ada kah yang nonton Liputan 6 SCTV tgl 27 jan 08?
perbincangan Amin Rais, Cak Nun dan Rosiana sebagai pembawa acaranya?

Ada beberapa pernyataan Cak Nun kurang lebih begini yang saya tangkap
"kalau perkara memaafkan, meskipun tidak dimintapun kita seharusnya sudah
memaafkan tapi ini dalam kontek kemanusiaan artinya memaafkan sebagai
manusia. hanya saja disinikan tidak seserhana itu, supaya rakyat tau apa
yang perlu dimaafkan, kan harus tau Suharto itu salah dimana dan benar
dimana. dan untuk membuktikan kesalahan dan kebenarannya harus ada proses
pembuktian yang sifatnya yuridis karena Indonesia adalah negara hukum. siapa
yang mebisa membuktikan kesalahan dan kebenaran Suharto pastilah Lembaga
Hukum yang ada, tapi coba saja kita lihat setelah 4 kali bergantinya
kepresidenan, toh tidak ada yang bisa mengusut tuntas itu... sehingga muncul
tanda tanya besar, apa yang menyebabkan kasus ini tidak bisa diusut secara
tuntas?"
(aaagh!! lingkaran setan)

ok, mungkin bukan Suharto yang turun tangan langsung
tapi kroni-kroni ini berani bergerak karena ada dukungan dari orang yang
mempunyai kekuasaan lebih tinggi
kalo tidak mana berani ambil resiko, memangnya ada yang mau
menanggung kesusahan sendiri, saya YAKIN "TIDAK ADA"

sedangkan untuk pembangunan, sudah seharusnya untuk kemajuan suatu negara,
harus ada pembangunan.
tapi perkaranya, kita membangun menggunakan apa?
hasil devisa kah? hasil utang kah?
kan kita sudah tau bersama bahwa pembangunan Indonesia menggunakan utang
seandainya dulu, pada saat Indonesia berjaya (bisa swasembada beras, ekspor
gula dll)
devisa dari semua itu diatas digunakan untuk membayar utang ke IMF pasti
tidak akan terjadi seperti sekarang ini, UTANG yang MENUMPUK
nah pertanyaannya, kemanakah devisa itu? (tanya' ma')

aaaagh!! ndak ada habisnya kalo dibahas

"case close! lihat masa depan saja" <<< mengutip dari pernyataan Amin Rais

Kirim email ke