Saya ada sedikit pertanyaan buat anda penulis artikel ini. Anda mengatakan 
manusia juga diberikan otoritas ketuhanan antara lain untuk menghukum mati 
manusia.   Bagaimana menjelaskan hal ini sehingga tidak berimplikasi pada 
syirk.  Jika Allah memberikan otoritas ketuhanan kepada manusia, berarti Allah 
bersekutu dengan manusia, atau berbagi otoritas dengan manusia.  Kita tahu, 
Allah tidak mempunyai sekutu denganNYA.  

Jika ada manusia menghukum sesamanya atas nama Allah, maka pasti akan muncul 
pula manusia yang menentang hukuman mati itu atas nama Allah pula.   Sementara, 
baik manusia yang menjatuhkan hukuman mati maupun yang mentang hukuman mati, 
sama-sama  menggunakan akal atau pemahaman terhadap kitab suci yang dijadikan 
sumber hukum, yang mana pemahaman seperti itu bersifat relatif kebenarannya.  

Saya mungkin tidak risau seperti ini, jika anda mengatakan bahwa manusia yang 
diberikan otoritas ketuhanan seperti itu, hanyalah Nabi dan Rasul yang memang 
senantiasa dituntun oleh Allah dalam memimpin umat manusia. 


Salam 
Yudee   

 



________________________________
From: muhamad agus syafii <agussya...@yahoo.com>
To: agussya...@yahoo.com
Sent: Wednesday, 28 January, 2009 11:55:04
Subject: [Bicara] Hidup Itu Untuk Apa?


Hidup Itu Untuk Apa?

By: agussyafii

Didalam keseharian saya suka mendapatkan pertanyaan yang sederhana tapi cukup 
mendalam untuk direnungkan. Seperti kemaren sore, sepulang kerja Icha bertanya 
pada saya, "Kak agus, hidup itu untuk apa?"

Hidup itu untuk apa? pertanyaan itu cukup lama buat saya untuk mencari 
jawabannya. Saya katakan padanya bahwa hidup kita adalah mengabdi pada Alloh 
dengan berbuat baik untuk alam & sesama.

manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Alloh (`abdullah) dan 
sebagai wakil Alloh (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Alloh, manusia 
adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya 
menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai 
khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Alloh Maha besar maka 
manusia sebagai wakil Nya di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang 
sangat besar .

Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk 
kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Alloh untuk 
manusia. Sebagai wakil Alloh, manusia juga diberi otoritas ketuhanan; 
menyebarkan rahmat Alloh, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan 
keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia. 

Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Alloh, manusia 
memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di 
muka bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Alloh dengan kelengkapan 
psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa 
nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang 
sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensial untuk terjerumus 
hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang. 

Wassalam,
agussyafii

---------

Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye kegiatan "Untukmu Ananda." Pada 
tanggal 14 Februari 2009. selanjutnya silahkan kirimkan dukungan dan kepedulian 
anda kepada "Untukmu Ananda" di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii. 
blogspot. com





 
 


      

Kirim email ke