Bung Hendri,

Saya menjawab persis di bawah tulisan Anda, sekedar untuk menjelaskan
masalah agar tidak terjadi kesalahpahaman.

> -----Original Message-----
> From: Hendri Irawan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, May 12, 2006 11:26 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Lun Yu kemana neh?
>
> Gini yah, di statement moderator jelas tercantum bahwa tri-dharma
> adalah bagian dari budaya tionghua. Masalahnya garis perbedaan antara
> kajian budaya mengenai tri-dharma dan kajian religius sangat tipis.
> Dan orang awam cenderung tidak melihat garis itu.

===>> Mengenai "kata-kata mutiara" yang layak dimuat di forum ini, saya kira
kita tidak perlu mempertajam perbedaan antara kajian budaya dan kajian
religus tri-dharma. "Mutiara" yang berasal dari kajian budaya sama-sama
berharganya dengan "mutiara" yang berasal dari kajian religius, asalkan di
sini kita sama-sama sepakat hanya membatasi "mutiara-mutiara" dari
tri-dharma aja, dan dengan demikian "mutiara-mutiara" dari agama semit dan
lain-lain termasuk OOT.
>--------------------------------
> Dalam hal buddhisme, kata-kata mutiara seperti apa contohnya?

===>> Banyak kata mutiara meluncur antara lain dari para Ch'an Masters Hsu
Yun, Han Shan, The Cheng, Chih Hsien, Wu Chu, Hui Neng, dsb, yang sangat
layak mendampingi tayangan Lun Yu di forum ini.
---------------------------------
> - Dhammapada: pada umumnya dalam bahasa pali dan lebih condong ke
> india sehingga mungkin tidak relevan kalau dipaksakan untuk dikaitkan
> dengan budaya tionghua
> - Sutta & Sutram: teks-teks pali & sankrit buddhisme yang juga sangat
> sulit dipaksakan untuk dikaitkan dengan budaya tionghua dengan
> pengecualian: Sutram Altar sesepuh buddhisme aliran Chan, Hui Neng
> Buddhisme berasal dari india dan mengusung spirit kebudayaan india.
> Kaitan dengan budaya tionghua hanya terjadi ketika budaya tionghua
> mengakulturasi buddhisme. Jadi kalaupun mau dibahas di milis ini, yah
> yang dibahas akulturasi tersebut.

===>> Meskipun terasa sangat kaku, tapi kita bisa sepakat bahwa yang sangat
berbau ke-india-india-an tidak perlu dimuat dalam forum ini sebagai 'kata
mutiara'.
------------------------------------
> Dao Jia & Ru Jia/Ru Xue => ini jelas berkaitan dengan budaya tionghua,
> masalahnya kalau dibahas biasanya akan dianggap bukan sebagai Jia /
> Xue tapi Jiao. Hal ini karena mind set orang indonesia yang sudah
> diprogram bahwa segala sesuatu itu agama, agama dan agama. Dari hidup
> sampe mati itu agama melulu.

===>> "Kata-kata mutiara" tidak perlu diperdebatkan seperti kita
mendiskusikan persoalan agama. Sebisanya kita hanya mengambil hikmah-hikmah
yang tersembunyi di dalamnya. Seandainya ada yang tertarik untuk membahasnya
secara lebih mendalam, kita toh tidak perlu menyinggung atau menyindir atau
mencemooh berdasarkan 'kepercayaan' orang lain.  Dengan demikian hidangan
yang tersaji dalam milis ini menjadi lebih kaya dan bermakna tanpa membuat
permusuhan dengan siapapun.
--------------------------------------
> Nah, sekarang liat jelas kalau memang Lun Yu mau dipaksakan untuk
> tayang ulang, perdebatan-perdebatan mengenai agama vs budaya akan
> terus muncul.

===>> Mengapa agama mesti dibenturkan dengan budaya? Bukankah agama
merupakan bagian dari budaya? Terus terang, kehidupan beragama nenek moyang
Tionghoa kita sangat menarik dan inspiratif untuk dikaji di forum
budaya-tionghoa ini. Kita mungkin bisa belajar dari kearifan dan
kesungguh-sungguhan mereka dalam menempuh kehidupan religius mereka sehingga
kita pun lama-kelamaan bisa menghayati dan menerapkan kearifan para sesepuh
kita itu, tentu dengan modifikasi seperlunya, dalam kehidupan sehari-hari
kita pada masa ini.

> Hormat saya,
> Yongde
>
Salam dan Hormat,
Andy


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.




SPONSORED LINKS
Indonesia Culture Chinese


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke