Digigit Nyamuk Atau Kutubusuk Bisa Nyebarkan HIV !!!
                                         
Penyebaran penyakit Aids/HIV hanya melalui darah bukan melalui makanan.  
Seperti juga Dengue (demam berdarah), Malaria, dan banyak lagi penyakit2 virus 
lainnya yang disebarkan oleh nyamuk, kutubusuk, dan bebagai binatang kecil 
penghisap darah manusia.

CDC di USA menyatakan kemungkinannya kecil terjadinya penularan HIV melalui 
gigitan nyamuk, mungkin dikarenakan jarang ditemukan nyamuk di Amerika ini 
sehingga tidak cukup untuk melakukan observasi dan percobaan2 dalam 
laboratorium ataupun di clinic2.

Penyebaran atau penularan HIV melalui nyamuk dan kutu2 busuk betul2 sangat 
menakutkan negara2 berkembang yang banyak dihuni nyamuk seperti halnya di 
Indonesia.

Memang sulit membuktikannya, tapi setiap orang tetap meyakininya bahwa 
penularan virus Aids melalui gigitan nyamuk atau kutu busuk tidak bisa 
disangkal.  Adu argumentasi antara para ahli tidak menghasilkan keputusan yang 
definitif.  Satu ahli menyatakan bahwa virus Aid telah dihancurka oleh lendir 
dalam lambung nyamuk.  Ahli lainnya menyatakan, kalopun lendir dalam lambung 
nyamuk bisa menghancurkan virus Aids tetapi virus Aids yang menempel pada alat 
penghisap darah nyamuk itu tidak terkontaminasi lendir nyamuk yang bisa 
kemudian masuk kedarah orang lain yang digigitnya.  Hal ini tetap dibantah oleh 
ahli pertama, tapi cuma dengan argumentasi bahwa kemungkinan itu tentu kecil 
sekali, tetapi berapa kecilnyapun kemungkinannya tetap ada, dan belum ada ahli 
yang memberikan kecilnya angka kemungkinan ini.

Singkatnya, nyamuk dan kutubusuk punya kemampuan dan kemungkinan untuk 
menularkan HIV meskipun belum ada angka berapa besar kemungkinan itu bisa 
terjadi.  Logikanya, kalo lendir nyamuk bisa menghancurkan virus Aids, tapi 
kenapa virus Dengue (demam berdarah) tidak dihancurkan juga dalam lambung 
nyamuk tadi???  Demikianlah jadinya, hanya keimanan saja yang bisa 
mempercayainya tanpa perlu bukti2 clinik dan laboratorium.

Amerika sendiri tidak banyak problem yang menyangkut nyamuk, dengan system 
hygiene dan penataan lingkungan yang prima tidak ada satu tempatpun bisa 
memberi kesempatan untuk nyamuk bisa berkembang disini.

Tapi secara politik, Amerika bertanggung jawab untuk meredakan kekuatiran 
negara2 berkembang yang negaranya menjadi surga bagi nyamuk2 dan kutu busuk.  
Dengan keyakinan bahwa masalah ini tidak bisa diselidiki oleh negara2 
berkembang, maka tanpa susah payah, CDC di Amerika ini menyangkal kemungkinan 
penularan Aids melalui nyamuk atau kutu busuk.  Apalagi mengingat Amerika 
selalu disalahkan dan jadi kambing hitam si pencipta Aids yang telah 
disangkalpun tidak dipercayai lagi oleh dunia.  Jadi wajar2 saja, demi 
kepentingan politik, maka Amerika merasa perlu merahasiakan kemungkinan 
penularan virus Aids melalui nyamuk dan kutubusuk.

Penularan Aids selama ini dituduhkan kepada homosex, jarum suntik, transfusi 
darah, dan kontak dengan darah penderita.  Namun dengan ditemukannya makin 
banyak pasien2 yang bukan homosex, tidak pernah disuntik, tiak pernah transfusi 
darah, dan belum pernah kontak dengan darah siapapun juga tetapi menderita 
Aids, dan ini banyak ditemukan pasien2 di negara2 Islam terutama di Saudi 
Arabia dimusim haji.

Memang banyak orang2 Arab Saudi berkunjung ke Marroko, tapi bukan untuk pesta 
sex karena Marroko adalah negara Islam yang melarang segala bentuk pelacuran.  
Untuk melampiaskan syahwatnya lebih banyak orang2 Arab Saudi melakukannya di 
Asia seperti di Indonesia maupun di Amerika.  Baik Indonesia dan Marroko memang 
merupakan negara nyamuk dan kutubusuk.  Pasien2 baru yang ditemukan justru 
tidak pernah melakukan hubungan sex dll.  Satu2nya kemungkinan adalah penularan 
oleh nyamuk dan kutu busuk.

Memang sangat dramatis, disatu pihak di Indonesia menolak suntikan vaksin 
karena diharamkan tetapi dilain pihak tidak mampu mencegah gigitan nyamuk dan 
kutubusuk,  Apakah virus Aids yang masuk kedalam tubuh seorang muslim lebih 
halal daripada suntikan vaksin yang mencegah penyakit virus otak ???  Yaaa...  
memang agama Islam tidak boleh berpikir pakai otak, karena kalo otak anda sudah 
bisa berpikir, maka demi keselamatan dan kesehatan anda tentunya yang 
diharamkan jadi halal.

Begitulah, di Arab Saudia tidak ada suntikan vaksin yang diharamkan karena 
ajaran Islam disana memberi tanggung jawab pemerintahnya untuk keselamatan 
rakyatnya.  Ini bukan untuk kesehatan Alloh, tapi untuk kesehatan dan 
keselamatan para muslimin yang menyembahnya.

Hal ini akan menjadi tragedy di Indonesia, karena pemerintahnya melarang 
pemakain vaksin untuk pencegahan karena diharamkan sementara ancaman gigitan 
nyamuk dan kutu busuk belum pernah diharamkan.

Penyebaran Aids/HIV di Indoensia di nilai sangat cepat dan membingungkan.  
Nyamuk dan kutubusuk ada di-mana2 terutama diwilayah2 miskin.  Tanpa sex, tanpa 
homo, tanpa transfusi, tanpa suntikan, ternyata Aids/HIV terus merajalela di 
Indonesia.  Kemungkinannya cuma satu, penularannya dilakukan oleh nyamuk dan 
kutubusuk yang merajai bioskop2 kelas bawah dan rumah2 penduduk miskin.

Apabila anda digigit nyamuk, ditepok mati darahnya berantakan, kemudian tangan 
anda yang kena darah nyamuk itu menggaruk kulit yang gatal.  Akibat garukan itu 
timbullah lecet2 yang kadang2 tidak terlihat berdarah, tapi cukup untuk 
menularkan virus Aids kedalamnya.  Jadi sekalipun virus Aids bisa mati dalam 
lambung nyamuk tapi kalo nyamuknya mati ditepok dan darahnya berceceran, maka 
virus2 Aids yang belum masuk kelambung nyamuk sudah mengkontaminasi tangan anda 
yang menggaruk kulit yang gatal, dan dari sinilah virus Aids menyebar keseluruh 
tubuh anda.

Makin banyak ditemukan bukti2 penularan Aids melalui nyamuk dan kutubusuk, 
makin tertutup berita2 yang boleh disebarkan keluar.  Bisakan anda membayangkan 
bagaimana paniknya masyarakat yang mengetahui bahwa virus Aids disebarkan 
melalui nyamuk dan kutubusuk???  Untung di Indonesia ada MUI yang bisa 
diperalat untuk menutupinya.  Jadi jangan heran, negara2 Syariah yang katanya 
tidak ada pelacuran, free-sex dilarang, homosex dihukum mati, ternyata 
penyebaran dan penularan virus Aids sekarang melebihi tingginya kasus2 yang ada 
diseluruh Amerika.  Semua negara2 Syariah malu mengumumkan statistik penderita 
Aids/HIV dinegerinya yang dianggapnya memalukan itu.  Dan sikap seperti ini 
tentunya membantu penyebaran dan penularan Aids/HIV itu sendiri melalui nyamuk 
dan kutubusuk.

Harusnya MUI dan DepAg mengeluarkan fatwa bahwa nyamuk dan kutubusuk aalah 
musuh Islam, bukan cuma murtad, kafir atau Yahudi saja.  Tentu, untuk membasmi 
nyamuk dan kutubusuk tentunya membutuhkan bantuan Amerika lagi, menyebabkan 
kembali ketergantungan kepada Amerika makin besar.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke