ada revisi dikit.....
yang dirubah adalah:   kalau hanya pakai data sumur dan horizons, maka horizons 
velocity akan sama walaupun TWT nya berbeda.

fbs




________________________________
From: Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com>
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <fo...@hagi.or.id>
Cc: fogri@iagi.or.id; iagi-...@iagi.or.id
Sent: Sun, May 16, 2010 5:49:26 PM
Subject: Re: [Forum-HAGI] Model frekuensi rendah dalam inversi seismik



Ikutan nimbrung ya.......

kalau mendengar kata model frekuensi rendah saya sering berpikir bahwa mau 
membuat model frekuency rendah dan di aplikasikan ke seismiknya untuk 
mendapatkan fullbandwith seismik.  (ada loh yang pernah melakukannya dan 
dipublish ).

justru itu saya lebih senang pakai data background model kalau tujuan utamanya 
untuk memberikan informasi background atau informasi regional secara 3D.  
tetapi memang modelnya harus low ferquensi supaya tidak mempengaruhi data 
detail dari seismicnya.

itu hanya istilah saja,  tetapi ijinkan saya paparkan sedikit apa yang sering 
saya lakuakan dalam membuat background model ini.

secara ringkasnya begini.
pakai stacking velocity dan horizons yang mewakili parasequence boundaries dan 
perubahan velocity yang cukup besar. serta tentu saja pakai data sumur juga 
untuk kalibrasi. kalau hanya pakai data sumur dan horizons saja maka model nya 
akan membuat horizons velocity yang sama disemua TWT (TWT berapapun) untuk 
setiap horizons.  Kalau misalnya range dari TWT dari setiap horizons tidak 
terlalu besar, maka ok2 saja pakai model ini, tetapi kalau cukup besar range 
TWT nya maka asumsi ini tidak memodelkan efek dari kompaksi seperti yang 
dikemukakan teman2 yang menulis email2 terdahulu.

kalau sudah puas dengan jawaban diatas, dan sudah setuju dan tahu melakukan apa 
yang saya maksud cukup stop disini,  kalau ingin tahu lebih detail yah silahkan 
lihat lanjutannya dibawah ini.

catatan:   ini adalah salah satu metode dari sekian metode yang ada dan sering 
dipakai orang di industri.

semoga bermanfaat, selamat bekerja, sukses selalu.

fbs


=============================================================================================
======================= background model 
========================================================

Ada beberapa cara untuk membuat  low frequency/background model. Saya lebih
senang menyebutnya background model, karena tujuan utama pemodelan ini adalah
untuk menkoreksi nilai absolute nya supaya sesuai dengan nilai sebenarnya.juga
supaya ada “initial value” supaya reflectivity nya menjadi impedance.  
Sedangkan low frequency karena memang stacking
velocity yang di pick adalah low frekuency.

Seperti yang diungkapkan oleh beberapa teman sebelumnya,
compaction salah satu penyebab dari diperlukannya pembuatan background model
ini.  Dan secara lateral compaction akan
berubah juga tergantung banyak hal tetapi yang paling besar pengaruhnya adalah
kedalamannya.

Dibawah ini saya akan bahas sedikit  background modeling yang sering saya
lakukan, memang setiap orang akan punya preference masing2, tetapi akan saya
usahakan membahas nya secara umum dan tidak tergantung pada daerahnya. Saya
kasih contoh 3D tetapi bisa juga dipakai 2D.

1.       Pakai
Stacking velocity.  Titik2, dan
pasangan2 velocity yang asli di pick  dipakai untuk menghitung interval 
velocity lalu average velocity.   Average velocity inilah yang di-interpolasi
supaya sampling nya dalam TWT sama/teratur.  Tidak perlu disamakan dengan 
sampling rate seismic karena toh akan
dibuat low frekwensi juga nanti, tetapi tujuan utama nya adalah untuk membuat
uniform  dan gampang di upscale.

2.       Horizons
yang di pick  dibuat gridnya sesuai
dengan grid dari inline dan xline. Harap diposting dulu hasil gridnya di
seismic untuk Q.C./melihat ketepatan interpolasi/gridding yang dipakai. Lalu 
average
velocity dari horizons ini dihitung dari average velocity yang dibuat di
no1.  Harap diperhatikan pemilihan
horizonsnya kalau bisa semua top dan base dari parasequence di pakai, tetapi
tidak regional (menutup semua area of Investigation),  yah lupakan saja 
parasequence itu untuk
sementara.  Selanjutnya, oleh karena
interpolasi antara horizons yang dipakai  oleh program untuk membuat  
background model itu terbatas algorithmanya, maka harap diperhatikan
tidak ada mounding  atau hal lain yang
berada didalam satu parasequence yang tidak  bisa dimodelkan oleh program.   
Setiap ada perubahan velocity yang besar
antar satu layer dan layer yang lain harus diwakili oleh horizon.

Catatan: Interpolasi  antar horizons oleh program background modelling.      
Program interpolasi nya sudah ada
berbagai macam, tetapi yang umum adalah:  
a.       Proportional  antara batas atas dan batas bawah
b.      Parallel dengan batas bawah (kalau batas atas
adalah unconformity)
c.       Parallel dengan batas atas kalau batas bawahnya
adalah unconformity dan batas atasnya bukan unconformity.
d.      Banyak lagi algorithma yang lain yang berbeda
dari software ke software.
jadi kalau tidak bisa dimodel dengan salah satu yang tersedia, maka horizons 
nya harus ditambahkan.

3.       Average
velocity dari stacking velocity yang di nomor dua adalah untuk P-velocity.  
Untuk S-velocity biasanya dipakai  konfersi “mud-rock line”,  kalau mau yang 
lebih rumit juga banyak tetapi
harap diingat ini untuk low frequency model.  Demikian juga untuk densitynya 
pakai gardner equation untuk membuatnya.

4.       Horizons
P-velocity, S-velocity, dan density ini dibuat 3D modelnya dengan program dengan
di kalibrasi dengan data sumur. Rata2 program inversion sudah punya module ini
dan semuanya baik saja dan cukup akurat.  Kalau tidak suka sama module dari 
suatu program, bisa pakai program
velocity modeling yang tersedia dipasaran untuk kalibrasi ini.

5.       Jangan
lupa bikin 2D profile dari 3D model untuk Q.C. hasil modeling,  kalau ada yang 
aneh, bandingkan dengan 2D
profile dari TWT picking aslinya.  Q.C.
didaerah pusat interest dan dipinggir pinggir model.


Banyak lagi yang harus diperhatikan tetapi mungkin nanti
boleh Tanya lagi kalau ada yang kurang jelas atau nanti kebentur sama sesuatu
yang aneh dalam pembuatan back ground model ini.

Selamat bekerja,  semoga sukses…….
______________________________________________
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
---*** for administrative query please send your email to 
itweb.supp...@hagi.or.id
** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 
2010 **
- Registration is NOW OPEN!!
-Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information

Kirim email ke