Refleksi : 
     
 Duit panen korupsi bisa dibawa keluar oleh koruptor, apalagi yang disebut 
rahasia negara.  Apakah dikhawatirkan nama-nama anggota DPR  yang sering bolos 
tugas dan koruptor dibocorkan ke luar negeri? hehehehe

http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=65626:dpr-khawatir-rahasia-negara-bocor-via-singapura&catid=3:nasional&Itemid=128


      DPR Khawatir Rahasia Negara Bocor Via Singapura        
      Jakarta, (Analisa)


      Kalangan anggota DPR RI, terutama dari Komisi I (Bidang Luar Negeri, 
Pertahanan Keamanan, Intelijen, Komunikasi, dan Informatika), mengkhawatirkan 
adanya dugaan rahasia negara bocor ke luar via Singapura dan Malaysia.

      "Kita memang sudah ketinggalan dalam hal kemajuan dan penguasaan 
teknologi untuk berbagai aspek, utamanya di sektor teknologi informasi (TI). 
Kekhawatiran ini terus memuncak, apalagi banyak operator seluler dan internet 
kita memang dikendalikan dari dua negara itu," ujar anggota Komisi I DPR RI, 
Paskalis Kossay, menjawab pertanyaan Antara, Sabtu.

      Berbicara melalui hubungan telefon dari Jayapura (sedang menjalankan masa 
reses dengan mengunjungi konstituen di daerah pemilihan, red.), mantan Wakil 
Ketua DPRD Papua ini juga mengakui, banyak pihak yang sepertinya belum 
menyadari urgennya menguasai TI, terutama terkait dengan urusan rahasia negara 
maupun bisnis bernilai miliaran dolar.

      "Saya kaget juga dengan info dari sebuah diskusi di Jakarta, bahwa 
seorang pakar IT yang alumni sebuah perguruan tinggi ternama di Indonesia 
mengungkapkan bahwa RI benar-benar semakin didikte Singapura dan Malaysia dalam 
hal telekomunikasi di samping perbankan," ungkapnya.  Sebagaimana berkembang 
dalam diskusi terbatas itu, khusus dalam soal IT, Indonesia hanya jadi ladang

      empuk mengais dolar dan ringgit oleh dua negeri jiran tersebut. Ini 
karena semua operator seluler dan internet berbasis di dua negeri jiran ini. 
Akibatnya, tiap "voucher" pulsa apa saja, juga setiap kali satu WNI buka 
internet (browse), langsung kena "charge" yang terhisap otomatis ke sana. 

      "Artinya, mereka gemuk oleh kebodohan kita. Satu hal lagi, dengan keadaan 
seperti sekarang, maka informasi apa pun termasuk rahasia negara jadi telanjang 
di mata negeri 'peanut' Singapura," ujar Benni T.B.N., pakar IT yang menjadi 
salah satu pembicara dalam diskusi tersebut.

      Singapura Kendalikan Jaringan

      Benny kemudian mengungkapkan pula, saat ini nyatanya lalu lintas jaring 
optik dikendalikan oleh "traffic administrator" di Singapura. "Karenanya semua 
jaringan internet dan seluler harus ditarik atau 'dipaksa' melewati 
'persimpulan utama' di kota itu. Makanya, apalagi 'rahasia negara' yang tak 
mereka tahu? Sialnya lagi, satelit Indosat (dulu Palapa) jadi mayoritas milik 
Temasek (sebuah BUMN Singapura)," ungkapnya lagi.

      "Akibatnya," lanjut dia, "selain kita jadi seperti 'telanjang' dalam 
informasi apa pun, juga RI cuma berfungsi sebagai pelanggan seluler." "Posisi 
ini jauh di bawah fungsi distributor seluler. Jadi, kita cuma 'outlet', tukang 
jual produk IT mereka. Dan yang jelas, banyak perusahaan 'provider' kita cuma 
nama 'doang' perusahaannya itu milik RI dengan mayoritas saham dikuasai 
mereka," ujarnya.

      Perlu Tindakan Konkret

      Merespons situasi serius ini, Paskalis Kossay mendesak para pihak 
berkompeten untuk segera melakukan tindakan konkret. "Kita jangan cuma sibuk 
urus video porno dan konten TI, lalu tidak berjuang agar semua operator 
berbasis di sini. Mohon ini digumuli dan jadi atensi serius," katanya 
menegaskan. (Ant) 
 



Kirim email ke