ASAL MUASAL PENYEMBUHAN CARA ISLAM
Mawlana Syaikh Hisyam kabbani ar-Rabbani
Dari Buku The Healing Power of Meditasi Sufi


Bismillah hirRohman nirRohim

Para Nabi utusan Tuhan mengajarkan pengikutnya
beberapa metode penyembuhan. Cara-cara ini di wariskan
dari generasi ke generasi  dan membentuk dasar bagi
sebagian besar praktik pengobatan tradisionil. Dalam
tradisi Islam, para penyembuh mengandalkan sarana
fisik dan spiritual, yang keduanya membentuk ilmu yang
dikenal sebagai pengobatan cara Nabi. 

Pengobatan cara Nabi didasarkan atas prinsip-prinsip
ilmu yang kuat, banyak diantaranya hanya dikenal di
negara Barat saat ini. Pada tingkat spiritual,
pengobatan cara Nabi mengikut sertakan  tehnik yang
menggunakan Energi Ilahiah yang membutuhkan  bacaan,
doa-doa, ibadah dan meditasi, yang semuanya diajarkan
oleh para Nabi, Rasul dan awliya.  Namun pengobatan
cara Nabi tidak mengabaikan obat-obatan alamiah. 
Namun, inilah cara-cara suci yang dirangkai untuk
menyembuhkan penyakit dan bagi kesehatan fisik maupun
rohani. 

Setelah menyembuhkan pasien melalui cara spiritual,
Nabi Muhammad pernah ditanya apakah obat-obatan juga
bisa digunakan bagi para penyembuh. “Ya,” jawab
beliau, “ Kalian harus mencari kesembuhan dari
obat-obatan, karena apapun penyakit yang Tuhan
ciptakan di dunia ini, Dia menciptakan obatnya pula –
kecuali satu penyakit tanpa ada obatnya, yaitu tua.” 

Setiap ayat Quran tertentu memiliki kandungan
penyembuhan yang unik dan berbeda-beda tiap ayatnya.
Berikut adalah beberapa contoh  ayat-ayat yang
digunakan dalam penyembuhan spiritual : 

ENAM AYAT QURAN UNTUK PENYEMBUHAN: AYAT AL-SHIFA

“Dan Allah akan melegakan hati orang-orang yang
beriman” ( 9 : 14 ) 
( wa yansurkum ‘alayhim wa yashfi suduura qawmin
muminiina ) 

“Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk
serta rahmat  bagi orang-orang yang beriman.” ( 10 :
57 ) 
( Yaa ayyuha an-naasu qad ja’atkum maw’ithatun min
rabbikum wa shifaun limaa fee as-sudoori wa hudan wa
rahmatun lil muminiin) 

“Dari perut lebah itu keluar minuman ( madu ) yang
bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia.”  ( 16 : 69 ) 
( yakhruju min butuuniha sharaabun mukhtalifun
alwaanuhu fiihi shifaun lin-naas )

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”  (
17 : 82 ) 
(wa nunazzilu mina al-qurani ma huwa shifaun wa
rahmatun lil-muminiin)

“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”
( 26 : 80 ) 
(Waitha maridtu fahuwa yashfeeni)
Doa Nabi Ibrahim

“Dan katakanlah ( wahai Muhammad ) bahwa (Quran) itu
adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang
beriman.” ( 41:44 )   
(qul huwa lil-ladhiina amanuu hudan wa shifaun)


PERSIAPAN UNTUK PENYEMBUHAN

Sebelum Anda menjadi seorang penyembuh yang baik,
pertama-tama Anda harus mengumumkan perang terhadap
ego. Ketika Anda melawan ego dan bertarung melawan
nafsu-nafsunya, Anda melatih kekuatan spiritual Anda.
Penggunaan kekuatan spiritual  untuk melawan  dan
memeriksa ego mengakibatkan kekuatan spiritual itu
meningkat. 

Prinsip yang sama saat seseorang menggunakannya dalam
latihan-latihan kebugaran. Para atlit melakukan
latihan-latihan melawan nafsu untuk menguatkan tubuh.
Dengan menjaga berat badan, mereka meningkatkan
kekuatan tubuh. Dengan cara yang sama, kita
meningkatkan kekuatan spiritual kita dengan usaha
keras melawan ego. 

Seringkali, ketika kita membuat kemajuan dalam usaha
keras ini, kita menolak energi negatif yang
dibangkitkan oleh ego-ego dan nafsu keinginan buruk
kita. Ketika energi negatif ini berkurang, energi
positif di sekitar kitapun meningkat. 

BAB DUA :  RAHASIA KESUFIAN UNTUK KESEHATAN

Sebelum Anda menguasai seni penyembuhan, pertama Anda
harus paham akan sumber-sumber penyakit dan arti dari
menjaga kesehatan yang baik. Meskipun cara-cara
lengkap dari pengobatan kenabian ini melampaui bahasan
teks, namun penting untuk menimbang penggunaan
prinsip-prinsip kunci dari filsafat medis yang islami.


PENTINGNYA DIET

Makan makanan halal adalah bagian penting  untuk
menjaga kemurnian darah seseorang. Halal secara
harfiah berarti  “diijinkan” atau “sah” -  lawan kata 
dari haram, dilarang, namun dalam konteks diet berarti
meninjau  aturan ketat dari Hukum Suci Islam ( Syariah
) dalam memilih dan menyembelih daging.  Yakinlah
bahwa hanya makan makanan halal penting bagi kemajuan
spiritual. Tentu saja, susah untuk merasa yakin akan
kehalalan di setiap potong daging yang kita makan di
jaman sekarang. Jika hal itu berat bagi Anda, maka
makanlah sesuka Anda. Namun jika Anda mengambil jalur
makan sesuka hati ini, jangan heran jika hal itu
menghambat kemajuan spiritual Anda. 

Mereka yang berharap maju dengan cepat pada jalur ini
harus benar-benar berhati-hati atas makanannya. Bagi
mereka, tidak cukup untuk mencari kepastian akan
kehalalan makanannya; mereka juga harus menimbang
siapa yang menyiapkan makanannya. 

Para Sahabat Nabi mengatakan bahwa mereka menahan diri
dari 78 yang halal, karena  takut  mendekati pada apa
yang di larang ( haram ). Mereka melakukan ini karena
sadar akibat sepenuhnya dari perbuatan mereka dan
ingin menegakkan lebih daripada sekedar huruf-huruf
dalam hukum. Mereka berusaha sampai pada tujuan
ilahiah dengan sarana pengendalian yang tekun dan
penghilangan perbuatan itu agar diri mereka tetap
tetap baik dalam hukum tertulis maupun ruh  hukum itu
sendiri. 

Para Syaikh Thareqat Naqsybandi amat tegas. Syaikh
zaman dulu berhati-hati sekali tentang masalah ini
sehingga mereka menyiapkan sendiri makanan mereka,
atau tidak makan sama sekali untuk menyempurnakan dan
menyucikan diri mereka sendiri. Sering, ketika mereka
makan, mereka mengatakan “Bismillah” di setiap
gigitan.  Mereka tidak menyentuh makanan kecuali
berwudhu dahulu. Dalam thareqat ini, mereka yakin
bahwa sumber pangan yang masuk ke dalam tubuh adalah
cahaya. Dan dengan cahaya itu mereka terbang. Kita
memperhatian hal ini sebagai cermin contoh pribadi
bagi Syaikh-Syaikh saat ini, karena mereka yang hidup
di zaman dulu melihat perilaku-perilaku Syaikh asli di
masa lalu.  

Sadar akan hal ini, kita bisa memilih sebagaimana
keras kita menggunakan  aturan halal bagi diet kita,
namun ketahuilah hal ini akan menyebabkan kemajuan
kita. Jika kita mendapati diri sendiri tidak mampu
berkembang , jangan lagi mengulang perusakan diri yang
sama berulang kali seperti yang dilakukan orang gila.
Jika kita meminta harta yang paling berharga, kita
harus berdisiplin. 

PENTINGNYA OLAH RAGA

Tubuh manusia butuh makan dan minum. Namun, tidak
semua yang kita anggap makanan dan minuman  dapat
dicerna atau berguna bagi tubuh. Bukannya menyediakan
bahan bakar bagi tubuh, namun cepatnya nutrisi yang
tidak tersimpan ini akan menumpuk sebagai endapan.
Karena tubuh tak mampu membuangnya secara alami,
endapan itu akan menumpuk sepanjang waktu, dan akan
mengakibatkan berbagai penyakit. 

Awalnya, endapan itu akan membentuk tumpukan di tempat
tertentu sebelum mempengaruhi darah dan dibawa melalui
aliran darah ke seluruh tubuh. Dalam hal ini, kondisi
seperti demikian akan muncul dengan sendirinya dalam
bentuk masalah-masalah perut. Dengan berjalannya
waktu, endapan yang menumpuk menjadi kian berbahaya,
berwujud  penyakit-penyakit di daerah tertentu yang
kemudian menyebar ke seluruh tubuh.  Inilah pentingnya
mempelajari patologi penyakit dan penyebarannya, dan
asal muasal perkembangannya. 

Sering, “pengobatan” yang cepat dan ekstrim di
lakukan, tanpa memperhatikan sejarah penyebaran
penyakitnya. Obat pencahar yang keras kadang
diberikan. Hal ini tidak hanya mengagalkan penyembuhan
penyakit yang ada, namun juga menambah rasa sakit atau
membuat penyakit baru. Memang benar, kebanyakan obat
dalam kategori ini adalah racun. Mereka memacu tubuh
untuk menghilangkan yang baik dengan sesuatu yang
buruk. Obat-obat itu, dalam terminologi pengetahuan
medis tradisional berarti “panas”. Jadi mungkin saja
bisa melemahkan sistem kekebalan, berdampak pada
fungsi ginjal, dan menjurus  berkembangnya kerusakan
dan kekacauan bagian lainnya.

Penanganan yang lebih layak bagi kekacauan  itu adalah
dengan berolah raga. Olah raga yang wajar penting
untuk menyegarkan organ-organ, memudahkan aliran
makanan dan nutrisi, meningkatkan pencernaan, dan
mencegah penumpukannya. Lebih jauh, kontrol secara
alami dan teratur dari gerakan otot mencerahkan jiwa,
menyegarkan pikiran, meremajakan organ-organ,
menguatkan otot, mencegah masalah persendian,
menguatkan urat-urat dan sendi-sendi, mengurangi
gangguan kejiwaan, mengurangi berbagai penyakit,
meningkatkan kebaikan diri sendiri secara umum.

Tentu saja, perhatian harus diberikan mengenai
latihan-latihan fisik, dengan perhatian tertentu akan
masalah keseimbangan, tak berlebihan dan
intensitasnya. Umumnya, olah raga tertentu secara
rutin dapat menguatkan, sebagaimana mengkhususkan
pikiran pada sebuah hal tertentu bisa menguatkan
hafalan seseorang. Jadi, setiap bagian tubuh
membutuhkan rutinitas yang spesifik.

Paru-paru, sebagai contoh, perlu latihan membaca,
dimulai dengan bacaan tak bersuara dan berlanjut
perlahan dalam intensitas dan nyaring. Latihan
mendengarkan membutuhkan perhatian responsif, sehingga
merangsang saraf pendengaran dan telinga. Latihan
berbicara meningkatkan wibawa secara lisan. Latihan
penglihatan menguatkan penglihatan mental dan fisik.
Bahkan mungkin dengan mengikuti aturan hidup yang
berhati-hati  untuk menguatkan otot mata serta
mengoreksi rabun jauh dan dekat.  

Olah raga menyediakan sarana latihan yang
menyenangkan. Mendaki, berenang, berjalan dengan
langkah sedang, naik kuda, memanah, dan olah raga
sejenis yang amat menyehatkan bagi seluruh tubuh.
Mengambil program latihan-latihan fisik semacam itu
bahkan mampu menyembuhkan penyakit kronis seperti
diantaranya anemia, gejala infeksi-infeksi, bisul dan
mulas-mulas. 

Wa min Allah at tawfiq

wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke