Soal buku John Rossa... saya baru baca beberapa halaman saja sih
Tapi saya mencatat dalam buku itu dikatakan bahwa dokumen PKI menyebut
gerakan itu adalah Gerakan 30 September
Jadi cukup jelas bahwa gerakan itu dilakukan oleh PKI, so apa salahnya
ditambahkan G-30 S PKI. Soal stigma PKI yang negatif menurut saya itu soal
lain.

Salam


Kicky

2010/1/30 verdi adhanta <verdiadha...@yahoo.com>

>
>
> Pak Manneke,
>
> Bukti bahwa (ternyata ...) di antara rakyat Indonesia masih ada yang belum
> "beres". :-)
> Sampai saat ini sy masih reserve pikiran apakah Kicky ini sekedar ignorant
> / uninformed atau mengalami sudah masuk state of denial.
> Apabila ini karena uninformed, kita tidak benar-benar bisa menyalahkan dia,
> karena sampai saat ini usaha sistematik untuk membodohi rakyat masih terus
> berlangsung. Contoh terakhir yang cukup signifikan adalah pelarangan buku
> John Roosa, dan pembakaran buku-buku sejarah yang tidak mencantumkan "/PKI"
> di belakang "G-30-S"
>
> Kita bisa bertanya MENGAPA cantolan "/PKI" begitu penting?
>
> Ini JELAS adalah usaha untuk menutupi rakyat Indonesia dari kemampuan untuk
> bersentuhan dengan realitas dan berproses dengannya, khususnya terhadap
> fakta-fakta yang berhubungan dengan tipping point sejarah Indonesia yang
> teramat sangat penting itu.
>
> Karena HANYA DENGAN AKAL SEHAT saja seseorang bisa dengan segera mencerna
> BETAPA TIDAK MASUK AKALNYA pencantolan "/PKI" tersebut. Terutama karena
> begitu absurdnya "kebenaran" versi orde baru yang ingin dipaksakan untuk
> dipercaya oleh rakyat Indonesia.
>
> Orde baru MEMBUTUHKAN suatu rakyat bodoh yang tidak paham konsep liablity.
> Orde baru MEMBUTUHKAN masyarakat bodoh yang berpikiran primitif yang sanggup
> menerima "kesalahan kolektif" melalui demonisasi.
>
> Pencantolan "/PKI" begitu absurd karena itu berarti menyatakan bahwa
> SELURUH PKI--partai SIPIL (tanpa kekuatan militer) yang MENANG PEMILU--
> MEMBERONTAK dan MENGKUDETA (Dua hal yang disamakan saja oleh Suharto), yang
> FAKTANYA, TIDAK PERNAH TERJADI. Tidak ada mobilisasi, tidak ada informasi,
> tidak ada gerakan anggota PKI, tidak ada APAPUN. Kelompok G3OS itu terjadi
> sekonyong-konyong terjadi BERTEPATAN DENGAN ULANG TAHUN ABRI?--sehingga
> "membenarkan" pergerakan reinforcement Angkatan Darat ke Jakarta dan di
> Jawa?
>
> Sungguh kebetulan yang nyaman sekali.
>
> Kebetulan yang nyaman karena target-target Jendral yang dibunuh adalah
> PERWIRA YANG LOYAL PADA SUKARNO, sehingga Sukarno KEHILANGAN KENDALI
> terhadap Militer, yang HANYA AKAN memungkinkan Suharto memegang chain of
> command karena AHMAD YANI TERBUNUH?
>
> Kebetulan yang nyaman, sehingga si pelaku pemberontakan sendiri tidak
> pernah mengumumkan 1) Siapa pemimpin gerakan. 2) Maksud dan tujuan gerakan.
> 3) State of mobilization. Dan berbagai hal yang HARUS dilakukan kalau
> sekelompok orang atau organisasi tertentu akan melakukan tindakan-tindakan
> yang bertujuan perubahan kepemimpinan atau kondisi sosial-politik tertentu.
>
> Kebetulan yang nyaman, sehingga para "pemberontak" ini BISA DI HUKUM -- S E
> B E L U M -- MENYATAKAN "PEMBERONTAKANNYA!!"
> Para "pemberontak" yang tidak pernah menyatakan MENGAPA mereka berontak,
> atau apa tujuan pemberontakan itu.
> Lalu ATAS DASAR APA para "pemberontak" ini DIHUKUM untuk PEMBERONTAKAN?
> Bandingkan dengan pemberontakan PRRI/Permesta, misalnya, yang pada tanggal
> 2 Maret 1957 MENDEKLARASIKAN pemberontakan-nya, dan begitu juga
> pemberontakan2 yang lain. Dan tentu saja tidak ada pembunuhan masal terhadap
> anggota Masyumi, seperti yang terjadi pada PKI.
>
> Jadi siapa yang mungkin bisa PERCAYA lelucon konyol macam itu?
>
> Tapi, pak Manneka, ternyata ADA yang masih percaya hal tersebut.
>
> Bahkan sampai sekarang, monumen lubang buaya (MONUMEN NEGARA!!--bayangkan!)
> masih menggambarkan perempuan telanjang berkalung bunga menari-nari setelah
> memotongi penis dan mencongkeli matanya. (Lihat, betapa MESUM dan kotornya
> pikiran siapapun dalam rejim Orde Baru yang mengarang cerita itu)
>
> Terakhir saya lihat hal itu ada di film "gore" cheesy murahan produksi
> sebelah hollywood.
>
> Tapi, ADA orang Indonesia yang percaya bahwa hal itu benar. :(
>
> Dan kita masih akan tetap membaca "/PKI" tercantum setelah "G30S"; the very
> symbol of that stupidity.
>
> Thx pak.

Kirim email ke