Duh.. jadi mo' ikutan komen nih, Sy pribadi gak ikut pemerintah ato ikut aliran mana, tp ikut yg BENER... Kalo hari perayaan yg lain mungkin gak rame (gak ketahuan ada beda ato enggak) krn tdk menyangkut hari 'tasyrik' tp hari raya itu adlh hari 'tasyrik' jadi harus jelas benar ato salahnya. (kasarnya nih) Secara pribadi punya akal pikiran, masa pemimpin nyuruh masuk neraka kita mo' ikut... maaf jg bagi yg tdk berkenan
Best Regards Mardiana http://bunda-kahla.blogs.friendster.com/nana/ http://ceritanana.blogspot.com/ -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 19, 2006 12:22 PM he eh..tapi ada satu hal nih... bukankah muhammadiyah itu termasuk aliran? yg disebut pimpinan disini adalah seseorang/badan yg memimpin suatu negri/negara, itulah yg kita sebut pimpinan utama.. jadi seperti pimp NU, Mouhammadiyah diatas mrk ada pimpinan nah pimpinan itu adalah pemerintah dan yg diakui pemerintah dlm hal memimpin ini adalah mentri agama. jadi...pimpinan kita bukan NU or muhammadiyah or lainnya..., dan pasti blio2 tau klo mereka hanya sub dr seorang pemimpin.. semoga paham... "Mulyadi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote on 10/19/2006 12:47:24 PM: > Kalo semua ikut keputusan Pemerintah, ngga ada lagi istilah lebaran beda. > Atau sebaliknya, jika pemerintah yg ngikut ormas. Lebaran akan sama. > > Pointnya, kenapa Lebaran bisa beda ? karena semua merasa jadi Pemimpin, > sehingga semua merasa akan diminta tanggung jawab atas umatnya. > > Kalo lebaran Beda, mestinya perhitungan hari2 besar islam lainnya juga beda > dong, nyatanya ? cuma lebaran aja yg berbeda atau awal puasa saja yg beda. > Hari2 besar lainnya semua ikut kalender pemerintah. > > Saya dukung kampanye bersama "BERLEBARAN BERSAMA" > > Maaf jika tidak berkenan. > > -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]