On Sat, 07 October 2000, alex wrote:
> sorry telat banget, meski udah mau habis bulan tentang kenaikan BBM. Aku mau tanya
>apakah sebenarnya memang rakyat di kalangan palin bawah dari rakyat kita mebutuhkan
>BBM. Karena sepengalamanku, mereka sudah tidak bergantung dari minyak tanah. Di
>Semarang sering aku temuin ibu-ibu tua yang berjalan sekeliling kota guna
>mengumpulkan dahan dan ranting guna/kayu lain untuk bahan bakar. Begitu pula
>kawan-kawan buruh bersepeda sejauh puluhan kilo. Memang kadang-kadang tidak efektif
>dan efisien, tetapi kenapa untuk jarak 100 mtr saja kita harus pakai sepeda motor.
>Dan kenapa harus memaksakan dengan mobil sementara ada angkutan masal. Semua bisa
>kita lawan dengan budaya tanding dan membebaskan otak kita dari kemanjaan abad moden.
> Iya akhirnya kita harus menuju ke eknomi pasar bahwa tidak akan
> ada subsidi..........
>
> Setuju mengenai BBG, Electric Veicolo...........LPG dan Metanocar.........
> Bisa mulai dicoba pada Pemda, di Eropa sendiri pihak Pemda memakai
> mobil listrik sebagai truk sampahnya...........kemudian dibrikan
> insentif pajak kendaraan bagi kendaraan dengan GPL atau Metanocar......
>
> Kemudian demo bisa lebih bersifat damai seperti mensyaratkan
> bahwa daerah tertentu hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki, sepeda
> misalnya tiap hari Sabtu......dari jam 8 pagi sampai 9 malem.........
> Kemudian memuat daerah-daerah tertentu dengan jalur sepeda.......
> dan masih banyak hal yang lain.............misalnya di sektor tertentu.....
> polisi berkuda kembali diaktifkan...............lalu insentif pajak bagi
> mobil dengan silinder kecil (sekitar 1000 cc)...............sehingga
> memaksa konsumen untuk memakai kendaraan yang hemat BBM
>
> Jangan hanya terpaku dengan demo yang merusak, menolak kenaikan...
> (pasif defensif).........harus yang lebih maju..................
> ----------
> From: fitri wulandari[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, October 04, 2000 6:19 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [envorum] kenaikan harga minyak
>
> Halo ini tanggapan tentang bbm:
> Sebenarnya kita nggak perlu ribut-ribut kalo pemerintah atau LSM bisa melepaskan
>ketergantungan masyarakat Indonesia dari bahan bakar minyak. Salah satunya dengan
>memperkenalkan alternatif bahan bakar yang murah dan ramah lingkungan.
>
> Misalnya, saya pernah liat di Bandung ada beberapa kendaraan umum yang diujicobakan
>menggunakan bahan bakar LPG. Saya dengar bahan bakar ini jauh lebih murah, hemat dan
>ramah lingkungan dibandingkan dengan bensin. Satu contoh lagi, Almarhum Prof. Herman
>Johanes menemukan sejenis arang (saya lupa namanya) yang bisa digunakan untuk bahan
>bakar kompor sebagai pengganti minyak tanah. Arang ini jauh lebih murah dan hemat
>bila dibandingkan dengan minyak tanah yang banyak menjadi pilihan masyarakat
>Indoensia terutama golongan menengah bawah.
>
> Coba, kenapa nggak ada yang menindaklanjuti penemuan ini?. Seharusnya ada yang
>mengembangkan, membuatnya jadi produk masal, lalu mensosialisikan. Kalau ini bisa
>berjalan, ada banyak keuntungannya, antara lain lingkungan kita bisa menjadi lebih
>bersih, kita tidak perlu pusing-pusing ngabisin energi buat demo setiap kali harga
>bbm naik, dan masyarakat pun tidak perlu mengalokasikan sejumlah besar dananya hanya
>untuk bbm...Gimana?.
>
> -0-
> Fitri
>
> On 3 Oct 2000 14:49:15 -0000
> D I T wrote:
> >Halo,
>
> >
>
> >saya ingin tahu bagaimana tanggapan rekan-rekan tentang kenaikan harga minyak
>minggu lalu? Pendapat saya sendiri, sepertinya budaya 'ogah bayar' ini sudah lumayan
>mengkhawatirkan. Yang tambah sedihnya kok mahasiswa-mahasiswa sendiri juga
>ikut-ikutan yang paling tidak diharapkan bisa berfikir rasional. Apa juga karena
>mahasiswa yang protes kebanyakan dari universitas yang tidak saya kenal, menunjukkan
>kwalitas kuliahnya ?
>
> >Mungkin kalau baca koran dikit, mereka akan sadar dengan naiknya harga minyak
>dunia, apalagi harga bahan bakar di indonesia itu disubsidi. Kalau masalah rakyat
>kecil, pemecahannya kan banyak alternatif seperti misalnya subisidi silang antara
>tarif angkutan dengan bahan bakar dll, paling nggak alternatif ini jauh lebih ramah
>lingkungan.
>
> >
>
> >segitu dulu ye
>
> >
>
> >bye
> >
> >---------------------------------------------------------------------
> >Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> >Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> >Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
> >
> >
>
>
> Get your FREE Email and Voicemail at Lycos Communications at
> http://comm.lycos.com
>
> ---------------------------------------------------------------------
> Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
____________________________________________________
Dapatkan email gratis Anda di http://mail.astaga.com
---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id