Pak Saidi , kan udah sering kirim artikel kok test test mulu kaya MC
Pak Nadi, test juga...:) salam ----- Original Message ----- From: "saidi" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP" <fupm-ejip@usahamulia.net> Sent: Thursday, October 04, 2007 11:47 AM Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Terapi kerasukan JIL > test juga ah!! > ----- Original Message ----- > From: "Nadi" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <fupm-ejip@usahamulia.net> > Sent: Friday, October 05, 2007 12:27 AM > Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Terapi kerasukan JIL > > > > > TES > ------------------------------------------------------------------------------------------ > Terapi kerasukan JIL > > Kerasukan JIL lebih berbahaya dari kerasukan jin. Karena orang yang > kerasukan jin, rufi'al qalam, pena diangkat atas mereka, yakni amal > buruknya tidak akan dicatat. Akan tetapi orang yang kerasukan paham > Jaringan Islam Liberal, bisa murtad. Lihat saja statemen-statemen yang > muncul dari orang yang kerasukan paham liberal: nyeleneh, berani, dan > sesat. Seperti statemen: 'Nabi Muhammad pun menikmati goyang'; atau > menyuarakan dzikir 'anjinghu akbar'; atau mengomentari seorang artis > yang murtad dari Islam dikatakan pindah agama karena hidayah; atau > kalimat 'Tuhan semua agama sama'; dan statemen mengerikan lainnya. > Bukankah apa yang mereka ungkapkan itu seperti ungkapan orang yang > hilang akal? > > Tindakan Preventif > Meski demikian ketara kesesatan mereka, tidak sedikit yang terpengaruh > dan silau dengan apa yang mereka miliki. Untuk itu, sebagaimana > penyakit badan, pencegahan lebih utama dari pada pengobatan. Maka perlu > upaya pencegahan terhadap penyakit kronis yang bisa meracuni iman > manusia ini. > > Tidak mendengarkan ocehan mereka, atau menjauhi tulisan-tulisan orang > yang diindikasikan sebagai penganut JIL adalah pencegahan yang jitu. > Kecuali bagi yang memiliki kapabiltas ilmu syar'i yang cukup, akidah > yang kuat dan hendak menunjukkan kesesatan mereka kepada umat. > > Cara ini mungkin dianggap kekanak-kanakan. Akan tetapi, anggapan itu > akan sirna ketika kita menyimak hadits Nabi saw, > > "Sesungguhnya di antara penjelasan itu ada sihirnya." (HR. Bukhari) > > Berapa banyak orang yang tadinya netral, lalu membaca tulisan seorang > Doktor penganut JIL, dengan sistematika yang tampak ilmiah dan masuk > akal hingga ia tersihir dan tertarik dengan pemikiran JIL? > > Untuk itulah, seorang ulama tabi'in al-A'masy pernah memerintahkan > anaknya untuk memasukkan jarinya ke telinga ketika ada orator penganut > Jahmiyah berbicara. Beliau berkata, "Rapatkanlah penutup telingamu > wahai anakku, karena hati ini lemah." > > Gejala 'Kerasukan' JIL > Gejala ini perlu untuk kita ketahui. Siapa tahu di antara kita ada yang > menolak pemikiran global aliran JIL, tetapi mengidap sebagian penyakit > yang diakibatkan oleh virus yang mereka sebar. Atau setidaknya kita > bisa mendeteksi para pembicara dan penulis, pengikut JIL ataukah bukan. > > Di antara gejala yang tampak pada orang yang kerasukan JIL adalah > mendahulukan akal dari pada dalil syar'i. Inilah gejala yang paling > ketara. Seringkali dalil al-Quran dan al-Hadits ditolak dengan dalil > akal. Mereka tinggalkan tafsir para ulama salaf dan condong kepada > tafsir hermeuneutika, tafsir 'semau gue' yang diadopsi dari para > filosof Yunani yang kafir. Sesuatu yang telah baku dan qath'i dalam > al-Quran pun kerap kali mereka tolak dengan dalih 'kontekstual'. > > Mereka juga menjadi penganut yang paling berani dalam mengkritik > al-Quran dan as-Sunnah yang shahih, juga berlaku sinis terhadap para > ulama salaf. Mereka tidak mengenal definisi bid'ah, syirik atau murtad. > Isu pluralisme, bahwa semua agama sama menjadi titik tekan. Maka mereka > adalah kaum yang paling kebablasan dalam hal 'toleran'. > > Jika ada yang tertarik dengan pemikiran seperti yang telah penulis sebut > di atas, berarti dia tengah mengidap gejala 'kerasukan' JIL. Maka > hendaklah segera dicarikan penawarnya. > > Terapi Kerasukan JIL > Jika Anda merasakan adanya gejala 'kerasukan JIL' pada orang-orang yang > didekat Anda, maka segeralah Anda menepis sihir JIL dengan penjelasan > berikut. > > Pertama, mengingat bahwa orang-orang JIL itu belajar Islam kepada para > musuh-musuh Islam, dan para orientalis barat. Maka mungkinkah kebenaran > berada di pihak mereka sedangkan kesalahan berada di pihak para ulama > yang belajar dari para ulama dan bersambung hingga Nabi Muhammad saw? > Alangkah bagusnya nasihat seorang ulama tabi'in Muhamad bin Sirin, > "Ilmu itu adalah agama, maka lihatlah kepada siapa kamu menuntut ilmu > (agama)." Kalau seseorang menimba ilmu agama kepada orang kafir, sudah > barang tentu yang didapat adalah cara pandang orang kafir terhadap > Islam, atau penafsiran al-Quran dan as-Sunnah menurut musuh Allah dan > Rasul-Nya. Maka apakah fikih madzhab Aristoteles yang mereka banggakan > itu lebih lurus dari fikihnya empat madzhab? Demi Allah, TIDAK! > > Kedua, hendaknya memperhatikan kondisi mereka dalam beragama. Semakin > tinggi tingkat liberalnya, semakin berani meninggalkan ibadah, terutama > yang khusus, seperti shalat, shaum dan yang lain. Apalagi dalam hal > sunnah, mereka adalah kelompok yang paling bersih dari sunnah Nabi. > Ibadah orang muslim yang sangat awam, jauh lebih mending daripada > mereka. > > Ketiga, keberpihakan mereka kepada orang-orang kafir melebihi > keberpihakan orang kafir atas agama mereka sendiri. Apalagi bila > dibandingkan dengan keberpihakan mereka kepada Islam, amat jauh. > Majalah Syir'ah misalnya, ketika melukiskan perilaku Yahudi, kalimat > yang dipakai adalah 'Yahudi Pejuang Damai.' Tetapi ketika menggambarkan > orang Islam, dipakai kalimat, "Harus diakui,orang Islam itu suka > plin-plan." Bahkan ketika ada seorang ibu berkonsultasi tentang anaknya > yang mau keluar dari Islam, 'pendekar JIL' Abdul Muqsith malah menjawab, > "Tidak ada pilihan lain kecuali bahwa ibu harus mengikhlaskan > kepergiannya ke agama lain itu." > > Sedikit penjelasan ini mudah-mudahan bisa menyadarkan 'pasien' yang > kerasukan JIL. Wallahul Muwafiq. (Abu Umar A) > > > -- > > > ------------------------------------ > This message was sent using SNS IMP. > > ******************************************************** > Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP > ******************************************************** > Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : > http://www.usahamulia.net > > Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : > [EMAIL PROTECTED] > > Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : > [EMAIL PROTECTED] > ******************************************************** > > > ******************************************************** > Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP > ******************************************************** > Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : > http://www.usahamulia.net > > Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : > [EMAIL PROTECTED] > > Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : > [EMAIL PROTECTED] > ******************************************************** > ******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ********************************************************