Pendalam Pipa Kodeco Akan Munculkan Persoalan Baru
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menyatakan pendalaman pipa gas bermasalah milik PT Kodeco Energy Co Ltd akan memunculkan permasalahan baru, mengingat upaya pendalaman itu dinilai hanya bersifat sementara. "Kami dan Administrator Pelabuhan Tanjung Perak tetap meminta Kodeco segera memindahkan pipa gas tersebut. Apalagi, pipa yang selama ini melintang di beberapa titik di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) memperlambat kinerja pengusaha di bidang pelayaran dan kepelabuhanan," kata Kepala Humas PT Pelindo III (Persero), Iwan Sabatini, di Surabaya, Senin (14/06) kemarin. Menurut dia, pipa gas Kodeco yang rencananya diperdalam menjadi kedalaman minus 15 meter akan memunculkan masalah baru walaupun sementara waktu pendalaman itu bisa dikatakan aman. "Namun, jangka panjang setelah ada pengerukan di APBS maka kedalamannya hanya menjadi minus 12 dan bersisa jarak 3 meter dengan kedalaman kapal mengingat banyaknya kapal besar yang melintas di perairan tersebut pada tahun ini," ujarnya. Ia menilai, pembatalan relokasi pipa gas menjadi pendalaman akan merugikan kalangan pengusaha yang selama ini memakai APBS sebagai jalur pelayarannya. Selain itu, tidak memihak kepentingan masyarakat. "Sampai sekarang, pipa Kodeco itu dipasang di APBS mulai sebelah barat sampai utara dan Laut Jawa. Kemudian, pipa tersebut menyeberang ke lokasi PT Kodeco Energy Co., Ltd," tuturnya. Pipa tersebut, tambah dia, memotong di "buoy" 6 dan 7 dengan lebar alur paling sempit atau hanya sekitar 100 meter sehingga kapal yang melintas harus antre. "Jika pipa hanya didalamkan menjadi minus 15 meter akan sangat mengganggu rencana pemerintah memperdalam dan melebarkan APBS," tegasnya. Menanggapi upaya pendalaman pipa Kodeco, Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jatim, Isdarmawan Asrikan, membenarkan, pembatalan relokasi pipa gas menjadi pendalaman merupakan solusi yang tidak rasional. "Upaya tersebut juga tidak sesuai rekomendasi Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak Surabaya," ucapnya. Ia melanjutkan, pendalaman pipa itu justru memperlambat arus pengiriman barang baik ekspor maupun impor di Kawasan Timur Indonesia. "Sudah seharusnya Kodeco bisa mematuhi rekomendasi awal Administrator Pelabuhan Tanjung Perak. Untuk itu, kami usulkan ada tim survei independen untuk pengawasan di sana," paparnya. (mkl) http://mydiskon.com/news-2238-pendalam-pipa-kodeco-munculkan-persoalan-baru-.html