Pak Jovin, Dan itu bukan satu-satunya blundernya. Kesalahan terbesar seorang ilmuwan (apalagi yang bukan ilmuwan) adalah mencampur adukkan antara percaya dan tidak -- dengan -- tahu dan tidak. Kesalahan Einstein yang lebih fatal (yang akhirnya ia koreksi) adalah ketika ia TAHU bahwa alam semesta tidak mungkin statik (menurut rumusnya yang ia ciptakan sendiri), tapi karena ia menggunakan -- Percaya dan Tidak --- (karena ia ingin mem-percayai bahwa alam semesta itu statik -- dan karena memang pada waktu itu orang -- percaya -- alam semesta itu statik), maka ia "menyesuaikan" rumusannya dengan memasukan sebuah cosmological constant yang akhirnya membuat rumus yang ia ciptakan itu cocok dengan alam semesta yang statik ... Yang akhirnya kita tahu, bahwa sebenarnya, rumusnya itu (yang memberikan pengetahuan tentang alam semesta yang ekspanding) sebenarnya sudah benar -- sebelum ia masukkan "cosmological constant" hanya untuk memenuhi apa yang ia percayai. Edwin Hubble kemudian mengkonfirmasi melalui observasi bahwa alam semesta itu ekspanding -- dan cosmological constant yang diciptakan untuk memenuhi "percaya" nya Einstein itu, harus dicabut.
Tapi saya tetap mengapresiasi Einstein -- karena dengan hanya kapur dan papan tulis (dengan rumus) saja ia dapat mengtahui sesuatu dengan tepat -- sesuatu yang orang lain butuh alat jutaan dolar untuk mengetahuinya. Hanya karena ia "kalah" dengan rasa "percaya"nya, maka itu menjadi blunder. ________________________________ From: Jovin Rudi Atmanto <jovi...@gmail.com> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, July 24, 2009 19:14:53 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KOMPAS bahan tertawaan! Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan Trims buat tambahannya Bung Verdi. Memang orang sering mengutip kalimat Einstein dalam konteks relijius. Padahal benar anda katakan bahwa Einstein adalah Pantheist yang percaya akan "tuhan" harmoni. Fisika Quantum menyerang kepercayaan Einstein dan sampai akhir hayatnya CMIIW menolak fisika kuantum. Sekaligus di sini bisa saya simpulkan bahwa seorang Einstein pun bisa menutup mata terhadap fakta ilmiah karena menolak untuk PERCAYA. Just my humble conclusion Salam Jovin Jovin R. Atmanto Powered by Telkomsel BlackBerry®