Mau nambahin sedikit, pak Bagyo:
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Yang ini saya tidak setuju Pak, setahu saya Trimurti itu ajaran India juga jadi bukan ajaran Jawa, kalau mau cari agama Jawa itu harus dicari pra datangnya kerajaan Hindu. *** Sorry, saya beri kuliah Sejarah kebudayaan sedikit ya pak? Sejak abad I dimana kerajaan Hindu pertama berdiri di Nusantara, budaya Hindu masuk DAN membentuk budaya Nusantara, terutama jawa dan kini Bali. Jadi, kalau kita sebut "budaya jawa" sejak kerajaan kerajaan itu ya automatis budaya Hindu Jawa. Ajaran Jawa lenyap dengan masuknya budaya Hindu. Raja raja Nusantara kala itu SEMUA menggunakan nama India, Purnawarman, Kartarajasa, Mulawarman, sampai Tribuwana Tunggadewi. TRIMURTI, pak, automatis menjadi bagian dari budaya Jawa Hindu sejak kerajaan abad I (sudah lama lewat lho pak). Kata GARUDA, yang pak Bagyo juga kenal, dan jadi lambang negara ini, adalah hewan tunggangan dewa Vishnu. Dibanyak ruang KBRI kita ada patung sebesar orang, dimana burung Garuda sedang ditunggangi dewa Vishnu. Diantaranya di KBRI Vienna. Di keluarga kami, pak, kalau ada upacara Jawa (yang tentu Jawa Hindu), masih disebut dewa Brahma, sang pencipta, dewa Vishnu, sang pemelihara, dan tentu juga Shiva. masih lho pak. Di tempat ibadah saudara Tionghoa penganut Mahayana Tantrayana dari kelompok Bhumi Sambhara, yang tempat ibadah utamanya candi Borobudur, tetap menyembah Dewi Tara, permaisuri Shiva. > > Saya juga kurang setuju mengenai basis Taoist Konfucianist di China, dalam 3 bulan saya nongkrong di China Academy of Agricultural Science saya tidak merasakan itu, bahkan cuma merasakan pemujaan berlebihan terhadap ketua Mao. **** Pak. Benar sekali yang Ahmad heng sering tulis disini, bahwa pada dasarnya pemerintah Tiongkok mengadopsi system Pasar bebas, yang adalah sesuai dengan jatidiri masyarakat Tionghoa, yang sangat wiraswasta. Betul sekali. Ketua Mao sendiri dalam memimpin gerakan komunisme di Tiongkok sangat bertumpu pada jatidiri budaya Tionghoa. Marxisme Tiongkok bertumpu pada struktur agraris, yang sangat Tionghoa. Beda budaya antara dua raksasa komunis Rusia yang lalu dan RRT adalah beda budaya. Kalau bapak ke Moskwa, bapak akan lihat, betapa Rusia rakyat Rusia kini, dengan latarbelakang agama Kristen Orthodox mereka. Tak satu mm juga terasa bekas ke-komunis-an. Begitu juga negara negara Eropa yang kini bebas komunis. Lihatlah Hongaria, yang kini very catholic (lagi) . Gitu lho pak. Jadi budaya komunis itu gak ada, yang ada hanya sistem kemasyarakatan ekonomi dan politis. Itupun , seperti di-deteksi Ahmad heng, sudah pudar ha ha ha. Salam budaya Danardono > >