr. punya bakat dan
kesenangan  menulis. Tapi pendalaman  latar belakang budaya  asas nyentana  
perlu diperjelas. 
 
Saya berpendapat CerPen, novel baik perlu  dilandasi akar masalah  
budaya padat yang  dalam. Karena itu anggaplah
posting saya ini sekedar  sebagai masukan, sumbangan pemikiran. Sebagai peserta 
milis ini , karena CerPen ini telah
menjadi ranah publik saya terpanggil untuk menyampaikan tanggapan ini.
 
Mudah-mudahan  saya salah menafsirkan  CerPen P Artika. Karena banyak juga yang 
bisa/dapat  menikmati serta  memujinya.
 
Inggih sapunika dumun, nunas ampura , matur suksama.
 
SALAM.
Nengah Sudja.
 
 
 
 
-----Original Message-----
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of
wayan artika
Sent:
Monday, January 07, 2008 10:44 AM
To:
bali@lp3b.or.id
Subject:
[bali] Terima kasih atas penyebaran cerpen saya
Saya panggil Pak atau Nyoman saja?
Saya senang sekali atas tanggapan ini. Memang sejak lama saya nulis cerpen, 
selalu soal
Bali
. Satu novel saya juga telah terbit berjudul Incest tentang kembar buncing di 
suatu desa tua di
Bali
. Saat ini sedang menunggu terbit novel Rumah Kepompong, tentang
Bali
yang jadi surga gay internasional. Saya akan kirim karya terbaru saya. Semoga 
kiranya berkenaan.
Salam
 Artika
 
Looking for last minute shopping deals? 
http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http:/tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
 Find them fast with Yahoo! Search.
__________ NOD32 2759 (20080101) Information __________
This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com http://www.eset.com
 
 
Never miss a thing. http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http:/www.yahoo.com/r/hs 
Make Yahoo your homepage.
__________ NOD32 2861 (20080209) Information __________
This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com http://www.eset.com


Attachment: Cerpen Januari 2008.rtf
Description: MS-Word document

Kirim email ke