Kalau ada netters yg mengerti ttg hukum, kami tunggu tanggapannya dan kami
siap berpartisipasi untuk hal ini.

Thank's
/Fitri

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, February 06, 2003 5:22 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Pengalaman sedih di RSAB Harapan Kita



Dear all,

Saya pikir ini pelajaran berharga buat siapapun, next time bisa aja kita
yang mengalami.
Jadi menurut saya kita bukan hanya bisa mengambil hikmahnya, tapi juga
harus bisa mencegah hal ini terjadi lagi.
Dan seharusnya milist ini bukan lagi jadi ajang turut prihatin, tapi bisa
jadi pressure terhadap kasus seperti ini,
hal ini sudah sepantasnya jadi pemikiran Moderator & Pengelola balita-anda.

Class Action bisa saja diajukan, agar kasus ini menjadi perhatian publik.
Agar tidak ada lagi pembodohan publik
dengan alasan masalah nyawa sudah ada yang menentukan, tapi hal seperti ini
dikategorikan kecerobohan.

Kalau perlu laporan ke Polisi, bikin berita acara untuk diproses. Bukan
dengan motif balas dendam, tentunya.
Tapi kalau kita senantiasa membiarkan setiap kasus kebobrokan bangsa ini,
maka setiap orang akan berlaku
seenaknya.

Saya harap forum ini mampu memberikan bantuan bukan hanya moril kepada
Orang tua Maureen, dalam hal ini.
Tapi kita juga harus secara cerdas menyikapi baik kepada RS ataupun pihak
terkait.

Rgds,







-----Original Message-----
From:    Iskandar, Dedi W.
Sent:    Wednesday, February 05, 2003 9:26 AM
To:      adal11; Armia, Dewi; Budiman, Hariadi; Despiona,
         Astrid-Fiastri; Gunawan, Susanto; iskandar; Lambertus, Hendrik;
         Santoso, Santi; Sardjono, Andri; Wiranti, Dewi
Subject: FW: FW: RSAB Harapan Kita

Saya  dan istri pada tanggal 16 Januari 2003,  hari Kamis,  membawa anak
kami  Maureen Aprilia Salim  (9 bulan)  ke Rumah Sakit Anak dan Bersalin
(RSAB) Harapan Kita untuk memeriksakan adanya lendir di tenggorokan anak
kami.

Memang sebelum ini kamai sudah menanyakan ke beberapa dokter anak,  baik
di Padang maupun Jakarta (kami mutasi kerja) mengatakan itu hal biasa yg
terjadi  pada beberapa bayi dan disarankan untuk memeriksakan anak  kami
di RSAB Harapan Kita mengenai penyebab dan pengobatannya.

Pertama  kali kami menemui dokter Eva J.S DSA  (spesialis gastro/dalam),
dia menyarankan untuk :
1. USG kepala oleh dr. Sanata Polo. Hasilnya sudah diberitahu ke dr. Eva
2. Tes darah anak (sudah dilakukan, menunggu hasil)
3. Fisioterapi (mengeluarkan lendir di tenggorokan anak)

Karena  saran  ketiga   inilah  (fisioterapi)  anak   kami  pergi  untuk
selama-lamanya, kejadiannya yaitu:
1. Penguapan pada hidung anak, berjalan dengan baik
2.  Anak  kami ditelungkupkan dan ditepuk punggungnya sehingga keluarnya
lendir dari mulut anak kami (masih berjalan dengan baik)
3.  Dalam keadaan telentang anak kami disedot lendirnya  (suction)  dari
mulutnya  terus  langsung ke hidung secara cepat / tidak  perlahan-lahan
sehingga  anak kami tidak sempat untuk bernafas pelan-pelan dan wajahnya
sudah bereaksi kebiruan, tetapi orang tersebut (bag.  Fisioterapi) masih
juga  memasukkan selang ke mulutnya tanpa peduli anak kami  sudah  biru,
saat dia memasukkan selang lagi itulah anak kami berhenti jantungnya dan
wajahnya  berwarna  ungu.  Saat kami sudah marah  dan  berteriak,  orang
tersebut baru melarikan anak kami ke UGD yang kebetulan ruangannya tidak
jauh dari ruang fisioterapi.

Saat  di ruangan UGD anak kami sementara tertolong lebih kurang 2,5  jam
oleh  dr.  Willy dan 2 asistennya  (dr.  Willy juga mengatakan andaikata
telat  beberapa  detik lagi anak kami tidak tertolong karena  jantungnya
sempat  berhenti  apalagi pihak UGD mengatakan saat  fisioterapi  kenapa
tidak memakai oksigen untuk pernafasan anak kami). Dr. Willy menyarankan
anak
Kami  dirawat inap tetapi alat untuk membantu pernafasan anak kami sudah
terpakai  semua  maka kami disarankan untuk dipindah ke  beberapa  rumah
sakit  lain di Jakarta yang ternyata malam itu juga hanya tinggal  rumah
sakit Cikini yang ada.

Dari  RSAB  Harapan Kita ke RS Cikini,  kami menggunakan  ambulance  118
tetapi dari pihak RSAB Harapan Kita tidak ada yang mengantar kami ke  RS
Cikini.    Sesampai  di RS Cikini anak kami tidak dapat  tertolong  lagi
karena  mereka  mengatakan anak kami sudah sangat  parah  dan  menyesali
tindakan  orang  yang memfisioterapi anak kami kenapa dipaksakan,  sebab
dari situlah
Dokter  mengatakan  anak  kami tidak tertolong  lagi  akibat  dari  cara
fisioterapi tersebut.

Kami  ikhlas  atas kepergian anak kami ke Surga karena  ia  adalah  bayi
tanpa dosa. Kami menyesali tindakan paramedis RSAB Harapan Kita terutama
bag. Fisioterapi yang menyepelekan/tidak peduli atas nyawa manusia.

Semoga  tidak terjadi lagi pada anak-anak lainnya,  hanya itu yang  bisa
kami  harapkan.  Kami  harapkan juga orang  yang  melakukan  fisioterapi
tersebut (pihak fisioterapi dan UGD RSAB Harapan Kita mengenalnya) sadar
akan tindakannya dan tidak terulang lagi pada anak yang lain.

Atas perhatiannya, kami mengucapkan banyak terima kasih.

Orang tua Maureen Aprilia Salim
Ayah : Budi Yanto Salim





 ______________________________________________________________________

The information contained in this communication is intended solely for the
use of the individual or entity to whom it is addressed and others
authorized to receive it.   It may contain confidential or legally
privileged information.   If you are not the intended recipient you are
hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any
action in reliance on the contents of this information is strictly
prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in
error, please notify us immediately by responding to this email and then
delete it from your system. Ernst & Young is neither liable for the proper
and complete transmission of the information contained in this
communication nor for any delay in its receipt.








---------------------------------------------------------------------
>> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ---->
http://www.indokado.com/kelahiran.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ---->
http://www.indokado.com/kelahiran.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






---------------------------------------------------------------------
>> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ---->
http://www.indokado.com/kelahiran.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke