Dan jangan lupa, Panser yang dia naiki itu Panser milik Marinir. Saat itu, seluruh Tangsi Militer Angkatan Darat yang ada di Jabodetabek beserta seluruh persenjataannya termasuk Panser, Tank dan sebagainya menghilang bak di telan bumi. Jakarta Porak Poranda dilanda kerusuhan tetapi tidak ada tanda - tanda perlawanan sedikitpun dari Aparat Keamanan, apalagi dari Tentara Angkatan Darat.. Pertanyaannya: 1. Apa yang sebenarnya terjadi??? 2. Apakah KODAM V Jaya tidak bertanggung jawab terhadap Keamanan Ibukota beserta aparat pemerintahannya??? 3. Kemana Pasukan Angkatan Darat beserta seluruh persenjataannya menyembunyikan diri saat terjadi kerusuhan??? 4. Apakah Prajurit Angkatan Darat bersembunyi karena terlalu takut melihat kekuatan para perusuh begitu dahsyat atau karena ada ketakutan yang lain??? Bukankah para perusuh cuma masyarakat sipil tanpa senjata api??? Jadi apa yang ditakutkan??? Mengapa tanpa perlawanan sama sekali??? 4. Mengapa Komandan yang gagal tersebut sekarang justru dipromosikan??? 5. Apakah diharapkan Wakil Mentri ini akan sembunyi beserta seluruh pasukan dan persenjataannya bila Jakarta diserang musuh??? (Lha melawan masyarakat tanpa senjata saja sudah takut, apalagi melawan Tentara Musuh yang bersenjata lengkap???).
Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 7/1/10, Wal Suparmo <wal.supa...@yahoo.com> menulis: � Salam, Malah yang jadi dilantik Letjen S.Syamsuddin yang pada hari kerusuhan di Jakarta bulan Mei 1998, terlihat naik panser keliling kota.Tanpa terlihat mengambil tindakan pencegahan terhadap apa yang sedang terjadi. Wsalam, Wal Suparmo