Bung Lisman Manurung, Persaingan diantara pasangan capres dalam upayanya memenangkan Pilpres 2009 sudah memasuki tahapan berbahaya karena berpotensi Indonesia "terbakar" oleh ketidak puasan pihak yang merasa dikalahkan dengan cara yang tidak fair. Tersebarnya hasil wawancara Habib Husein Al Habsy di Tabloid Indonesia Monitor (dimana pengelola tabloid ini adalah pendukung SBY) saat berlangsungnya Kampanye pasangan JK - Wiranto di Medan justru oleh pihak yang mengaku pendukung SBY (Sdr. Adi), menunjukkan betapa "gawatnya" moral para politisi kita bermain - main dengan isu SARA yang bierpotensi merusak hubungan antar umat beragama di Indonesia. Koalisi Pelangi antara PD yang Nasionalis dengan Partai - Partai Islam yang dimotori oleh PKS seharusnya tidak membuat umat beragama di Indonesia, baik yang muslim maupun non muslim menjadi khawatir bila pasangan SBY - Boediono memenangkan Pilpres 2009, karena yang digugat oleh Habib Husein Al Habsy terhadap SBY dan PKS dalam "Koalisi Pelangi" tersebut adalah: Jabatan Strategis di Indonesia tidak boleh dipegang oleh orang yang pemahaman agama Islamnya termasuk kategori "Islam Tralala" (entah maksudnya apa ini), apalagi yang beragama Katolik. Yang dipersoalkan oleh Tim Sukses SBY hanyalah sebatas membantah bahwa Istri Boediono bukan beragama Katolik, tetapi beragama Islam, sedangkan soal tuntutan utama Habib Husein Al Habsy malah tidak dibahas. Celakanya PKS yang menjadi sasaran dari tulisan tersebut tidak bereaksi apakah setuju atau menolak tuntutan Habib Husein Al Habsy tersebut. Bila pasangan SBY - Boediono berhasil memenangkan Pilpres 2009, hal ini bisa menjadi "bara" yang mudah membakar negri ini akibat adanya sikap saling curiga diantara anak bangsa. Semoga para pemimpin politik kita tidak menghalalkan segala cara dalam upayanya memenangkan Pilpres 2009 ini. Salam, Adyanto Aditomo
--- Pada Sen, 29/6/09, Lisman Manurung <lism...@yahoo.com> menulis: Dari: Lisman Manurung <lism...@yahoo.com> Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perang Total 2 vs 3, Satu akan tersisih atau justru solid? Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 29 Juni, 2009, 12:14 PM Kampanye negatif antara capres 3 yang terus menyosor capres nomor 2 sudah menjadi semakin tegang. Apakah kemudian nomor 1, yang relatif tenang-tenang saja akan tertinggal dan keluar pada putaran pertama? Mungkin yes. Tetapi mungkin pula sebaliknya, sebab sentimen politik bangsa kita ini unik dan kerap tidak terduga. Betul engga rekan-rekan FPK? --- On Mon, 6/29/09, Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id> wrote: From: Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id> Subject: [Pembaca-KOMPAS] Keinginan Menang Jangan Korbankan Demokrasi To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Date: Monday, June 29, 2009, 8:14 AM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/29/ 03224990/ keinginan. menang..jangan. korbankan. demokrasi Jakarta, Kompas - Calon presiden Megawati Soekarnoputri mengajak semua pihak untuk terus menegakkan demokrasi. Keinginan menang dalam pemilihan umum tidak boleh mengorbankan demokrasi. Pesan itu terungkap saat Megawati berkunjung ke Redaksi Harian Kompas, Minggu (28/6), bertepatan dengan hari ulang tahun ke-44 Kompas. Megawati didampingi Taufik Kiemas, Pramono Anung, Sonny Keraf, Gayus Lumbuun, Hendrawan Supratikno, Eva Kusuma Sundari, Ribka Tjiptaning, Ganjar Pranowo, Theodorus Jacob Koekerits, Rini Soemarno, dan Suhairi Misrawi. Megawati diterima Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama yang didampingi Chief Executive Officer Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo dan Pemimpin Redaksi Rikard Bagun. "Dalam kampanye saya selalu katakan jangan pikir kalah atau menang. Tapi, marilah kita menegakkan demokrasi di Indonesia ini," ucapnya saat menjawab pertanyaan apakah di lapangan ditemukan persoalan krusial yang bisa mendeligitimasi pemilu presiden. Mencermati pemilu legislatif 9 April 2009, Megawati mengaku merasa khawatir.. Apalagi sampai sekarang proses sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi pun belum semuanya terselesaikan akibat banyaknya gugatan. "Yang sangat memprihatinkan juga soal daftar pemilih tetap. Sampai hari ini, kami melakukan pemantauan, ternyata yang belum selesai masih 16 provinsi," lanjutnya. Penutupan 68.000 tempat pemungutan suara juga dikhawatirkan bisa mempersulit pemilih dan juga bisa mengurangi dukungan kalau dilakukan di daerah basis.. "Kalau seperti begitu, lalu akhirnya rakyat sendiri protes, ini bukan menakut-nakuti, lalu bagaimana keadaannya?" ucapnya. Pelestarian lingkungan Megawati juga menyampaikan komitmen untuk menyeimbangkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan serta peningkatan kesejahteraan rakyat kecil. Dicontohkan, saat menjadi presiden, ia melakukan moratorium penebangan hutan atau membuat garis batas antara tambang emas Newmont dan hutan lindung di sekitarnya. Ia juga meningkatkan subdirektorat meteorologi menjadi badan meteorologi. Nelayan pun diberdayakan dengan dilengkapi alat pendeteksi ikan, pabrik es mini, dan mini pompa bensin. Soal korupsi, Megawati berkomitmen terus mendorong diselesaikannya Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi oleh DPR. (sut) [Non-text portions of this message have been removed] Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]