saya juga kenal cak-nun baik sekali, malahan kita sering ketawa-ketawa
sesudah acara kenduri -cinta tiap bulan di tim, sesuatu yang sangat
indah dimasa lalu kita. saya pernah diundang untuk bicara  dengan
warga porong korban lumpur busuk lapindo, waktu istiqosah dimesjid
renokenongo yang sudah retak-retak dan tanahnya miring beberapa minggu
yang lalu. saya bukan orang cengeng, tapi saya melihat sendiri merekam
emosi mereka yang begitu sedih, ketakutan karena mereka merasa diteror
paksa oleh sebuah organisasi yang bernama GKLL, yang membuat
kesepakatan dengan laminarak lapindo, dimana cak-nun ikut tanda
tangan. padahal sewaktu dia meminta warga korban bersumpah atas
kepemilikan lahan dan rumah mereka, dia berjanji bahwa gantirugi yang
sebenarnya jual-beli secara paksa itu,  sisa 80% akan dikawal-nya dan
akan diberikan tunai (bukan relokasi yang menakutkan dan merugikan
warga tersebut), baca juga harian surya yang terbiit saat itu
Memang saya mendengar sendiri, bagaimana warga yang sudah menderita
itu TAKUT sama cak-nun yang ikut merekayasa ganti rugi relokasi, tapi
setelah kita tukar fikiran dengan warga, maka warga berani dan bangkit
lagi untuk menegakkan hak dan keadilannya. saya dan teman-teman lsm
lainnya yang sedang berjuangan bersama rakyat korban lumpur busuki
lapindo bersedia sebagai saksi atas kekecewaan rakyat terhadap
cak-nun, tapi saya tetap mengharapkan kesadaran pemihakan rakyat
dari-nya, salam bambangsulistomo


2008/7/30 DEDE ABDUL <[EMAIL PROTECTED]>:
> Emha Ainun Najib '' perampok moral bangsa Indonesia''
>

Kirim email ke