Pak Ikhwan,

Saya benar-benar mendapatkan masukan yang segar hari ini, yang penting
NIAT baru action, gitu kan pak? Ya saya harus perbaiki nikat saya.

Salam,


Taufik Arifin
081586662730

OmPopa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                  Tips 164: 
Law of Attraction - The Law of Vibration

PERINGATAN KERAS: TIPS INI SANGAT MUNGKIN AKAN MENGGUNCANG KEYAKINAN YANG 
SELAMA INI ANDA PEGANG TEGUH TENTANG KESUKSESAN DAN KEBERHASILAN!  

TENTANG KERJA KERAS

Kami sekeluarga, pernah mempekerjakan seorang pembantu rumah tangga, yang 
kebetulan tetangga kami sendiri, sebagai tenaga pencuci pakaian. Selama belasan 
tahun, ia bekerja pada keluarga kami dan beberapa keluarga lainnya secara 
bergiliran, dengan penuh dedikasi dan kesetiaan.  

Beberapa tahun yang lalu, ia pensiun karena kendala fisik yang dialaminya. 
Tangan dan kakinya tak lagi mampu bersentuhan dengan dinginnya air untuk lebih 
dari beberapa menit saja. Setiap kali tangan dan kakinya tersaput air, ia akan 
merasakan ngilu yang sangat luar biasa, tak hanya di tangan dan kakinya, tapi 
juga di seluruh tubuhnya.  

Sebagai pekerja super keras, Saya melihatnya sebagai contoh yang sangat nyata. 
Kendala fisik di atas sebagai muara dari kerasnya ia bekerja, adalah sebuah 
ironi tentang fenomena kerja keras.

Apakah setelah semua itu kehidupan fisiknya juga berubah? Kecuali tentang 
penyakit encok dan rematiknya itu, tidak ada. Penghasilannya selama ia bekerja 
hanya cukup untuk hidup hari demi hari.  

Saat ia memutuskan untuk pensiun, pakaiannya tetap sama seperti saat ia memulai 
profesinya dahulu. Begitu pula rumahnya, tetap sebuah pondok berdinding kayu 
dengan segala perabot yang sama. Begitu pula dengan warung pecelnya, tetap 
seperti semula, bermeja reot berbangku reot, beratap terpal plastik yang 
itu-itu juga.  

Bagaimanakah fenomena ini bisa terjadi? Mengapakah seseorang yang telah bekerja 
sedemikian keras di sepanjang hidupnya, tetap jua tak mengalami berbagai 
kemajuan dan peningkatan dalam kesejahteraan?

Lihatlah sekeliling Anda, Anda juga pasti akan menemukan banyak fenomena yang 
sama. Bagaimana dengan Anda sendiri? Mungkin Anda sudah membanting tulang 
setengah mati sepanjang hidup Anda. Kemudian, Anda menyadari bahwa keringat dan 
air mata yang bercucuran sekian lama, tak jua membuahkan peningkatan dalam 
kesejahteraan. Ya, sangat mungkin Anda "bernasib" seperti itu.  

Bagaimana dengan ini?

Seorang Bill Gates drop out dari sekolah hukum ternama, tapi kini justru 
menjadi orang paling kaya di muka bumi. Akankah ia tetap menjadi orang paling 
kaya sedunia, jika ia tidak drop out? Saya yakin tidak. Sebab sebagai sebagai 
pengacara, sepopuler dan setop apapun ranking bisnisnya, tetaplah "pasarnya" 
lebih kecil dari dunia IT. Dan itu, tak akan membuatnya jadi orang paling kaya 
sedunia.  

Seorang Aa Gym, yang "tak pernah" mengenyam bersekolah di pesantren, kini 
memiliki pesantren yang terhitung paling besar, sekaligus juga menjadi 
konglomerat bisnis.

Atau bahkan ini?

Seorang Rasulullah SAW, adalah pebisnis tulen sebelum menjadi Rasul. Saat 
menjadi Rasul, ia tidak lagi berbisnis. Apa yang terjadi? Setengah wilayah bumi 
kemudian menjadi "miliknya", separuh kekuasaan di muka bumi "berada di 
tangannya", dan setengah dari kekayaan dunia "berada di dalam genggamannya".  

Pernahkah Anda melihat orang yang santai bekerja, tapi kemudian kaya raya? 
Pernahkah Anda melihat seseorang, yang hanya bekerja empat jam sehari dan dua 
hari dalam seminggu, tapi berpenghasilan jauh lebih besar dari orang lain yang 
pontang-panting dan babak-belur lebih dari empatpuluh jam seminggu? Hoki? 
Nasib? Atau bisnis ideal?  

Perhatikanlah bagaimana seorang konglomerat di dalam kesehariannya. Sangat 
mungkin, Anda akan melihat mereka begitu santai dan rileks. Waktu kerjanya 
mungkin akan sama seperti Anda. Begitu pula dengan jam tidurnya. Jika Anda 
bekerja pada mereka, sangat mungkin Anda justru bekerja lebih keras dari pada 
mereka.  

Saat mereka memiliki satu perusahaan, jatah waktunya untuk berbisnis pada 
perusahaan itu mungkin delapan sampai enambelas jam. Saat punya dua perusahaan, 
waktunya untuk satu perusahaan mungkin akan berkurang menjadi setengahnya.  

Saat punya empat perusahaan, mungkin waktunya untuk satu perusahaan hanya 
tinggal dua sampai empat jam saja. Dan saat perusahaannya sudah mencapai 
ratusan, maka bisa jadi mereka hanya punya waktu lima sampai sepuluh menit 
untuk setiap perusahaan.  

Pada intinya, peningkatan di dalam kesuksesan dan kemajuan di dalam bisnis, 
justru berasosiasi dengan makin sedikitnya waktu mereka untuk semua upaya. 
Mereka makin sedikit bekerja, tapi justru makin sukses dan makin kaya.  

Bagaimana ini?

Bagaimanakah Anda bisa memahami fenomena paradoksial seperti itu? Mengapakah 
ada orang yang bekerja keras dan makin keras, tapi nasib baik justru makin jauh 
berlari? Sebaliknya, mengapakah ada orang yang lebih santai, malah makin sukses 
dan makin sukses lagi?  

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, apa yang akan Anda baca berikut ini, 
adalah ringkasan dari sebuah buku yang berjudul "The (Shocking!) Truth About 
Action". Di dalam judulnya ada kata "shocking". Itu bukan gertak sambal. Sebab, 
apa yang diulas di dalamnya, memang benar-benar akan mengguncang apapun yang 
Anda yakini selama ini tentang kesuksesan.  

Pada sub judulnya, bahkan dikatakan kurang lebih begini,

"Ini semua adalah tentang bagaimana dan mengapa, nyaris segala yang Anda terima 
sebagai bahan pelajaran, di sepanjang hidup Anda, di sekolah, di rumah, dan di 
manapun, dari guru manapun, justru membangun tembok besar yang makin tinggi dan 
tebal, yang menjadi penghalang utama Anda mencapai kesuksesan."  

Bapak dan Ibu sekalian yang budiman, ulasan berikut ini bisa memperjelas 
berbagai fenomena di atas. Dan seperti yang sudah Saya ingatkan, semua ini 
sangat mungkin bisa membuat Anda mengalami shock berat.

 KESALAHAN MENDASAR TENTANG ACTION

Kesalahan itu adalah, Anda sudah terlanjur meyakini - di sepanjang hidup Anda - 
bahwa Anda akan mencapai apapun yang Anda inginkan dengan melakukan tindakan. 
Alias, Anda meyakini bahwa untuk mencapai sukses, Anda harus bertindak.  

Inilah kenyataannya:

Keyakinan Anda itu justru menciptakan yang sebaliknya.

Dalam konteks ini, Anda telah menomorduakan kekuatan pikiran. 90% orang, 
ternyata bertindak dalam rangka mengkompensasi berbagai bentuk pemikiran yang 
tidak tepat.  

Maksudnya, nyaris setiap tindakan yang Anda lakukan selama ini, adalah didorong 
oleh motivasi untuk struggle. Untuk selamat dan untuk survive.

Artinya:

Nyaris setiap tindakan yang Anda lakukan, sumbernya adalah ketakutan, 
kekhawatiran, dan keragu-raguan.  

Dalam hal ini, Anda telah memaksa pikiran untuk terealisasikan dalam bentuk 
nyata melalui berbagai tindakan. Jika keputusan Anda untuk bertindak lebih 
dominan, maka apa yang akan menjadi fokus Anda adalah   doing. Dan Anda menjadi 
lupa akan satu hal, yaitu being.

Apa yang akan tercipta dari pemikiran seperti itu, adalah sesuatu yang 
menyimpang dari tujuan awalnya. Anda merasa akan berbahagia dengan menjadi 
kaya. Tapi yang tercipta adalah; Anda memang menjadi kaya, tapi tidak 
berbahagia.  

Being, adalah syarat pertama dan paling penting di dalam proses penciptaan.

Ketahuilah bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. Pertama dalam bentuk blue 
print, dan kedua saat direalisasi menjadi nyata.  

Sebuah bangunan diciptakan dua kali, pertama saat di atas kertas dan kedua saat 
pembangunan fisik. Di atas kertas, arsitek bangunan itu tidak akan pernah 
menggambarkan proyeksi bangunan, dengan asumsi bahwa bangunan itu akan segera 
roboh.  

Saat Anda menggambar "blue print" di dalam kepala, Anda bisa menggambarkan diri 
Anda sebagai orang yang super kaya misalnya. Tentunya, Anda tidak akan pernah 
menggambarkan bahwa di samping kekayaan itu, diri Anda juga tidak berbahagia.  

Jadi, semuanya harus dimulai dengan being pada saat ini juga. Mulailah dengan 
berbahagia. Peganglah itu dengan kuat. Setelah itu, barulah Anda mulai 
melangkah untuk memanifestasikan bahagia dalam bentuk "menjadi orang kaya". 
Bukan sebaliknya, "pokoknya Saya mau kaya!" dan menomorduakan bahagia.  

Bukankah urutannya adalah being, doing, baru kemudian having?

Ingatlah bahwa kaya tidak sama dengan bahagia. Untuk keduanya, Anda akan 
mengejar "having". Kaya sekaligus bahagia. Kaya boleh nanti, tapi bahagia? Rugi 
besar jika Anda menundanya. Dan jika Anda menundanya, maka ia akan segera 
terlepas dari Anda seumur hidup. Anda akan kaya, tapi Anda tak akan pernah 
berbahagia. Mengapa demikian?  

INILAH RAHASIANYA

Bukanlah tindakan Anda yang menciptakan sesuatu, tapi niat Anda.

Anda akan bisa meminimalisir tindakan Anda (sehingga Anda lebih santai dan 
rileks), dengan berfokus pada semangat dan cita-cita - yang dibentuk oleh niat, 
sampai Anda merasa sudah waktunya untuk bertindak. Sehingga, tindakan itu 
nantinya tidak dilakukan dengan drive rasa takut, kekhawatiran, dan 
keragu-raguan. Saya pribadi menyebut ini dengan konsep "TUNGGULAH GONGNYA".  

Bagaimana supaya kita bertindak setelah bunyi "gong" dan tidak mendahuluinya?

Fokuslah pada apa yang Anda inginkan, dan bukan pada apa yang tidak Anda 
inginkan.

Dengan fokus itu, Anda akan tahu kapan harus bertindak. Dan saat tindakan itu 
dieksekusi, maka semuanya akan terasa ringan dan tidak menjadi beban.  

Di titik itulah, Anda akan berangkat dari titik departure yang benar, yaitu 
bertindak bukan dengan dasar rasa takut, khawatir, ragu, atau bahkan hanya 
sekedar ingin cari selamat alias struggle, melainkan dengan dasar semangat, 
cita-cita, dan enjoyment. Maka, seluruh alam semesta akan mulai mendukung Anda, 
dan memberi jalan yang mulus di hadapan Anda.  

UJI KELAYAKAN SEBELUM BERTINDAK

Jika Anda sudah fokus pada semangat dan cita-cita, tapi Anda masih merasa grogi 
dan tidak percaya diri, Anda belum siap bertindak.
 
Jika Anda paksakan, semua tindakan Anda akan berubah menjadi beban. Padahal, 
Anda bisa bertindak tanpa beban, tanpa penghalang, dan tanpa rasa sakit. 
Sesungguhnyalah, Anda bisa bertindak nothing to lose. Alias Ikhlas. And that's 
fun of course.  

Mendasarkan diri semata-mata pada tindakan, adalah tidak tepat. Tindakan Anda 
harus dibarengi dengan rasa tanpa beban. Menyenangkan dan nothing to lose. 
Hanya itulah yang akan membuat lingkungan dan alam semesta mendukung Anda.  

Anda harus memperbaiki konsepsi tentang "no pain, no gain". Mengapa? Karena 
"pain" Anda semestinya berproporsi benar. Memang harus ada "pain", tapi itu 
tidak berarti bahwa semua bentuk "pain" harus Anda alami terlebih dahulu. 
"Pain" Anda haruslah worthed dengan "gain" yang Anda cita-citakan.  

Jika Anda salah memahami konsep "no pain, no gain" ini, maka tindakan Anda 
hanya akan berbentuk struggle dan cari selamat saja. 
Dan:

Anytime You are struggling, You are miscreating.  

Jika Anda bertindak untuk struggle dan cari selamat saja, maka Anda akan sangat 
fokus pada "menghindari sesuatu". Ketahuilah, "sesuatu" yang Anda hindari 
itulah yang justru akan Anda dapatkan!  

Ini menjelaskan fenomena masyarakat miskin di berbagai belahan dunia, yang 
terus bekerja keras siang dan malam, tapi nasibnya tidak berubah. Mereka, 
sebenarnya bisa merubah nasib dengan "hanya" merubah niatnya.  

Bukankah Anda juga melihat, mereka yang tadinya di bawah, memang terbukti 
berubah nasibnya dengan merubah niatnya? Lihatlah perubahan nasib pengrajin, 
yang tercipta karena pergeseran niat dari "mencari sesuap nasi" menjadi 
"berbagi keindahan". Lihatlah pemenang Kalpataru. Lihatlah penerima penghargaan 
UKM. Lihatlah fenomena Grameen Bank. Mereka, telah merubah nasibnya dengan 
merubah niatnya.  

Apa berikutnya?

Tindakan itu perlu, tapi ketahuilah bahwa tindakan adalah komponen terakhir di 
dalam proses penciptaan.

Tindakan tidak dapat dijadikan sebagai inisiator dari hasil. Inisiasi adalah 
fungsi dari being, thought, baru kemudian action. Dengan kata lain, 
inisiatif-lah yang menentukan hasil. Maka, di sini Anda mungkin perlu 
memperbaiki konsep tentang inisiatif. Inisiatif bukan hanya ide. Inisiatif 
adalah paket lengkap dari being, thought, dan action. Inisiatif akan 
menciptakan vibrasi.  

Alam semesta ini adalah vibrasi. Setiap atom dan molekul alam semesta 
bervibrasi. Atom dan molekul di tubuh Anda juga. Pikiran Anda juga. Pikiran 
Anda punya frekuensi listrik seperti juga gelombang radio. Dan teori modern 
telah membuktikan bahwa gelombang itu termanifestasi secara fisik sebagai atom, 
molekul, dan partikel. Alias, punya bentuk materi juga.  

Di dalam alam semesta ini, segala sesuatu diciptakan untuk bisa saling harmoni 
sehingga seimbang dan tidak hancur. Dengan harmonisasi vibrasi itu, alam 
semesta bergerak dan berubah. Dengan harmonisasi itu berbagai proses penciptaan 
lanjutan berlangsung. Termasuk, apapun yang menjadi cita-cita Anda, baik fisik 
maupun non fisik.  

Maka sebelum bertindak, bertanyalah terlebih dahulu pada diri Anda sendiri:

"Bagaimana Saya bervibrasi, harmoniskah dengan vibrasi alam semesta?"

"Sesuaikah dengan tujuan dari penciptaan diri Saya?"  

"Sesuaikah dengan tujuan dari penciptaan alam semesta?"

Bagaimana Anda bisa mengetahui dan mengatakannya? Anda bisa mengetahui dan 
mengatakannya dengan bertanya pada perasaan Anda. Lebih tinggi lagi, 
bertanyalah kepada nurani dan kalbu Anda.  

Apa yang Anda rasakan, akan menentukan apa yang akan Anda tarik.

Dengan hanya berfokus pada apa yang Anda inginkan sesuai perasaan, nurani, dan 
kalbu Anda, maka alam semesta akan menciptakan satu set situasi dan keadaan 
khusus, di mana Anda akan bisa bertindak dengan ringan dan tanpa beban, dengan 
sebuah jaminan akan kesuksesan.  

Setting situasi dan keadaan khusus itu, pasti tercipta bersama dengan apapun 
yang menjadi niat Anda. Alias, setting itu netral sifatnya. Begitulah hukum 
universalnya.

Dengan kata lain, semudah Anda jatuh, gagal, dan tidak sukses, semudah itu pula 
sebenarnya, Anda bisa bangkit, berhasil, dan menuai sukses, tanpa perlu terlalu 
ngoyo dan tergopoh-gopoh, apalagi kemaruk.  

KESIMPULAN

Hasil Anda tidak ditentukan oleh tindakan Anda. Hasil Anda, ditentukan oleh 
niat Anda.

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.
(Ini niat Saya.)  

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
ikhwan dot sopa at gmail dot com
http://milis-bicara.blogspot.com 

Monggo dicopy, paste, link, tempel, republish, forward, save, print, dan 
dibagi-bagi. 
 
     
                       

       
---------------------------------
Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection. 

Kirim email ke