Saya kira bukan masalah menghukum atau tidak, tetapi pada keterbukaan
terhadap informasi yg semakin mudah diperoleh dg adanya teknologi internet
ini. Kalau memang ada yg punya kesan bagus ttg dokter tsb, ya diungkapkan
pula sbg pembanding. Akhirnya, yg menentukan tentunya kita sendiri.
Dg hal spt ini para dokter atau RS yg sadar dg kekuatan internet ini pasti
akan bertindak hati-hati, dg memperlakukan pasiennya dg lebih baik. Dg
kompetisi spt ini, saya yakin pelayanan diberbagai bidang akan semakin baik.

Taufan


-----Original Message-----
From: Dwi Setyarini [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, April 24, 2001 11:56 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Sikap dokter beken


Sekarang sudah terbuka siapa nya.

Terus selanjutnya tergantung dari kita pribadi, bagaimana kita menghukum
seseorang. Tapi apakah memang hak kita untuk menghukum Dokter tersebut???
Bisa saja emailnya Mba Imelda kita sebarkan sebagai hukuman dan bisa juga
bagi yang
merasa sebagai pasiennya langsung berhenti dan beralih ke Dokter lain.

Itu kembali kepada kita. Tapi saya yakin Tuhan Maha Adil.

-----Original Message-----
From: Imelda, Pasni [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, April 24, 2001 9:31 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Sikap dokter beken


pfffuuuuffff... b'hubung banyak yg nanya lewat jalum, apalagi yg lgs ke
japri, mendingan saya jawab via jalum aja deh sekalian.

Dokter yg saya maksud adalah Dr. Boyke Dian Nugraha.


>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke