Hi all,

Selamat hari Ibu untuk semua moms and moms to be di milis ini.
Being a mother is the most wonderful of all blessings :)

Saya banyak belajar dan kadang 'terpesona' sendiri, ketika saya memberikan
diri saya untuk selalu mengalami kedekatan intim dengan anak-anak saya
tercinta - banyak hal 'spontan', 'jenaka' dan 'mengharukan' sekaligus
muncul..

Saat saya harus memandang sepasang mata mereka yang polos saat
menanyakan/minta penjelasan tentang sesuatu dan dari raut wajah mereka
terpampang jelas keyakinan kuat bahwa 'mama tahu segalanya' (mereka nggak
tahu aja kalau mamanya harus jumpalitan dulu cari info untuk semua
pertanyaan 'ajaib' mereka ;))

Atau saat mereka sedang sakit or sedang bete, keyakinan kuat yang sama itu
terbayang lagi dari raut wajah mereka 'asal mama ada di sampingku,
everything will be going OK" (walau mereka nggak sadar kalau di balik ucapan
mamanya untuk 'rest and take it easy' dengan senyum simpul tapi sambil
deg-degan juga kapan demamnya turun, ya? :)

Itu semua membuat saya begitu merasa bersyukur dengan peran saya sebagai
seorang ibu.
Saya yakin semua moms di sini pun mengalami hal yang kurang lebih serupa :)

Ngomong-ngomong tentang issue 'kedekatan ibu dengan anaknya', barusan baca
salah satu artikel tentang IMD di website-nya _Kompas_.  Sekalian saya
posting aja ya, siapa tahu bisa jadi tambahan info untuk moms to be yang
sedang menantikan kelahiran buah hati :)

Di artikel ini, saya coba kutip kalimat narasumber, dr. Utami Roesli, Sp.A.,
:
" ... bayi yang lahir normal dan dipisahkan dari ibunya, 50 persen tidak
bisa menyusu. Sementara bayi yang lahir dengan tindakan dan dipisahkan dari
ibunya, 100 persen tidak bisa menyusu. ..."

Saya pikir salah satu kunci keberhasilan IMD juga terletak dari faktor bayi
"tidak dipisahkan" dari ibunya saat pertama kali dia melihat 'dunia' :).

Waktu kondisi 'tidak dipisahkan' ini dipenuhi, lepas dari faktor ASI sudah
keluar atau belum, sang ibu dan baby akan punya ikatan batin yang 'special'
yang membuat mereka berdua 'sepakat' untuk sama-sama belajar bersama tentang
laktasi dan ... berhasil! :)

Jadi teringat kutipan puisi karya Del Abe Jones:

" ... she was there at the beginning, when the world was new to you ...
  ... and she'll be there your life through, just like a mother is supposed
to do ..."

so, mothers ... be sure to take time to rest, for you will ALWAYS BE needed
:)
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi

------------------------

http://www.kompas.com/read/xml/2009/06/21/1134457/setelah.bayi.lahir.segera.lakukan.imd<http://www.kompas.com/read/xml/2009/06/21/11344574/setelah.bayi.lahir.segera.lakukan.imd>



*SETELAH BAYI LAHIR, SEGERA LAKUKAN IMD*



<http://www.kompas.com/data/photo/2008/02/11/175605p.jpg>

<http://www.kompas.com/read/xml/2009/06/21/11344574/setelah.bayi.lahir.segera.lakukan.imd>

Minggu, 21 Juni 2009 | 11:34 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com* - Inisiasi menyusui dini (IMD) merupakan langkah awal
tumbuh kembang anak yang optimal. Oleh karena itu, bayi yang baru lahir
harus segera diberikan kesempatan untuk mulai insiasi menyusu sendiri.

Dr. Utami Roesli, SpA, spesialis anak dari RS. St Carolus menerangkan cara
melatih bayi untuk melakukan IMD adalah dengan membiarkan kontak kulit bayi
dengan kulit ibu setidaknya satu jam atau lebih sampai menyusui awal
selesai.

"Bayi yang lahir normal diletakan di perut ibu segera setelah lahir. Dengan
kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam, dalam usia 20
menit bayi merangkak kearah payudara, dan pada 50 menit bayi tersebut akan
menyusu," terang dr. Utami, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu ( 21/6 ).

Jangan khawatir bayi akan kedinginan, karena kulit ibu mempunyai kemampuan
untuk menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan bayi.

Terdapat lima tahapan perilaku bayi sebelum menyusui. Dalam 30 menit pertama
adalah istirahat siaga, bayi sesekali melihat ibunya dan menyesuaikan dengan
lingkungan. Tahap kedua, 30 hingga 40 menit bayi akan mengeluarkan suara
gerakan menghisap, memasukan tangan ke mulut. Selanjutnya, bayi akan
mengeluarkan air liur. Setelah itu, kaki bayi akan menekan-nekan perut ibu
untuk bergerak ke arah payudara.

Lalu, pada tahap akhir, bayi akan menjilat-jilat ibu, menyentuh puting
dengan tangannya, menghentakan kepala ke dada ibu menoleh ke kanan dan ke
kiri. "Setelah itu bayi akan menemukan puting, menjilat, mengulum puting
susu, membuka mulut dan melekat dengan baik," terangnya.

Bila dalam satu jam menyusu awal belum juga terjadi, dekatkan bayi ke puting
ibu. Namun jangan memasukan puting ke mulut bayi, beri waktu 30 menit atau 1
jam lagi. "Rawat juga ibu dan bayinya dalam satu ruangan, dalam jangkauan
ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa makanan lain tidak diberi dot atau
empeng," kata dia.

Ia mengungkapkan, bayi yang lahir normal dan dipisahkan dari ibunya, 50
persen tidak bisa menyusu. Sementara bayi yang lahir dengan tindakan dan
dipisahkan dari ibunya, 100 persen tidak bisa menyusu.

Meski IMD sangat dibutuhkan, lanjut dia, kondisi ibu dan bayi juga harus
dalam keadaan stabil. "Jika terjadi pendarahan pada ibu, baik karena operasi
atau apapun, segera hentikan IMD, karena hasilnya justru tidak akan
maksimal," terangnya.
----------------------------



2009/12/22 Mama 2D <mam...@gmail.com>

> Selamat Hari Ibu buat para ibu dan calon ibu. menjadi seorang ibu
> membuat hidup lebih bermakna.
>
> --
> rgds,
> Lita
>
> <deleted>

Kirim email ke