> Takjil
> 
> Sinar lembut matahari ditambah semilir angin memang membuat nyaman suasana 
> sore menjelang maghrib itu. Sehingga ajang kumpul-kumpul di emperan masjid 
> itu semakin 'gayeng' dan banyak pesertanya, dan pasti disitu ada anggota 
> tetap yaitu si Panjul, Ali, Haji Pamrih dan Sungut.
> 
> "Assalaamu'alaikum...maaf pak haji ini ada takjil dari ibu." kata seorang 
> gadis membawa panci.
> "Alhamdulillah, akhirnya kita bisa buka puasa pakai kolak. Bilang pada ibu 
> ya, terima kasih...dan jangan lupa, besok kirim lagi he he he"senyum pak Haji 
> Pamrih mengembang lebar.
> Dengan sigap Ali menerima panci itu dan meletakkannya di tengah-tengah forum 
> ngobrol.
> 
> "mmmm omong-omong...nggak ada gelas ama sendoknya nih ?"tanya Sungut.
> "Pake waskom aja !"celetuk Ali
> "emangnya kambing, makan kolak pake waskom.!"Balas Sungut
> "emang ada kambing makan kolak."Ali nggak mau kalah.
> "udaahhhh..eh Ali loe lihat cukup nggak buat kolaknya buat kita semua, lima 
> belas orang."Seru Haji Pamrih.
> 
> Ali membuka tutup panci, dan seraya tersenyum kecut, "Cukup buat berlima kali 
> pak Haji !"
> Peserta forum yang lain langsung pada ngedumel menyesalkan jumlah kolak yang 
> amat minim tersebut. 
> "mending nggak usah ngasih kalo cuman segitu, pancinya aja maksimal, isinya 
> minimal."
> "Nggak boleh begitu...masih mending si Ibu ingat ama masjid, daripada loe-loe 
> semua, ngasih nggak pernah...ngomel sudah pasti."kata Panjul membela.
> "Lha kalau begini, kan menimbulkan konflik. kalau dibagi rata, nggak cukup. 
> kalau nggak semua kebagian, bisa nggak adil"Kata Sungut.
> 
> Pak Haji nggak kuat lagi untuk diam, "Masak kolak aja ribut, beli sendiri 
> cuma seribu segelas."
> "Ini bukan masalah seribu atau 2 ribu pak Haji, tapi asas keadilan. Kalau 
> urusan kolak aja sudah nggak bisa adil..bagaimana kalau urusan lebih besar, 
> misalnya zakat."Sungut tetap menyergap.
> "Ya udah bagaimana penyelesaiannya menurut kamu?" kata pak haji.
> "Itu tugas pak Haji untuk memikirkan solusinya, pak Haji kan ketua DKM, bukan 
> tugas saya. Saya hanya rakyat kecil."
> 
> "Ya udah kita berikan kepada lima orang termiskin diantara kita berlima 
> belas. Siapa yang merasa miskin ?" pancingan yang jitu dari pak Haji, tidak 
> ada yang angkat tangan, biarpun hidup susah dan banyak hutang, tapi kalau 
> mengaku miskin gara-gara pengen dapat kolak...entar dulu dehhh.
> 
> "Nah kalau tidak ada orang miskin, maka diberikan kepada amil...nahhh siapa 
> yang pengurus DKM?"
> yang angkat tangan adalah...Panjul, Ali, dan Haji Pamrih.
> "Bagaimana adil kan ??"Seru pak Haji.
> "adiiiiillllllll" tentu saja yang menjawab si Panjul dan Ali.
> * * *
> Sudah jamak terjadi di kalangan umat ini, suka membesar-besarkan hal kecil, 
> dan mengabaikan hal yang menjadi prinsip dasar. Selain itu seringkali tidak 
> bertindak, tapi suka mengomentari tindakan orang lain, bahkan menyalahkan. 
> 
> Kita suka lupa, bahwa kita bisa mulai dari diri kita sendiri, dari hal yang 
> kecil, mulai saat ini juga, untuk membuat perubahan besar bagi umat Islam. 
> 
> Cikarang 6 ramadhan 1428 H
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]
********************************************************

Kirim email ke