'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Sari Berita:  Kamis, 3 Juni 1999
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
* Putaran Terakhir, Amien Kehabisan Suara
*Obsesi Mega, Umumkan Kekayaan Pejabat
*Soeharto: Kalau Benar, Cairkan Saja Uang Itu
*Pemilih Harus Kritis
*Soeharto Adukan Time Ke Mabes Polri
*Mega Kandidat Terkuat Presiden RI
*Apapun Resikonya, Aceh Tetap Dipertahankan


------English Section-------
**Indonesia Suffers Gladly the Chaos of the Coming Vote
**Mandela Passes Baton to a New Generation
**Surprise for Indonesia's Chinese: Peaceful Election

---------------------------
SELAMAT  MEMBACA
---------------------------
Putaran Terakhir, Amien Kehabisan Suara
============================
Jakarta, Jawa Pos.-
Ketua DPP PAN (Partai Amanat Nasional) Prof Dr H M. Amien Rais terbukti
benar-benar habis-habisan dalam kampanye kali ini. Karena sangat
bersemangat, ia sampai kehabisan suara, persis saat kampanye PAN memasuki
putaran terakhir di Jakarta kemarin.Selain massa PAN, massa PBB (Partai
Bulan Bintang) dan PK (Partai Keadilan) juga memanfaatkan jalan-jalan
protokol sebagai arena unjuk kekuatan. Massa PK yang berpakaian serba putih
menguasai wilayah Bundaran HI. Beberapa pendukung PK juga naik ke puncak ’’
Tugu Selamat Datang’’ dan memasang bendera partai mereka.
Selengkapnya: http://jawapos.com/3jun/ut3jn3.htm

Obsesi Mega, Umumkan Kekayaan Pejabat
--------------------------------------------
Jakarta, Jawa Pos.-
Apa obsesi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri jika
terpilih menjadi presiden mendatang? Ia berjanji akan menjalankan roda
pemerintahan secara jujur dan bersih. "Untuk itu, saya akan mempercayakan
putra-putri terbaik Indonesia untuk duduk dalam kabinet yang saya bentuk
nanti," tandas Mega saat tampil dalam kampanye monologis di TVRI, pukul
07.00 WIB, kemarin.
Kampanye monologis putri Bung Karno ini berbeda dari ketua partai lain.
Sebab, sebelum dia tampil, ada iklan di media massa bahwa Mega akan
memberikan pidato secara umum di TVRI. Itulah sebabnya, pidato Mega
mendapat perhatian cukup besar dari massanya.
Selengkapnya: http://jawapos.com/3jun/ut3jn2.htm

Soeharto: Kalau Benar, Cairkan Saja Uang Itu
Laporkan Time ke Mabes Polri dengan Pengawalan Ketat
-----------------------------------------------
Jakarta, Jawa Pos.-
Meski sudah tidak lagi berkuasa, mantan presiden Soeharto tetap tampak PD
(percaya diri). Itu terlihat ketika datang ke Mabes Polri untuk mengadukan
majalah Time, Soeharto tampak seperti masih berkuasa dan mendapatkan
pengawalan ekstraketat.Didampingi enam di antara delapan pengacaranya,
Soeharto tiba di gedung Koserse Mabes Polri pukul 07.25 WIB dengan mobil
jip Mercy warna biru tua metalik nomor polisi B 1071 AA. Mengenakan kemeja
batik lengan panjang abu-abu dan berkopiah hitam, Soeharto tampak tegar
melangkah ke lantai dua menuju ruang pengaduan.
Selengkapnya: http://jawapos.com/3jun/ut3jn1.htm

Pemilih Harus Kritis
..............................
JAKARTA -Republika
Fatwa Majelis Ulama Indonesia dan imbauan PP Muhammadiyah agar umat Islam
wajib memilih calon legislatif dari kalangan Islam mendapat komentar
berbagai kalangan. Ada yang menilai imbauan itu sah-sah saja. Di sisi lain,
masyarakat juga diingatkan agar selain melihat soal agama, masalah
kapabilitas caleg pun ikut menjadi pertimbangan.Sedangkan Ketua PP
Muhammadiyah Prof Ahmad Syafi'i Maarif mengingatkan bahwa dominasi anggota
MPR/DPR dari kalangan non-Muslim akan menjadi bom waktu. Sambil menekankan
bahwa pendapatnya ini merupakan sikap pribadi, bukan sikap resmi PP
Muhammadiyah, Syafi'i menyatakan imbauan MUI itu muncul karena mayoritas
penduduk Indonesia adalah Muslim.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9906/03/15608.htm

Soeharto Adukan Time Ke Mabes Polri
-----------------------------------------
JAKARTA (Waspada): Mantan Presiden Soeharto mengadukan majalah Time ke
Mabes Polri berkaitan dengan pemberitaan menyangkut transfer uang
pribadinya senilai sembilan milyar dolar AS dari salah satu bank di Swiss
ke Austria, yang dinilainya telah mencemarkan nama baik, di samping akan
menggugat majalah itu secara perdata. "Gugatan perdata ke pengadilan negeri
akan secepatnya dilakukan," kata HM Soeharto dalam keterangan selama lima
menit usai menyampaikan pengaduan ke Direktorat Serse Mabes Polri Jakarta
Rabu (2/6).
Selengkapnya: http://waspada.com/

Mega Kandidat Terkuat Presiden RI
-------------------------------------
PADANG (Waspada): Para wartawan asing berpendapat Ketua Umum PDI Perjuangan
(PDI-P) Megawati Soekarnoputri merupakan salah satu kandidat terkuat
Presiden RI ke-empat.
Wartawan "The Sunday Times" terbitan London, Michael Sheridan di sela-sela
kampanye PDI-P yang menampilkan pembicara tunggal Megawati Soekarnoputri di
Padang, Senin (31/5) sore mengatakan, besarnya dukungan massa pada setiap
kampanye PDI-P merupakan bukti Megawati dicintai rakyat.
"Kami yakin PDI-P akan memperoleh suara besar dalam Pemilu 7 Juni 1999
setelah melihat jalannya kampanye yang dilaksanakan sebagian besar partai
peserta Pemilu, sejak 19 Mei 1999," ujarnya.
Selengkapnya: http://waspada.com/

Apapun Resikonya, Aceh Tetap Dipertahankan
------------------------------------------------
JAKARTA (Waspada): Kasum TNI Letjen Sugiono menegaskan, TNI akan mengambil
resiko apapun untuk mempertahankan Aceh sebagai bagian wilayah Republik
Indonesia, namun sekarang ini belum ada pemikiran untuk menjadikan Aceh
sebagai daerah operasi militer (DOM).
Sekarang ini masih dibahas, termasuk apakah kejadian sekarang ini sudah
bisa diatasi atau apakah eskalasinya malah meluas. Namun, apapun resikonya,
Aceh akan tetap dipertahankan supaya tidak lepas dari wilayah Republik
Indonesia, katanya, menanggapi pertanyaan wartawan, sebelum acara pelaporan
kenaikan pangkat puluhan perwira TNI, di Mabes TNI Merdeka Barat Jakarta,
Rabu (2/6).
Selengkapnya: http://waspada.com/

------English Section-------
Indonesia Suffers Gladly the Chaos of the Coming Vote
By SETH MYDANS
----------------------
AKARTA, Indonesia -- Former President Suharto used to call them "festivals
of democracy" -- ritual one-candidate elections in which vocal opponents
were jailed, voters were pressured and the results were manipulated at his
whim.
One year after Suharto's forced resignation, an extraordinary spectacle is
unfolding on the streets of Indonesia's cities: a true festival of
democracy -- a free and contested campaign with 48 parties, an
unpredictable outcome and giddy daylong rallies with all the exuberance of
a carnival.
After a yearlong interregnum during which his Vice President, B. J.
Habibie, held the presidency, many voters are clearly eager to do what they
were never allowed to do before: vote against Suharto, even though he is
not running.
More:
http://www.nytimes.com/library/world/asia/053099indonesia-election.html

Mandela Passes Baton to a New Generation
Struggling to deliver on freedom's promise,
South Africa heads to the polls
-------------------------------
Nelson Mandela’s miracle is complete. South Africans voted Wednesday
without fuss or violence in their second free election, confirming their
retiring president’s profound achievement of entrenching democracy in a
country once wracked by brutal racism and civil war. At the same time, the
fact that Mandela’s African National Congress (ANC) is expected to win a
landslide victory is a sign of remarkable voter patience with a party that
has not yet managed to deliver on its promise to provide jobs and homes for
the impoverished majority. Rather than trying to unseat the ANC, opposition
parties have set their sights on the more realistic -– but by no means
certain -– objective of denying it the two-thirds parliamentary majority
that would allow it to unilaterally rewrite the country’s constitution.
More:  http://cgi.pathfinder.com/time/daily/0,2960,26065-101990602,00.html

Surprise for Indonesia's Chinese: Peaceful Election
---------------------------------------------------
By SETH MYDANS
ERPANG, Indonesia -- This time, Enin Supriyanto is ready. Like other ethnic
Chinese here, he has his escape plan, his emergency telephone numbers and
his extra rations.
On Saturday night, surrounded by the music of frogs and the sweet scent of
clove cigarettes, he took his turn on neighborhood watch, sitting by a
barbed-wire barricade at the gated entrance of his housing complex until
well past midnight.
One year after a paroxysm of rioting in which ethnic Chinese were the
targets of widespread vandalism, arson and rape, Chinese all across the
country have been preparing for new attacks before the general election
next Monday.
More:
http://www.nytimes.com/library/world/asia/060299indonesia-election.html

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke