Angka kelahiran tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja terbatas atau tidak bertambah, jadi tidak mampu menampung tenaga kerja yang bertambah tiap tahun. [ Angka kelahiran cepat bertambah tinggi karena sekarang ada tambahan ilmu surga dunuia yaitu bisa nonton senam badan enak naman di TV tiap hari, jadi orang mempraktekan senam tsb siang malam, dalam bahasa asing ada ucapan untuk ini “learning by doing”, Bukankah ada sekolah bikin meja dan kursi (tukang kyu) ada sekolah bikin macam-macam, tetapi tidak ada sekolah bikin anak. Satu-satunya praktek dan hasilnya banyak tenaga kerja baru tersedia tiap tahun] Monggo-monggo silahkan lembur , jangan lupa kerja keras! hehehehehe
From: Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] Sent: Tuesday, October 11, 2016 8:33 AM To: mailto:GELORA45@yahoogroups.com ; 'Sunny' Subject: TKI ilegal masih marak, Malaysia deportasi lagi 3.622 orang via Nunukan Wah kalau begitu akan kebanjiran orang dong dibalikpapan From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, October 11, 2016 2:15 PM To: ; Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] TKI ilegal masih marak, Malaysia deportasi lagi 3.622 orang via Nunukan TKI ilegal mau pun legal masih marak, karena tidak ada kesempatan bekerja yang mempergunakan tenaga mereka. http://www.antaranews.com/berita/589522/tki-ilegal-masih-marak-malaysia-deportasi-lagi-3622-orang-via-nunukan TKI ilegal masih marak, Malaysia deportasi lagi 3.622 orang via Nunukan Selasa, 11 Oktober 2016 01:53 WIB | 3.381 Views Pewarta: M Rusman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja secara ilegal di Negeri Sabah dipulangkan pemerintah Malaysia menggunakan truk dengan pengawalan petugas satpol PP menuju tempat penampungan di rusun Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat malam (1/4/2016). (ANTARA FOTO/M Rusman/pd/16) Nunukan (ANTARA News) - Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia secara ilegal masih marak, dan sepanjang Januari hingga September 2016 tercatat 3.622 orang yang dipulangkan atau dideportasi oleh pemerintah negara tetangga itu melalui Nunukan, Kalimantan Utara. Meski tidak menyebut angka pembanding, Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution, pada Senin mengatakan bahwa jumlah yang dideportasi dalam sembilan bulan pertama 2016 itu lebih banyak dibanding periode sama tahun 2015. Pengetasan pengawasan pekerja asing di Negeri Sabah Malaysia membuat deportasi TKI ilegal hampir terjadi setiap pekan. Berdasarkan data Kantor Imigrasi Nunukan, jumlah TKI ilegal yang dideportasi dari Malaysia pada Januari lalu mencapai 282 orang, dengan 52 di antaranya wanita, kemudian Februari 518 orang (wanita 139), pada Maret 393 orang (wanita 72), April 338 orang (wanita 59), dan Mei 371 orang (wanita 83). Kemudian pada Juni naik menjadi 604 orang(wanita 128), Juli 450 orang (wanita 92), Agustus 278 orang (wanita 38), dan September 388 (wanita 73). Sebagian besar TKI yang dipulangkan oleh Malaysia itu berasal dari Sulawesi Selatan yang jumlahnya mencapai 2.131 orang, NTT 610 orang, NTB 81 orang, Pulau Jawa 80 orang, dan sisanya dari Kalimantan Utara dan Tenggara, Kalimantan Selatan, Maluku, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sumatera, dan Sulawesi Tenggara. Editor: Suryanto