Maafkan saya karena ikut nimbrung.
Menurut saya, puisi sebaiknya dinikmati dan dipahami dengan “bahasa hati”,
alih-alih memakai kacamata pengetahuan intelektual kita. Itulah sebabnya
sangatlah sulit bagi kita untuk men’decode’ apa yang ingin
disampaikan oleh sang pujangga bila kita mencoba mengunyah-ngunyah puisinya
dengan ‘otak kiri’ kita. CMIIW. Andy From: Skalaras
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Rekan Hendri, Agak susah untuk membuat sebuah panduan umum bagaimana
mengapresiasi karya sastra maupun karya seni. Satu2nya cara yang paling manjur
adalah terjun langsung, langung menyimak obyek satu persatu, baik
itu sebuah puisi atau sebuah lukisan, mencoba mengunyah sendiri, sembari
bertanya Bila anda bingung memahami makna sebuah puisi, saya sangat senang anda
melontarkan pertanyaan2 ke forum milis, sebisanya akan saya jawab. lewat
jawaban2 tersebut, lewat kegiatan membaca terus menerus, lambat laun anda pasti
akan menyelami apa dan bagaimana puisi Tiongkok Klasik. Salam, ZFy ----- Original Message ----- From: "Hendri Irawan" To: "Skalaras" Sent: Friday, June 10, 2005 4:15 PM Subject: Puisi Tionghua > saudara yang baik,
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links
|
- RE: [budaya_tionghua] Re: Puisi Tionghua als