************************ Layanan Informasi Aktual eskol@mitra.net.id ************************
Raja Damai Lahir di Tengah Ketidakdamaian Manusia ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Pada hakekatnya semua manusia sedang kehilangan damai di dalam dirinya. Tak bisa dielakkan, sejak manusia itu memiliki tingkat pemikiran atau kesadaran akan dirinya, potensi-potensi konflik bathin sudah mulai muncul, yaitu ketika ia mulai bertanya-tanya tentang kehidupannya: "Siapakah saya ini..?", "Mengapa saya dilahirkan di dunia ini...?", "Untuk apa saya ada dan berada...?", dan seterusnya. Kemudian, manusia mulai bertanya-tanya tentang dunia di luar dirinya. Mengapa manusia ada yang jahat, bahkan sangat jahat? Mengapa banyak terjadi konflik dan peperangan? Ada apa dengan bencana alam...? Apa pula yang menyebabkab ragam penyakit yang mematikan..? Apa dibalik kekuasaan otoriter, hukum yang dipermainkan, keadilan dan hak asasi yang diinjak-injak, serta agama yang dibuat menjadi menakutkan? Apa pula dengan homoseks yang menjijikkan itu? Oh, dunia... betapa malang dirimu. Manusia itu pun lebih jauh bertanya, mengapa saya harus tua? Kenapa saya harus menyongsong kematian kelak? Tolong, siapakah yang bisa menahan proses penuaan hidup ini? Mengapa saya lahir dan nanti untuk mati pula...? Ada yang bilang, "Kalau seperti ini terus dan terus-menerus, sungguh, lebih baik saya tidak dilahirkan!" Kaya, miskin, pintar, punya jabatan, punya segalanya di dunia ternyata tidak bisa menjawab semua kegundahan-kegundahan manusia. Lho, toh juga si kaya akan mati, si miskin juga. Pejabat juga toh pasti akan mati, kaum pinggirian juga. Kaya, cantik plus pasangan ganteng, sekalipun tercatik atau terganteng sedunia ... toh tidak bisa menjamin untuk tidak cerai, sedih, dan menangis, ya... walaupun tanpa air mata. Ada lagi, sudah punya segalanya eh ternyata bunuh diri juga! Tampaknya bunuh diri memang sudah banyak jadi pilihan manusia dari jaman ke jaman... Eh, sudah punya segalanya ternyata tak bisa hidup tanpa narkoba, judi, mabuk-mabukan, dan seterusnya pemuas-pemuas di dunia. Sedikit lagi, mumpung ingat, sudah punya isteri tiga pun tetap tidak puas alias tidak bahagia... Cemas, gelisah, gundah, takut..., akhirnya stress, hingga stroke.... Yach, cemas kalah saingan, cemas tak lagi dihormati, takut tidak dihargai lagi, semacam "power sindrom" begitu... Di tengah-tengah GELAP-nya tujuan hidup, GELAP-nya jawaban atas "siapa saya sebenarnya?", banyak orang mencoba mencari jalan keluarnya melalui pemuasan keinginan dan nafsu. Eh, ternyata pemuasan nafsu itu ternyata SEMU pula! Intinya, di dunia ini ternyata tidak ada damai. Di dalam hati manusia yang terdalam ada KEKOSONGAN.... yach kekosongan akan TERANG yang membawa pada KEDAMAIAN di hati... Tidak ada siapa pun di dunia ini yang dapat mengisi kekosongan relung hati manusia yang kosong itu. Manusia tidak bisa mengisinya dengan upayanya sendiri... Kepuasan dunia tidak ada yang dapat memuaskan kekosongan itu karena dunia memang bukan jawabannya. Itu HANYA ada pada PENCIPTA-mu. Jadi, untuk mengenal "siapa saya?" maka terlebih dahulu kenali "Siapakah DIA yang menciptakan saya sebelum dunia dijadikan...?" Bukan manusia yang mencari DIA, tetapi DIA sedang mencari manusia yang terhilang dan yang kehilangan damai. DIA-lah Raja Damai yang sudah datang sekitar 2005 tahun lalu. DIA lahir di kandang domba, di Betlehem. DIA datang membawa damai..., ya damai yang sejati. DIA berkuasa untuk mengisi kekosongan relung hati manusia yang kosong itu dengan KASIH-NYA yang kekal dan KEBENARAN yang DIA nyatakan ke dalam dunia. Yesus Kristus-lah namaNya. Yesus Kristus berkata: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Mat 11:28-30). Sudahkah Anda menemukan damai sejati itu? kalau belum, terimalah DIA di dalam hati Anda sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Buka-lah pintu hati bagiNya, biarkan DIA berkuasa atas hidup Saudara. Bagi yang sudah, beritakanlah damai Natal itu ke seluruh dunia walaupun tantangan jaman ini semakin berat. Isu-isu kekerasan atau bom tidak perlu menggoyahkan iman, pengharapan, dan damai di hati kita asal tetap kita di dalam DIA dan melakukan firmanNya. Akhir kata Redaksi & Staff Eskol-Net mengucapkan "SELAMAT HARI NATAL 2005 dan TAHUN BARU 2006". Kiranya ditengah keprihatinan dan kegalauan ini, damai Natal sungguh menjadi nyata di dalam hidup Kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin !!! ************************************************************************************************* Satu tangan tak kuasa menjebol 'penjara ketidakadilan'. Dua tangan tak mampu merobohkannya. Tapi bila satu dan dua dan tiga dan seratus dan seribu tangan bersatu, kita akan berkata, "Kami mampu!" "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) ************************************************************************************************* Redaksi Eskol-Net menerima informasi/tulisan/artikel yang relevan. Setiap informasi/tulisan/artikel yang masuk akan diseleksi dan di edit seperlunya. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan masukan harap menghubungi Redaksi Eskol-Net <eskol@mitra.net.id> *************************************************************************************************