David heng & Cek Liang U,

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keluarga2 Tionghoa terutama yang keturunan 
Hokkian (agaknya demikian juga di keturunan yang lain, hokchia, khek, hinghua, 
tujia dll) mempunyai panggilan kekerabatan yang bervariasi antara 2 polar. Satu 
ujung 100 persen mengikuti aturan kekerabatan hokkian (atau yang lain) sedang 
ujung yang lain 100 persen tidak mengikuti lagi. Secara statistik mungkin 
mengikuti distribusi normal. Tentu saja yang paling banyak yang di antara 2 
kutub itu. 

Bagi mereka yang mengikuti ya panggilannya masih seperti yang diuraikan oleh 
David heng ataupun Cek Liang U. 

Kalau penelitian mendalam dilakukan bisa jadi alasan utama tidak mengikuti 
aturan kekerabatan adalah karena tidak tahu. Sementara tidak ada orang yang 
lebih tua yang memberi penjelasan. Atau karena gampangnya saja. Panggil oom dan 
tante itu lebih mudah. 

Kalau dua keluarga berbesanan pada umumnya (yang berada diantara 2 kutub) akan 
menggunakan panggilan yang dipakai pihak lainnya. Misalnya si isteri dari 
keluarga yang biasa panggil oomde, oomngah, oomlik ya si suami akan ikut 
isterinya panggil seperti itu. Sebaliknya si isteri di keluarga suaminya juga 
ikut panggilan suaminya, bisa jadi kude kungah dan kulik. 

Begitu juga kalau keluarga hokkian besanan keluarga hokchia atau khek, biasanya 
keluarga yang satu mengikuti keluarga yang lain dalam cara memanggil anggota 
keluarga yang itu. 

Jadi sebutannya bisa macam2 dalam satu keluarga terutama kalau campuran. Banyak 
kejadian si anak yang bingung. Karena untuk keluarga ibunya ia ikut dengan 
panggilan kekeluargaan khek sedang untuk keluarga ayahnya ikut dengan panggilan 
kekeluargaan hokkian. Atau bisa juga tidak masalah bagi si anak, dia enjoy 
saja. 

Hanya saja apa yang diuraikan David heng agak jarang terjadi bagi pasangan 
baru. Tetapi lebih sering terjadi di pasangan yang sudah punya anak. Jadi baik 
isteri maupun si suami memanggil baik keluarga si suami maupun si isteri dengan 
sebutan yang digunakan anaknya. 

Salam,

Harry Alim

Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-----Original Message-----
From: "David Kwa" <david_kwa2...@yahoo.com>
Date: Fri, 16 Oct 2009 04:25:54 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Panggilan antara Besan

Liang U Cek,

Di generasi orangtua owe yang Peranakan Hokkian Jabotabek masih berlaku 
ketentuan panggilan antarbesan, termasuk anak-anak dan saudara-saudaranya, yang 
diwariskan turun-temurun, sbb:
-       Terhadap besan laki-laki seseorang menyapa: chinke 親家. Istrinya 
(besan perempuan): che’m, istrinya (besan perempuan): che’m 親姆.
-       Terhadap kakak laki-laki dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: 
tuapeq 大伯, jipeq 二伯, dst, sama seperti anak seseorang tersebut. 
Istrinya: tua’m 大姆, ji’m 二姆, dst.
-       Terhadap kakak perempuan dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: 
tuakou 大å§`, jikou 二å§` dst; suaminya: tuatniou 大丈, jitniou 二丈, 
dst. 
-       Terhadap kakak laki-laki dari menantu perempuan, seseorang menyapa: 
tuaku 大舅, jiku 二舅, dst. Istrinya: tuakim 大妗, jikim 二妗, dst.
-       Terhadap kakak perempuan dari menantu perempuan, seseorang menyapa: 
tua’i 大姨, ji’i二姨, dst. Suaminya: tuatniou 大丈, jitniou 二丈, 
dst.
-       Terhadap adik laki-laki dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: 
ngcek å'‰å�", isterinya: ngcim å'‰å¬¸.
-       Terhadap adik perempuan dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: kou 
å§`/nyonya mantu. Suaminya: koutniou å§`丈.
-       Terhadap adik laki-laki dari menantu perempuan, seseorang menyapa: ngku 
å'‰èˆ…. Istrinya: ngkim å'‰å¦—.
-       Terhadap adik perempuan dari menantu perempuan, seseorang menyapa: i 
姨. Suaminya: itniou 姨丈.

Owe belum selidik, apakah di daerah lain dan di suku-suku lain non-Hokkian/non 
Peranakan―Hakka, Hinghua, Hokchnia, Konghu, Tiociu―juga berlaku aturan 
istilah kekerabatan yang sama. 

Owe pernah tanya, kenapa begitu? Jawabnya, oleh karena orangtua mengikuti 
istilah kekerabatan yang dipakai anak sebagai menantu terhadap keluarga 
mertuanya. Jadi, misalnya, jika anak memanggil “ngku� terhadap adik 
laki-laki istrinya, orangtua pun demikian, harus memanggil “ngku�. Di sisi 
lain, kalau sang anak menyapa adik laki-laki ayah istrinya dengan panggilan 
“cekkong�―tidak boleh memanggil “cek�, sebab istrinya yang memanggil 
“cek�, dia sendiri harus “cekkong�, sebab ia adalah menantu dan bukan 
keponakan yang bersangkutan―maka ia pun harus menyapa ncek dari sang menantu 
dengan panggilan “cekkong�. Aturan ini rupanya sudah banyak yang tidak 
tahu, kecuali mungkin masih dipertahankan di kalangan Peranakan yang tidak mau 
kehilangan adat Tionghoanya di beberapa wilayah di kawasan Jabotabek.

Kiongchiu,
DK


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <lian...@...> wrote:
>
> Maaf, sekarang jadi ingat, dalam dialek Hokkian isteri engku adalah engkim 
> tapi dalam dialek Kheq adalah 舅姆 khiume. Jadi mungkin juga besan 
> perempuan bukan qingmu tapi qingme.
> Kiongchiu
> Liang U
> 
> 
> 
> 
>________________________________
> From: liang u <lian...@...>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thu, October 15, 2009 1:47:55 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Panggilan antara Besan
> 
>   
> Harry hiantit,
>    Hokkian sih chinke dan che'em, kedua pihak sama saja. Sedang Hokchnia 
> adalah chinga dan chingmu. Untuk orang Kheq tak yakin, pernah dengar tapi tak 
> ingat lagi, kalau tak salah antara chinkung atau chinka, dan chinmu. 
>    Maaf cuma tau segitu.
>  Liang U
> 
> 
> 
> 
>________________________________
> From: harry alim <hari.a...@yahoo. com>
> To: Budaya_tionghua <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> Sent: Thu, October 15, 2009 11:50:12 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Panggilan antara Besan
> 
> Rekan yang terhormat,
> 
> Kebetulan ada sdr yang besanan dengan orang Hokchia dan ada sdr lain yg 
> besannya adalah org khek dan satu lagi besan nya orang Hokkian. Tentu saja 
> semua sdh tinggal dan lahir di Indonesia. Dan sdr saya orang Hokkian yg 
> menggunakan panggilan kekerabatan ala hokkian spt pada umumnya keturunan 
> hokkian di jawa tengah dan jawa timur.  
> 
> Besan yang baru memperkenalkan cara panggilan kekerabatan antara besan yang 
> tentu saja berbeda antara orang Hokkian pada umumnya, Hokchia dan Khek. 
> 
> Mungkin ada yang bisa membantu menjelaskan bagaimana panggilan kekerabatan 
> yang baku antara besan di kalangan keturunan Hokkian, Hokchia dan Khek?
> 
> Bgmn seharusnya ibu mempelai perempuan memanggil ibu mempelai laki2? Bgmn 
> saudara2 ibu mempelai perempuan memanggil ibu mempelai laki2 ? Begitu juga 
> sebaliknya dan yang lainnya?
> 
> Salam,
> 
> Harry Alim
> Sent from my BlueBerry®
> powered by Sinyal Kuat BLUESAT
> 
> ------------ --------- --------- ------
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
>    
> 
>__________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>



Kirim email ke