~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
WARGA ITALIA, BERBULAN MADU DI
TORAJA, TEWAS DITEMBAK JIHAD DI POSO

Penyerangan Bis Batutumonga

Tentena, 9 Agustus 2002.
Tanggal, 8 Agustus 2002, pukul 19.30 wit. Terjadi penyerangan terhadap bis PO. Batutumonga, Nopol DD 7676 AU. Bis yang beroperasi dari Makassar - Toraja - Palu lewat Tentena tersebut di serang saat melinttasi daerah "Batu-batu, (nama lokasinya). Daerah ini terletak sekitar 85 km dari Tentena dan kurang dari 3 km dari desa Mayoa Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. Didaerah ini terdapat rumah makan dan pemukiman masyarakat asal Bugis, Sulawesi selatan.

Bis ditembaki dengan berondongan senjata otomatis dari sisi kiri dan kanan
bis. Beruntung sopir tidak kena tembakan walaupun sudah diincar tapi peluru
meleset, sehingga sopir dapat terus melarikan bisnya ke desa Pendolo (kristen) sehingga situasinya lebih aman untuk menolong para korban. Selain bis Batutumonga yang melayani rute ini, bis Lita juga melayani rute ini namun karena kondisi keamanan yang tidak menjamin, pemilik bis telah menghentikan sementara trayek ini sejak beberapa hari lalu. Sekitar 3 km dari lokasi penembakan ada pos jaga aparat keamanan di desa Mayoa namun tidak ada upaya untuk mengejar para pelaku.

Kondisi Bis :
* 3 bekas tembusan peluru di kaca depan
* 4 bekas tembusan peluru pada dinding bingkai kaca depan bagian kanan bis, dekat sopir.
* 1 Kaca jendela hancur di bagian kanan bis.
* 2 kaca jendela hancur secara memanjang di bagian kiri bis (tempat duduk korban meninggal, LORENZA, terdapat genangan darah di tempat ini, tembakan berasal dari atas bukit disisi kiri bis.
* Kaca spion kiri tertembus peluru.
* Bis di tembak dalam keadaan berjalan dan tidak berhenti.

Korban :
1. Loreenzo Tadey (34) Turis asal Italia, lahir 28 Mei 1968. korban baru saja menikah dan berbulan Madu di Toraja, selanjutnya meneruskan perjalanan ke Palu lewat Tentena. Mengetahui bahwa bis yang ditumpanginya di berondong tembakan, korban segera membungkuk di kursinya sambil memeluk istrinya untuk
menghindari tembakan, namun naas baginya, ternyata  penembak berada di atas
bukit samping kiri bis sehingga peluru mengenai punggung kirinya dan tembus
ke Jantung. Korban tewas seketika dan istrinya sangat terpukul dan shock berat atas peristiwa tersebut.
 
Atas dasar kemanusiaan pihak Crisis Centre GKST mengambil inisiatif membantu istri korban untuk mengurus jenazah, baik Transportasi, Komunikasi Telepon ke keluarganya di Italia maupun pengurusannya sampai ke Palu dan di terbangkan ke Jakarta. Korban di terbangkan ke Italia via Jakarta - Singapore. Sampai keberangkatannya sang istri tidak dapat dimintai keterangan karena terus menangis dan shock.

2.  Tiomotius / Papa Kriss, warga Pendolo, luka tembak di bagian paha kiri.

3.  Heronimus. Warga Pendolo, luka tembak pada paha kanan.

4.  Karangan. Warga Toraja, badannya luka-luka kena pecahan kaca bis.

5.  Alberting Montong. Warga Toraja, luka pada tangan dan beberapa bagian tubuhnya akibat pecahan kaca bis.

Akibat berbagai rentetan peristiwa ini masyarakat kristen di Tentena dan sekitarnya semakin resah sebab benar-benar tidak ada jaminan keamanan dari
aparat maupun Pemerintah. Hal ini dapat menimbulkan konflik baru lagi. Pada tanggal 11 Agustus Menko Kesra, Jusuf Kalla akan datang ke Palu dan melalui Gubernur Palu, Drs. Aminuddin Ponulele, beliau mengundang pihak kristen terutama yang terlibat dalam Deklarasi Malino 20 Desember 2001 yang
lalu untuk bertemu Menko Kesra, Jusuf Kalla. Namun undangan tersebut di
tolak dengan alasan masyarakat kristen sedang berduka. Pihak kristen meminta
pertemuan tersebut di tunda sampai ada waktu yang tepat dan pemerintah
mengambil langkah-langkah yang kongkrit guna menegakkan hukum dan melindungi warga masyarakat dari berbagai tindakan teror, intimidasi, pembunuhan, penyerangan dan berbagai tindakan kriminal lainnya sesuai dengan isi kesepakatan Deklarasi Malino. Untuk hal tersebut pihak kristen telah membuat PERNYATAAN SIKAP yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh 95 orang yang terdiri dari para Deklarator dan Anggota Pokja Deklarasi Maliono untuk Perdamaian Poso pada tanggal 15 Juli 2002.  Sumber: [Masariku Network]
 
Tetaplah berdoa untuk pemulihan keamanan di Poso.
Salam dan doa,
Eskol Net.

Kirim email ke