http://nasional.kompas.com/read/2016/09/22/13564301
/perselingkuhan.demokrasi.lahirkan.kesenjangan
Perselingkuhan Demokrasi Lahirkan Kesenjangan
Kamis, 22 September 2016 | 13:56 WIB
*
*
*
*
<http://nasional.kompas.com/read/2016/09/22/13564301/perselingkuhan.demokrasi.lahirkan.kesenjangan#komentar>
*
<http://nasional.kompas.com/read/2016/09/22/13564301/perselingkuhan.demokrasi.lahirkan.kesenjangan#>
0
Shares
-
18 tahun sudah Indonesia menjalankan sistem demokrasi terbuka. Sistem
ini membawa kemajuan, sekaligus penyimpangan. Kemajuan terlihat pada
adanya otonomi daerah dan kebebasan berpendapat. Namun, tak bisa
dipungkiri masih ada penyimpangan dalam perjalanan sistem demokrasi di
Indonesia.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini terjadi perselingkuhan
demokrasi. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan ekonomi dan sosial di
negeri ini.
"Terjadi perselingkuhan demokrasi yang melahirkan kesenjangan. Karena
saat ini ada demokrasi kerja sama dengan pemilik modal. Mentalnya ingin
cepat jadi bupati, cepat kaya. Akhirnya kini menjadi demokrasi uang yang
semakin mahal," tutur Zulkifli saat berorasi di perayaan Dies Natalis
ke-51 Universitas Lampung, Bandar Lampung, Kamis (22/9/2016).
Seharusnya, kata Zulkifli, demokrasi bersifat inklusif. Sayangnya, yang
terjadi malah demokrasi semu. Ada pertalian erat antara demokrasi dan
pemilik modal.
"Demokrasi uang, harganya sangat mahal. Kedaulatan di tangan rakyat
hanya dinilai dengan harga yang murah," ujar Zulkifli.
Demokrasi semestinya melahirkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
"Tapi sekarang demokrasi menghasilkan 300 kepala daerah masuk penjara.
18 tahun ini juga kesenjangan semakin jauh. 1 persen orang kaya
menguasai 50 persen uang di negeri ini. 2 persen orang menguasai 97
persen lahan," kata Zulkifli.
Menurut ia, kesenjangan menjadi ancaman nyata untuk negeri ini. Ia
menilai cara mengembalikan demokrasi ke jalan yang lurus ialah dengan
menjiwai nilai-nilai dasar kebangsaan.
"Kesenjangan akan menimbulkan instabilitas. Kita harus kembali ke
nilai-nilai dan jati diri keindonesiaan kita," katanya.
Zulkifli menyatakan, MPR telah berupaya mempertahankan demokrasi yang
sesungguhnya dengan menawarkan haluan negara bersifat ideologis dan
filosofis.
"Sehingga nantinya demokrasi tidak menyimpang," ujar ia.
Namun, seperti apa bentuk haluan negara itu, Zulkifli mengaku itu masih
didiskusikan hingga saat ini. (LM)
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
* Rumah Rakyat MPR RI
<http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/3465/1/rumah.rakyat.mpr.ri>
Penulis: advertorial Editor : advertorial