Baru tahu juga ada yang begini di sekolah reguler, pak. Berarti memang syarat masuk sekolah beragam. Sebelum ini yang saya tahu, penerimaan murid di banyak sekolah hanya didasarkan nilai total UN. Masing-masing sekolah biasanya memiliki passing grade yang didasari nilai terendah murid yang diterima di tahun ajaran sebelumnya. Walau demikian, posisi nilai passing grade bisa berubah dari hari ke hari. Itulah kenapa di setiap musim penerimaan murid baru, para orangtua biasanya mendaftarkan anaknya ke 2-3 sekolah untuk berjaga-jaga, dan memantaunya dengan harap-harap cemas setiap hari.
Di luar soal harus menjalani test lagi, persyaratan raport di sekolah sebelumnya itu bagus juga. Artinya, proses belajar dan prestasi sang anak semasa di sekolah sebelumnya itu juga bagian dari penilaian. Ini kan salah satu hal yang dikritik para pemerhati pendidikan soal UN yang determinan terhadap kelulusan siswa, tak mempertimbangkan proses belajar siswa yang tercermin dalam raport. Walau tetap bisa dipahami juga, makin membingungkan dan merepotkan para orangtua. Salam, ________________________________ Dari: Hakiki Akbari <hakikiakb...@yahoo.com> Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 25 Juni, 2009 12:08:31 Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Silakan Tuntut Hapuskan, Ujian Nasional Jalan Terus... anak saya memang masuk sekolah RSBI, disana selain test juga dimintai raport, piagam penghargaan prestasi, wawancara bahasa inggris. itu mah saya ngerti. Tapi yang masuk kelas reguler (sekolah non RSBI) pun melalui test lagi (jatah penilaian 50%), disamping UN (30%) , dan prestasi (20%). tahun lalu masih hanya menggunakan UN saja. tahun ini ya kaya begini. di perguruan tinggi pun UN keliatannya kurang dilirik ya.. dengan banyak jalur selain SNMPTN. jadi UN rupanya tidak sehebat yang didengungkan, hanya pemerintah saja yang berkepentingan dengan UN. Pihak instansi yg lebi tinggi mah kayanya ga doyan tuh ama UN.