Salam,

Saya pribadi tidak setuju dengan penyiksaan dan penganiyaan.

Kembali kepada permasalahan yang terjadi, mengapa ada penyiksaan? Ada
asap pasti ada api.

Mengenai penyiksaan pembantu bukanlah hal yang baru dan bukan terjadi di
indonesia saja...  saya beberapa kali mendengar dari surat kabar maupun
dari kawan2 mengenai  TKI / PRT indonesia yang disiksa bahkan diperkosa
oleh majikannya, kasus paling banyak terjadi di negara Arab dan timur
tengah.
Mengapa mayoritas PRT asal indonesia yang banyak menjadi korban?

Dari informasi yang saya dapatkan dr seorang rekan, dibanding dengan PRT
asal Filimpina dan negara lainnya, PRT indonesia umumnya tidak dibekali
oleh pengetahuan dan ketrampilan dalam bidangnya sebagai PRT. coba anda
banyangkan jika seperangkat barang mewah / hiasan / sofa dan barang
antik yang anda sayangi di bersihkan dengan abu gosok atau dengan sikat
sabut besi.... ketika ditegor malah lebih galak dan melawan.... apa
tidak eskimo ee emosi ? juga kabar terakhir yang saya terima dari
beberapa rekan di jakarta, PRT hanyalah samaran dari komplotan penjahat,
mereka terkesan lugu dan bodoh, tetapi kenyataannya mereka menguras
habis harta majikan dan ada kasus yang lebih sadis lagi dimana PRT
membunuh anak bayi majikannya yang etnis tionghoa... kalo demikian
mengapa tidak ada demo ya?

Memang tidak menutup kemungkinan ada majikan yang tidak waras, main
kasar sampai perkosaan, menurut rumor [CMIIW] di Timur Tengah / ARAB
setiap pekan pasti ada terjadi kasus perkosaan, namun PRT tidak berdaya
jika di blow up dan dilaporkan pada pihak berwajib, bukan majikan
sebaliknya PRT tersebut yang akan mendapat hukuman karena di tuduh
menfitnah dan mengoda sang majikan.

Kembali pada masalah di makassar, saya melihat demo yang mungkin menuju
pada kerusuhan sudah ditunggagi oleh oknum politik yang ingin memancing
di air keruh, mungkin saja ingin mengalihkan kasus buruh yang belum selesai.




marthajan04 wrote:
> Saya setuju untuk menyeret dan menghukum mati saja majikan kejam
> seperti ini. Kalau perlu saya akan ikut nandatangani kalau ada
> petisinya supaya menghukum mati pelakunya.
> Selain rasa kemanusiaan terhadap pembantu itu, juga majikan
> keturunan tionghoa (?) seperti ini terlalu berbahaya dibiarkan
> hidup. Berbahaya untuk tionghoa2 lainnya yang tidak salah apa2.
> Maka marilah kita tionghoa2 jangan merasa kasihan dan solider pada
> sipelaku penganiayaan ini. Tegakkan hukum. Tolak beramai-ramai kalau
> sampai keluarganya nyogok pejabat untuk pembebasannya.
>
> Tapi saya mengecam tindakan mahasiswa yang menyandera itu. Sudah
> mahasiswa tapi masih cupet saja otaknya. Bukannya menyeret pelaku
> malah orang enggak tau apa2 diciduk. Apa mereka bisa bertanggung
> jawab kalau nanti ada provokator yang menyusup dan membunuh si
> sandera itu supaya terjadi lagi gegeran seperti th.1998?
>
>
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Golden Horde" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>  
>> Metrotvnews.com, Makassar:
>> Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Kota
>> Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar unjuk rasa menyusul kabar
>> tewasnya seorang pembantu rumah tangga di tangan majikannya.
>>    
> Sambil
>  
>> berorasi, mahasiswa juga menggelar razia terhadap kendaraan yang
>> melintas di depan kampus UIN Makassar untuk mencari warga
>>    
> keturunan.
>  
>> Dalam aksi itu, dua kendaraan sempat dicegat oleh puluhan
>>    
> mahasiswa.
>  
>> Saat insiden itu terjadi, sempat terjadi kericuhan.
>>
>> Seorang warga keturunan dipaksa turun dari mobilnya dan langsung
>> digiring oleh mahasiswa ke gedung rektorat. Kemudian warga
>>    
> keturunan
>  
>> bernama Frans itu dilepas setelah sebelumnya dipaksa untuk
>>    
> mengecam
>  
>> pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga oleh majikannya
>>    
> tersebut.
>  
>> Frans mengucapkan hal itu sambil berdiri di atas kursi yang
>> disediakan mahasiswa di depan kampus UIN Makassar. Selain itu,
>> mahasiswa juga sempat menyandera satu unit mobil.
>>
>> Sementara itu, seribu personel kepolisian yang merupakan gabungan
>> dari empat kepolisian resor di Sulawesi Selatan dikerahkan untuk
>> mengamankan kawasan di sekitar Jalan Gunung Lati Mojong, Kota
>> Makassar. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi
>> mengisolasi serta mensterilkan kawasan Jalan Gunung Lati Mojong.
>>
>> Sementara itu, berdasarkan pantauan Metro TV, pusat-pusat
>> perbelanjaan maupun pertokoan di Kota Makassar sejak pukul 12.00
>> WITA hingga saat ini masih ditutup oleh para pemiliknya. Mereka
>> khawatir akan terjadi kerusuhan di Kota Makassar setelah terjadi
>> kerumunan sekitar seribuan massa di kawasan Jalan Gunung Lati
>>    
> Mojong.
>  
>> (AMR)
>>
>> http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=16331
>>
>>    
>
>
>
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
> Yahoo! Groups Links
>
>
>

>
>
>
>  



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke