Mengenai panas, demam tinggi or bengkak pokoke hal2 yg
tjd setelah imunisasi sifatnya individual sekali
tergantung daya tahan tubuh masing2 anak,.. ada yng
setelah imunsasi jd demam n bengkak2 bekas
imunisasinya ada yg gak...

Klo secara umum nihhh yg berbekas bekas suntikan
imunisasinya (jd spt bisul) itu BCG, trus ada juga yg
panas stl DPT.. rata2 stl campak juga demam, malahan
ada yg bebrapa minggu stl imunisasi campak n MMr kluar
bintil2 spt campak... indivial bgt munclnya...

Klo demam spt itu ya klo demamnya di atas 38,5 der
atau anak keliatan ga nyaman..rewel bisa dikasih
penurun panas.. klobengkak yg dikompres air dingin or
air panas... 
Klo ada kejadian misal anak kejang or lemassss bgt n
ini tjd krn kita curiga efek imunisasi lsg aja ke
dokter...

Berikut aku sampaikan ttg kapan imunisasi ditunda

http://www.sehatgroup.web.id/

KAPAN IMUNISASI DITUNDA 

Tulisan ini bahan buku imunisasi yg diambil dari
berbagai sumber, WHO, AAP, IDAI 

Indikasi kontra imunisasi.

Pada dasarnya, sedikit sekali kondisi yang menyebabkan
imunisasi harus ditunda. Pilek, batuk, suhu sedikit
meningkat, bukan halangan untuk imunisasi. 

Beberapa kondisi di bawah ini BUKAN HALANGAN UNTUK
MELAKUKAN IMUNISASI: 

- Gangguan saluran napas atas atau gangguan saluran
cerna ringan 
- Riwayat efek samping imunisasi dalam keluarga. 
- Riwayat kejang dalam keluarga. 
- Riwayat kejang demam 
- Riwayat penyakit infeksi terdahulu 
- Kontak dengan penderita suatu penyakit infeksi 
- Kelainan saraf menetap seperti palsi serebral,
sindrom Down 
- Eksim dan kelainan lokal di kulit 
- Penyakit kronis (jantung, paru, penyakit metabolik) 
- Terapi antibiotika; terapi steroid topikal (terapi
lokal, kulit, 
mata) 
- Riwayat kuning pada masa neonatus atau beberapa hari
setelah lahir 
- Berat lahir rendah 
- Ibu si anak sedang hamil 
- Usia anak melebihi usia rekomendasi imunisasi 

Kondisi dimana imunisasi tidak dapat diberikan atau
imunisasi boleh ditunda: 
- Sakit berat dan akut; Demam tinggi;
-  - Reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik;


- Bila anak menderita gangguan sistem imun berat
(sedang menjalani terapi steroid jangka lama, HIV)
tidak boleh diberi vaksin hidup (polio oral,MMR, BCG,
cacar air).
- Alergi terhadap telur, hindari imunisasi influenza



Btw, --- Janfred Nimrod Sitohang
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Thanks moth!
> selanjutnya info yang saya tau bahwa setiap items
> diatas akan ada gejala pada si anak ketika dia
> disuntik
> seperti, panas, atau demam tinggi, atau anak jadi
> rewel.
> mohon dong pencerahannya! di items mana saja -kah
> itu?
> 
> rgds
> papa Naomi T F
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, October 12, 2006 10:56 AM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Cc: Janfred Nimrod Sitohang
> Subject: RE: [balita-anda] imunisasi pada anak
> 
> 
> Aku bantu dikit yaa
> HIB -untuk mencegah meningitis - radang otak
>  MMR - untuk perlindungan thd mups (gondongan)
> measles
> (campak) rubella (campak jerman)
>  THYPIM - perlindungan thd tipus... biasa disebut
> vaksin tifoid
> 
> Berikut Keterangan Jadwal Imunisasi IDAI, Periode
> 2004
> 
> Saat lahir
> Hepatitis B-1
> Polio-0HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam
> setelah
> lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila
> status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam
> setelah
> lahir diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin
> HB-1.
> Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui dan
> ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui
> bahwa
> ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan HBlg
> 0,5
> ml sebelum bayi berumur 7 hari.
> Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi
> yang lahir di RB/RS polio oral diberikan saat bayi
> dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus
> vaksin
> kepada bayi lain).
> 
> 1 bulan
> Hepatitis B-2Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan,
> interval HB-1 dan HB-2adalah 1 bulan.
> 
> 0-2 bulan
> BCGBCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan
> diberikan pada umur >3 bulan sebaiknya dilakukan uji
> tuberkulin terlebih dulu dan BCG diberikan apabila
> uji
> tuberkulin negatif.
> 
> 2 bulan
> DTP-1
> Hib-1
> Polio-1DTP-1 diberikan pada umur lebih dari 6
> minggu,
> dapat dipergunakanDTwp atau DTap. DTP-1 diberikan
> secara kombinasi dengan Hib-1 (PRP-T)
> Hib-1 diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2
> bulan. Hib-1 dapat diberikan secara terpisah atau
> dikombinasikan dengan DTP-1.
> Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-1
> 
> 4 bulan
> DTP-2
> Hib-2
> Polio-2DTP-2 (DTwP atau DTaP) dapat diberikan
> terpisah
> atau dikombinasikan dengan Hib-2 (PRP-T)
> Hib-2 dapat diberikan terpisah atau dikombinasikan
> dengan DTP-2 Polio-2 diberikan bersamaan dengan
> DTP-2
> 
> 6 bulan
> DTP-3
> Hib-3
> Polio-3DTP-3 dapat diberikan terpisah atau
> dikombinasikan dengan Hib-3(PRP-T)
> Apabila mempergunakan Hib-OMP, Hib-3 pada umur 6
> bulan
> tidak perlu diberikan Polio-3 diberikan bersamaan
> dengan DTP-3
> 
> 6 bulan
> Hepatitis B-3HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk
> mendapat respons imun optimal interval HB-2 dan HB-3
> minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan.
> 
> 9 bulan
> Campak-1Campak-1 diberikan pada umur 9 bulan,
> campak-2
> merupakan program BIAS pada SD kl 1, umur 6 tahun.
> Apabila telah mendapat MMR pada umur 15 bulan,
> campak-2 tidak perlu diberikan
> 
> 15-18 bulan
> MMR
> Hib-4
> Apabila sampai umur 12 bulan belum mendapat
> imunisasi
> campak, MMR dapat
> diberikan pada umur 12 bln
> Hib-4 diberikan pada 15 bulan (PRP-T atau PRP-OMP).
> 
> 18 bulan
> DTP-4
> Polio-4DTP-4 (DTwP atau DTaP) diberikan 1 tahun
> setelah DTP-3.
> Polio-4 diberikan bersamaan dengan DTP-5
> 
> 2 tahun
> Hepatitis AVaksin HepA direkomendasikan pada umur >2
> tahun, diberikan dua kali dengan interval 6-12
> bulan.
> 
> 2-3 tahun 
> Tifoid
> Vaksin tifoid polisakarida injeksi direkomendasikan
> untuk
> umur >2 tahun. Imunisasi tifoid polisakarida injeksi
> perlu diulang setiap 3tahun.
> 
> 5 tahun
> DTP-5
> Polio-5DTP-5 diberikan pada umur 5 tahun (DTwp/DTap)
> Polio-5 diberikan bersamaan dengan DTP-5
> \
> 6 tahun
> MMRDiberikan untuk catch-up imunization pada anak
> yang
> belum mendapatMMR-1
> 
> 10 tahun
> dT/TT
> Varisela
> Menjelang pubertas vaksin tetanus ke-5 (dT atau TT)
> diberikan untukmendapat imunitas selama 25 tahun.
> 
> Vaksin varisela diberikan pada umur 10 tahun. 
> 
> --- Janfred Nimrod Sitohang
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Dear parents.
> > Saya minta tolong, mungkin ada diantara BA members
> > yang masih menyimpan artikel tentang imunisasi
> pada
> > anak
> > yang mau saya tanyakan :
> > kalau dari provider kami urutannya sbb:
> > 1. BCG = 1 kali suntik
> > 2. DPT =3 kali
> > 3. POLIO = 3 kali
> > 4. Campak = 1 kali
> > 5. Hepatitis B = 3 kali
> > apa apa saja fungsi dari items diatas?
> > 
> > terus untuk HIB dan MMR serta THYPIM itu untuk
> > apa-an ya!


Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke