------------------------------------------------------------------------------------------------------- Mo ndaftar : [EMAIL PROTECTED] Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik: http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages -------------------------------------------------------------------------------------------------------- http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000102400201228 Transgenik Teknologi Pilihan Media Indonesia - Kesra (24/10/2000 00:20 WIB) JAKARTA (Media): Masalah dilarangnya untuk sementara pengembangan secara luas bibit jagung dan kapas hasil rekayasa genetika (transgenik) ditanggapi secara berbeda oleh sejumlah pihak. Menteri Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Acmad Sujudi kepada Media, kemarin, di Jakarta menegaskan, sikap hati-hati sebenarnya tidak apa-apa. "Kita memang harus pasti betul karena itu tidak main-main. Ini masalah makanan. Apalagi untuk semua orang, jutaan jiwa," ujarnya. http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000102400201337 Ribuan Hektare Kebun Sawit Terancam Ditinggalkan Media Indonesia - Nusantara (24/10/2000 00:20 WIB) JAKARTA (Media): Ribuan hektare kebun kelapa sawit di Sumatra Utara dan Riau terancam ditinggalkan petani karena anjloknya harga buah kelapa sawit. Akibat turunnya harga tandan buah segar (TBS) Sawit di Sumatra Utara menjadi Rp 80 per kg, ribuan hektare kebun kelapa sawit milik warga terancam telantar. Petani tidak sanggup memelihara kebun mereka jika harga TBS masih belum beranjak naik. http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000102400201972 21 Unit Radioaktif PT KS Hilang dari Gudang Media Indonesia - Berita Utama (24/10/2000 00:20 WIB) JAKARTA (Media): Sebanyak 21 unit sumber radioaktif Cobalt 60 dan Americum 241 beserta kontainernya milik PT Krakatau Steel (KS), hilang dari gudang tempat penyimpanan. Bahan radioaktif yang dikenal sangat berbahaya tersebut, diketahui hilang dari tempat penyimpanannya, Jumat (20 Oktober 2000), saat seorang petugas PT Krakatau Steel mengecek di gudang radioaktif. http://kompas.com/kompas-cetak/0010/24/DAERAH/pung20.htm >Selasa, 24 Oktober 2000 Pungutan Sektor Kehutanan Kaltim Melebihi PAD Samarinda, Kompas Pungutan di sektor kehutanan-selain pungutan sumber daya hutan (PSDH) dan dana reboisasi (DR)-di Provinsi Kalimantan Timur yakni iuran sukarela dan konpensasi, ternyata menghasilkan jumlah yang lebih besar dari pendapatan asli daerah (PAD) murni Kaltim yang hanya Rp 65 milyar-Rp 80 milyar. Namun, besarnya hasil pungutan ini dinilai sangat rentan karena penggunaannya tidak mendapat pengawasan langsung oleh DPRD Kaltim. Ini terjadi karena dana itu tidak masuk ke kas daerah. Keberadaan pungutan itu tidak diatur dengan peraturan daerah (perda), melainkan dengan surat keputusan Gubernur Kaltim. http://kompas.com/kompas-cetak/0010/24/DAERAH/daer19.htm >Selasa, 24 Oktober 2000 Daerah Rawan Banjir di Indonesia Bertambah Semarang, Kompas Setiap tahun daerah rawan banjir di Indonesia terus bertambah. Bahkan, saat ini sebagian besar tanggul dan daerah aliran sungai (DAS) yang tersebar di seluruh Indonesia, berada dalam kondisi kritis. "Tahun ini kita harus siap-siap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir. Kami minta Dinas Pengairan di setiap daerah, segera membentuk piket banjir yang akan bertugas sejak 1 November 2000," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Pedesaan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Dr Ir Soenarno, kepada wartawan di Semarang, Senin (23/10). http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2000102400201012 RI Diminta Lebih Serius Menangani Masalah Hutan Media Indonesia - Ekonomi (24/10/2000 00:20 WIB) JAKARTA (Media): Pemerintah tengah mencari solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan persoalan kehutanan di Indonesia. Masalah itu menjadi topik penting dalam rapat koordinasi bidang ekuin, kemarin. http://www.indomedia.com/bpost/102000/24/index.htm Selebaran Gelap Libatkan LSM *Masyarakat Mulai Siaga Kuala Kapuas, BPost Ketua DPRD Kapuas H Mulyadie menduga adanya keterlibatan lembaga swadaya masyarakat dalam menyebarkan selebaran gelap yang berisi ancaman membumihanguskan Kota Kuala Kapuas. Sementara masyarakat mulai Minggu (22/10) bersiaga terhadap kemungkinan terjadi lautan api. http://www.indomedia.com/bpost/102000/24/index.htm PT PNT Jarah Hutan Bukit Hindu, BPost PT PNT ditengara melakukan tebangan liar secara besar-besar. Padahal, perusahaan ini belum mengantongi rencana kerja tahunan (RKT) dari pihak kehutanan. Berdasarkan investigasi tim relawan LSM Forum Pemuda Reformasi (FPR) Cabang Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, PT PNT membuat jalan induk dengan sistem restan, yakni membuat jalan tanpa jalan lintas. Kayu ditebang, kemudian ditarik dengan traktor sehingga tumbuhan dan tanaman obat lainnya ikut musnah. --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id