~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Salam Sejahtera,
Para pembaca yang terhormat, Situasi di Tobelo-Maluku Utara yang sudah tampak tenang beberapa bulan terakhir ini, sejak awal Juli 2002 lalu kembali memanas menyusul peledakan dan penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang di beberapa desa di Tobelo. Berkaitan dengan peristiwa tersebut, berikut kami sampaikan pandangan serta sikap masyarakat Tobelo yang ditujukan kepada Gubernur Propinsi Maluku Utara, selaku Penguasa Darurat Sipil, sebagai reaksi atas terjadinya berbagai peristiwa di wilayah Kecamatan Tobelo. Tetaplah berdoa, Redaksi Eskol-Net ============= PANDANGAN SERTA SIKAP MASYARAKAT ATAS PERKEMBANGAN SITUASI TERAKHIR YANG TERJADI DI WILAYAH KECAMATAN TOBELO Kepada Yth. Gubernur Propinsi Maluku Utara Selaku Penguasa Darurat Sipil Di Ternate Dengan Hormat, Kami masyarakat yang berdomisili di wilayah kecamatan Tobelo, perlu menyampaikan bahwa kondisi dan situasi yang pernah tercipta 2 bulan terakhir sejak awal April 2002 sampai dengan akhir Juni 2002 adalah situasi yang paling kondusif dari semua situasi sebelumnya. Pada kurun waktu itu, kelompok masyarakat, baik masyarakat Muslim yang telah kembali ke wilayah ini, masyarakat Muslim Galela dan wilayah lain, masyarakat Kristen Tobelo dan masyarakat Kristen dari wilayah lain yang masih mengungsi di Tobelo, dapat berbaur secara baik. Itu semua boleh terjadi karena kesadaran masyarakat sudah mulai membaik. Juga didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan aparat TNI/POLRI. Rupanya situasi yang dinilai masyarakat sudah sangat kondusif tidak bertahan lama. Awal Juli 2002 tercatat sejarah baru di wilayah ini, situasi yang telah memberi harapan untuk segera berbenah diri untuk membangun, berubah menjadi situasi kepanikan, situasi tidak aman. Kelompok-kelompok masyarakat yang telah kembali ke asalnya dari pengungsian, kembali lagi mengungsi, baik Kristen maupun Muslim. Ditemukannya beberapa peralatan senjata organik, berindikasikan bahwa ada keinginan buruk dari kelompok pengacau keamanan kepada kelompok masyarakat di wilayah Tobelo agar jangan berada atau tidak perlu berada lagi di wilayah ini. Kalau itu yang diminta, kalau itu yang diinginkan kenapa tidak secara terbuka dibicarakan? Kenapa harus dengan kekerasan? Kenapa harus ada korban lagi? Dimanakah rasa aman bagi masyarakat sebagaimana diungkapkan oleh Komandan Sektor Pemulihan Keamanan Wilayah II Maluku Utara pada tanggal 09 Juli 2002 yang disampaikan di hadapan MUSPIDA Maluku Utara dan para tokoh masyarakat Tobelo, bahwa kehadiran Satgas TNI akan memberikan rasa aman. Dimanakah kebenaran bahwa makin banyak satuan tugas keamanan di suatu wilayah dapat memberikan rasa aman dan menyelesaikan konflik? Rupanya hanya Tuhanlah yang tahu apa dibalik semua ini. Atas dasar beberapa pandangan di atas, kami menyampaikan permohonan kepada Bapak Gubernur Maluku Utara agar segera menyiapkan sarana angkutan untuk mengangkut / mengungsikan kami warga masyarakat di wilayah kecamatan Tobelo yang merasa tidak aman lagi, untuk keluar mencari tempat yang layak hidup, yang memberikan rasa aman dan nyaman sekaligus dapat memenuhi keinginan kelompok yang tidak berkehendak wilayah kami menjadi aman. Mungkin inilah cara satu-satunya dan mungkin yang terbaik dalam menyelesaikan semua persoalan di wilayah ini. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari permohonan ini, kami lampirkan beberapa catatan tentang : 1. Penempatan SATGAS keamanan Darurat Sipil sejak awal 2000 sampai dengan Juli 2002 dan perkembangan situasi selama masing-masing kesatuan bertugas di wilayah ini. 2. Catatan kejadian penting tahun 2002 di wilayah Kecamatan Tobelo. Demikian permohonan kami, disampaikan untuk mendapat perhatian segera. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih. Tobelo, 22 Juli 2002 Kami Msyarakat Tobelo Tanda Tangan (terlampir) Tembusan : Disampaikan kepada Yth. 1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta 2. Panglima TNI di Jakarta 3. Pangdam Pattimura di Ambon 4. Sekjen PBB di Jenewa 5. Tuhan Pencipta Langit dan Bumi (dalam doa)