Allah Menipu Kafir Karena Ditipu Kafir ??? Allah menipu orang kafir karena orang2 kafir juga menipu Allah. Masa sih Allah yang serba tahu itu bisa ditipu orang kafir sehigga dendam membalas menipu orang kafir ??? Ini ayat Quran yang dibawah ini perlu dicermati kebenarannya. Maksudnya bukan kebenaran isi Quran-nya tetapi kebenaran adanya Allah ini. Masa sih Allah itu adalah penipu ??? Yaaa... disinilah satu contoh kebenaran Quran yang tidak benar sama sekali. Ini pemikiran antara orang sehat dan orang sakit. Apakah karena Allahnya penipu menjadi membolehkan umatnya juga jadi penipu, atau karena umatnya penipu menjadikan gambaran Allahnya sebagai sang penipu ???
Dalam hal ayat ini, meskipun namanya cuma kepercayaan, namun jelas tidak boleh dipercaya, berbahaya untuk dipercaya. Tujuannya menipu orang kafir hasilnya mereka yang percaya yang tertipu dan orang kafir tidak pernah bisa ditipu !!! > siap murtad <islamic.invas...@...> wrote: > AUWLOH, PENIPU TERHEBAT (Oleh Ali Sina ) > Ada sebuah ayat dalam Quran yang berkata: > [3.54] Orang-orang kafir itu membuat tipu > daya, dan Auwloh membalas tipu daya mereka > itu. Dan Auwloh sebaik-baik pembalas tipu > daya. Sang Penipu itu adalah Nabi Muhammad, karena Allah itu adalah ciptaan sang nabi dengan gambaran kepribadian dirinya sebagai penipu. Tidak mungkin Allah mengirimkan utusan, dan utusan itu adalah dirinya. Jadi kalo Allah mengirimkan utusan, seharusnya bukan diberitahukan kepada utusannya itu tetapi harusnya diberitahukan kepada orang yang akan kedatangan utusannya. Lucunya, enggak ada seorangpun yang pernah mendapatkan pemberitahuan bahwa Allah akan mengirimkan utusan, yang memberitahukannya justru utusan itu sendiri tanpa legitimasi dari Allah yang katanya mengutusnya. Allah yang maha kuasa, maha bisa, serba kuasa, dan serba bisa, masa sih masih perlu utusan ??? Kalo Yesus dianggap Allah, maka Muhammad cuma utusannya, jadi lebih rendah-lah pangkatnya, dan ini tentu penghinaan. Akibatnya pengikut Yesus dan pengikut Muhammad saling mencaci maki. Pengikut Muhammad menuduh, mana mungkin manusia dianggap Allah, padahal sama tidak mungkinnya Allah yang bukan manusia mempunyai utusan yang manusia. Ny. Muslim binti Muskitawati.