--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "saidphysics" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Hhhmm bukan-nya lahirnya quantum computing salah satunya dari ada -nya > beberapa fisikawan yang masih disibukan dengan paradox Maxwell Demon > dan EPR yang melahirkan Information Erasure dan Entanglement?
Dalam kasus2 tersebut, fisikawan melakukan satu extra langkah penting (crucial step) yang banyak dilewatkan rekan2 kita yang kerajinan debat paradox/filosofi: mereka memprediksi suatu fenomena absurd/paradox, dan juga mengajukan ide2 bagaimana teori/perhitungan mereka bisa diuji. Kebanyakan orang yang berdebat paradox tidak melakukan crucial step tersebut: mereka berputar2 di debat konseptual tanpa punya ide bagaimana meresolve problem mereka secara nyata. > Pandangan Mas Haryo ada benar-nya tapi lebih menunjukan tipikal > pandangan eksperimentalis yang bekerja di hilir .. > > Pandangan seorang theorist yang bekerja di hulu, seperti John Bell, > Charles Bennett, David Deutsch, Asher Peres menurut saya berbeda .. > > Dalam pandangan saya mereka tidak serta merta "who cares about EPR" .. > mereka juga bekerja .. mensinsingkan lengan .. menguras otak .. > > Baru-2 ini ada teman saya bekerja di Parrondo's paradox .. dan > hasil-nya okay .. ternyata ada aplikasinya dalam dunia quantum secure > computation .. Saya gak anti kerjaan di hulu atau fundamental. Bagian2 fisika itu saling berkaitan - teori-prediksi-eksperimen-analisis data. Teori tanpa eksperimen pincang, Eksperimen tanpa teori buta. Celakanya pandangan yang banyak dimiliki orang di Indonesia (bahkan orang2 mahasiswa fisika sendiri juga banyak), fisika itu seakan banyak filosofi dan hanya filosofi. Ilustrasi lagi: debat tentang dark matter/dark energy. Kenapa daripada waktunya dibuang buat debat, mendingan ambil kertas, turunkan persamaan perturbasi kosmologi dari model kosmologi dengan dark matter/dark energy, lalu ekspansi fluktuasi radiasi latar belakang kosmik dalam spherical harmonic, terus download data dari satelit WMAP, analisa dan lihat sendiri, alam semesta itu prefer yang mana ? Langkah 1-2 (turunkan persamaan perturbasi kosmologi dan ekspansi CMB dalam spherical harmonic) adalah kerjaan teori Langkah 3-4 (data WMAP dan analisisnya) adalah kerjaan eksperimen. Yaah, eksperimennya sih dilakukan orang2 WMAP, bukan kita. Tapi kita kan tidak punya fasilitas, jadi ya pakai data orang lain dulu. Dengan menggabungkan step 1 sampai 4, kita mendapat jawaban atas pertanyaan flat/closed/open cosmology. Itulah cara yang benar melakukan fisika. Bukan dengan: "Dark energy itu konsep yang tidak dikenal di fisika. Einstein aja bilang itu kesalahan terbesar dia koq" "Gak mungkin kalau cuman 5% dari alam semesta terdiri dari materi yang kita kenal" "Kalau model dark energy benar, alam semesta bisa mengalamai cosmic rupture .. serem ah" Kalau hasil eksperimen ternyata tidak memuaskan. Ya balik ke titik awal. Ngitung lagi dengan teori lain. Capek emang. Tapi itulah pekerjaan fisikawan. Saya emang kerja di eksperimen/hilir. Tapi saya tahu dan menyadari kalau kerjaan saya adalah bagian dari lingkaran fisika di atas. Hasil2 eksperimen saya dibaca orang teori, dan orang teori kemudian akan memberikan feedback ke eksperimen saya: apa artinya hasil eksperimen terakhir ini, dan prediksi baru apa yang dihasilkan kalau teori disesuaikan dengan hasil eksperimen terbaru. > Benar memang eksperimen adalah hakim keputusan absah atau tidaknya > sebuah teori fisis .. tapi dalam "persidangan FISIKA" tidak hanya ada > hakim .. tapi ada prosecutor dan lawyer .. yang mengajukan "tuntutan" > dan "keberatan" Nah, kalau orang teori dianalogikan dengan prosecutor dan lawyer, apakah mereka bisa memberikan barang bukti ? Atau menunjukkan kepada polisi dimanakan barang bukti tersebut berada, untuk membuktikan "tuntutan" dan "keberatan" mereka ? Apakah hakim/juri akan percaya pada prosecutor/lawyer yang hanya orasi dan pidato, tapi tidak bisa memberikan barang bukti ? Prosecutor dan lawyer (analog orang teori) tidak harus mengambil barang bukti itu sendiri, dia bisa menyuruh polisi (analog eksperimentalis). Tapi tetap harus ada barang bukti. Again, ini bukan tulisan yang anti kerjaan teori atau apa. Saya dulu juga orang teori. Dan saya masih lihat2 paper teori yang relevan dengan eksperimen saya. Ini cuman sekedar petunjuk dan cerita bagaimana riset fisika dijalankan. Mengerti persamaan final saja dari suatu teori(persamaan Maxwell, persamaan Schrodinger, persamaan Dirac, persamaan Einstein, Lagrangian standard model, persamaan FRW) belum cukup. Itu adalah bagian *termudah* dari menjadi fisikawan teori. Bisakah dari persamaan2 tersebut anda membuat prediksi/perhitungan untuk menjawab pertanyaan2 fisika sebenarnya, seperti: Berapa tampang lintang produksi boson Higgs di CERN LHC ? Apa efek pengukuran terbaru massa top quark dibandingkan pengukuran lama terhadap tampang lintang tersebut. Apa yang bisa disimpulkan dari data fluktuasi CMB WMAP kalau kita membuat model kosmologi tanpa dark energy ? Apa sifat elektrik material yang memiliki struktur kristal seperti ini. Apakah dia superkonduktor atau tidak ? Masih ada rekan2 kita di Indonesia yang buta dan pincang seperti saya sebut di atas: yang teori terbenam di dunianya sendiri dan tidak tahu gimana menguji teori-nya, yang eksperimen gak ngerti teori dan gimana menganalisis/menginterpretasi hasil eksperimennya. Parahnya lagi tidak ada/sedikit sekali komunikasi antara kedua kubu. Minimal kalau ada komunikasi bisa saling membantu kan ? =============================================================== ** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/ ** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : <[EMAIL PROTECTED]> =============================================================== Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/