Meskipun Tak Ada Tuhan, Tetap Boleh Percaya !!!
                                            
Percaya sesuatu tidak harus ada sesuatu, sebaliknya juga, adanya sesuatu tidak 
harus dijadikan kepercayaan !!!

Satu hal yang paling penting dalam percaya ini adalah jangan sekalipun anda 
terikat kontrak kewajiban ini dan itu, misalnya kewajiban jihad, kewajiban 
menegakkan Syaria Islam, kewajiban menghancurkan patung2, maupun kewajiban naik 
haji padahal tidak punya uang, dan korupsi dianggapnya berkah dari Allah untuk 
naik haji.

Cuma percaya saja tidak jadi salah, tapi kalo sudah ikatan kontrak macem2 kayak 
Amrozy akhirnya mencelakakan diri sendiri dan orang lainnya.

Kalo bisa tidak percaya tentunya lebih baik, tapi kalo tidak bisa percaya diri 
sendiri, bolehlah cari2 percaya hal2 yang tidak harus dipercaya orang lainnya.

> "Wong" <wong_genden...@...> wrote:
> Laras hanya mengungkapkan keuntungan
> ekonomis orang yang menganggap Tuahan
> itu ada atau keadaan psikologis orang
> yang percaya bahwa tuhan itu ada.
> tapi semua itu sama sekali tidak
> membuktikan bahwa tuhan memang betul
> betul ada.
> 

Sebenarnya kalo cuma percaya menganggap adanya Tuhan, sama sekali tidak 
masalah, yang menjadi masalah itu khan dalam kepercayaannya itu ada kewajiban2 
yang justru membuat masalah pelanggaran nilai2 kemanusiaan.

Olympic Games yang sampai sekarang kita rayakan itu khan dulunya juga merupakan 
upacara persembahan darah2 para gladiator untuk dewa desi Yunani Kuno.  Tapi 
apa salahnya kalo upacaranya tetap kita lestarikan tetapi kebiadaban2nya dimasa 
lalu kita larang dan hilangkan sehingga sangat berarti dalam hitungan 
ekonomis-nya.

Demikian juga dengan hari natal, halloween, dll yang kesemuanya adalah 
kepercayaan yang tentunya tidak wajib untuk dipercaya.

Begitulah kira2nya, sebagai umat Kristen anda tidak perlu percaya adanya Yesus, 
tapi tetap boleh menyelenggarakan hari natal, boleh kegereja, boleh percaya 
adanya Yesus dikala ada teman yang sedang dirumah sakit untuk didoakan dll.

Juga tidak bedanya dengan saya, sebagai seorang Muslimah, saya tidak wajib 
percaya Allah, tidak wajib menyembah Allah, bahkan saya tidak pernah menyembah 
siapapun juga dan tidak berharap untuk disembah siapapun juga.

Sekali lagi, kepercayaan itu tempatnya adalah di entertainment, kepercayaan 
hanyalah sebagai entertainment yang bermanfaat memberi hiburan kepada kita dan 
juga mengikat tali persahabatan dan hubungan sosial dalam rangka 
mengharmoniskan hubungan bermasyarakat.

Entertainment itu banyak macamnya, seperti filem, teater, piknik, camping dlsb. 
 Padahal dulunya, yang namanya entertainment itu khan cuma agama aja yang 
kemudian dijadikan wajib dan hukum oleh para kepala2 clan-nya dalam menguasai 
clan2 lainnya.

Agama itu bisa digunakan untuk menghimpun manusia sebagai umat menjadi kekuatan 
untuk menyerang kelompok2 lainnya.  Tapi itu dulu, dan sekarang seharusnya 
dilarang, agama cukup sebagai entertainment tidak lebih daripada itu.

Oleh karena itu seperti juga gedung bioskop, entertainment bebas dimasuki siapa 
saja, mau masuk ke Hindu sore ini, besok pagi2 pindah agama Buddha, dan lusanya 
masuk agama Kristen dan minggu depan pindah ke agama Islam dan seterusnya masuk 
lagi keagama Shinto, semuanya ini boleh, apalagi dalam rangka entertainment 
yang tidak perlu banyak keluar uang.

Sebagai entertainment, filem superman tidak perlu benar, jadi meskipun kita 
tahu filem itu tidak benar, tapi sewaktu nonton juga tidak salah kalo kita 
menganggapnya se-olah2 benar hanya pada saat itu saja.  Dan kembali kedalam 
dunia nyata setelah selesai nonton filemnya.

Demikainlah dengan agama apapun juga, ada session2 yang harus anda percayai 
kalo anda mau menikmatinya, dan tidak perlu harus terikat percaya selamanya 
sampai mati berjihad.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Kirim email ke