Iyaaa, BETUUUUL Dharma, dijaman kapitalis yang kita lalui sekarang ini, banyak 
hal orang didorong untuk menjadi konsumen berlebih, ... sementara 
kapitalis-kapitalis yang mengusahakan susu bahkan pabrik OBAT jadi kaya-raya! 
Yang CELAKA rakyat banyak tanpa disadari meneruskan gaya hidup mengikuti 
“KENIKMATAN” subjektive yang merusak itu!

BETUUUL, jangan memutlakkan segalanya, semua KEBENARAN bersyarat dalam kondisi 
tertentu saja, begitu berlanjut melewati batas, mengkonsumsinya berlebih, ... 
yaa jadi SALAH bahkan mencelakakan! Prinsip kita harus MAKAN sesuai kebutuhan 
TUBUH itulah yang merupakan kebenaran mutlak! Janganlah makan berlebih juga 
jangan kekurangan dari kebutuhan tubuh, kebanyakan dan kekurangan makan kita 
akan jatuh SAKIT! Yang sulit itu, tubuh kita sudah kehilangan indikator yang 
bisa memberi tahu tubuh kurang gizi apa dan oleh karenanya kita harus lebih 
banyak makan apa, juga tidak bisa memberi tahu tubuh kita kebanyakan gizi apa 
jadi harus mengurangi bahkan berhenti makan apa!

Ambil susu hewan ini, dahulu saat kehidupan kita masih sangat miskin, 
jarang-jarang amat bisa makan daging hewan, tentu saja minum susu segelas 
setiap hari tidak akan bermasalah bagi tubuh kita. Tapi didalam kondisi 
kehidupan sudah serba ada seperti sekarang, setiap hari kita bisa makan nasi 3X 
dengan lauk-pauk berkecukupan, kalau masih juga setiap hari segelas susu, itu 
bisa kelebihan protein dan lemak! Apalagi kalau didalam makanan juga banyak 
unsur-susu, seperti keju-keju, ...! Juga harus diingat, orang setelah usia 30 
itu sudah tidak tumbuh lagi, ... jadi tubuh sebetulnya juga sudah TIDAK perlu 
protein lebih banyak, sebaliknya dengan bertambahnya umur harus dikurangi! Kata 
orang awam, susu itu makanan bayi! Hanya manusialah mahluk didunia ini yang 
minum susu sampai TUA! Mestinya setelah lewat setahun, setelah anak itu bergigi 
harus BERHENTI nyusu, sudah bisa gunakan giginya untuk mengunyah makanan dan 
itu cukup untuk hidup dengan sehat, kenapa masih saja harus minum susu!!!

Sekarang pertanyaan Benarkah SUSU dapat meningkatkan kesehatan TULANG??? Begitu 
biasa kita lihat iklan susu-bubuk dari berbagai macam merk, ...! BENARKAH 
begitu? Saya TIDAK YAKIN! Lebih-lebih setelah beberapa tahun terakhir ini, 
susu-bubuk itu ditambahi HIGH-Calcium, LOW-Fat! Mengapa harus ada ketambahan 
high dan low disitu? Jelas karena kadar calcium yg terkandung dalam susu itu 
sebetulnya tidak tinggi, harus ditambah! Sebaliknya kadar lemak yang banyak 
dalam susu harus diturunkan! Disinilah penipuan kapitalis pengusaha susu-bubuk 
itu, biar orang bisa minum susu lebih banyak, setidaknya 2X/hari, kandungan 
protein dinaikkan, kadar lemak HARUS diturunkan! Biar orang yang minum susu 
bisa mencapai tujuan meningkatkan kesehatan tulangnya dari keropos dan tidak 
tumbuh kegemukkan! Padahal yang terjadi justru KEBALIKKAN, makin banyak minum 
susu, makin membuat TULANG KEROPOS!

Ada juga teori kedokteran yang menyatakan, organ tubuh manusia ada fungsi nya 
masing-masing, ... pada saat kita makan kalsium berlebih, bisa 
menutup/menghentikan penyerapan kalsium lagi, dan itu justru akan mempercepat 
tulang kropos! Begitu juga dengan gizi-gizi lain yang berlebihan, itu membuat 
kerja organ tubuh juga bekerja berlebih untuk membuang, ... disatu pihak akan 
terjadi endapan yang sudah tidak terbuang keluar dari tubuh kita, itulah 
tumpukan lemak, perut membuncit dan yang lebih mencelakakan pembuluh-darah 
menyempit atau GAGAL-Ginjal.  

Jadi, makanlah seperlunya saja, sedapat mungkin sesuai dengan KEBUTUHAN TUBUH, 
jangan berlebih juga jangan sampai kekurangan! Dengan prinsip lebih banyak 
makan sayur-sayuran, buah-buahan dengan mengurangi porsi nasi, bakmi, roti atau 
makanan dari tepung-trigu, ... lalu juga kurangi makan daging-hewan! Makanlah 
masakan yang tawar-tawar saja, tidak manis, tidak asin juga tidak berlemak! 
Jauhi gorengan, kalau ngopi jangan gunakan gula lagi! Syukur bisa makan lebih 
banyak sayuran mentah, ... disalad saja, dilalap cara Sunda macam karedok juga 
boleh!

Salam-sehat,
ChanCT



From: Dharmawan Isaak vencs...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Tuesday, January 31, 2017 5:24 AM

  

Ketjenderungan ahli2 di bidang kedokeran dan da jang lainnja suka 
mengabsulutkan salah satu metode, pengobatan, obat2an dan atau makanan 
tertentu. 


2017-01-30 7:33 GMT+01:00 Chan CT <sa...@netvigator.com>:

  ·         Health

  Benarkah Susu Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang?
  Senin, 30 Januari 2017 | 07:35 WIB

  shutterstockIlustrasi

  Ads by Kiosked

  Berita Terkait
  ·         Semua Susu Tak Sama, Pilih Sesuai Kebutuhan Nutrisi

  ·         Mana Lebih Sehat: Susu Kacang atau Susu Sapi?

  ·         Susu Berisiko Bikin Flu Lebih Parah

  ·         Pelarangan Iklan Susu Formula Didukung

  ·         Susu Mentah Lebih Kaya Nutrisi?

  KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru dari Swedia menguatkan penelitian 
sebelumnya yang manyatakan bahwa minum susu ternyata tidak banyak membantu 
kekuatan tulang, bahkan dapat membahayakan.

  Studi ini menemukan korelasi antara konsumsi susu dalam jumlah banyak dengan 
meningkatnya kejadian patah tulang dan risiko kematian.

  Meskipun korelasi sebab dan efeknya belum dapat dibuktikan, temuan ini 
mungkin dapat menjadi sinyal pentingnya mengurangi konsumsi susu harian Anda.

  Hubungan manusia dengan konsumsi susu pasca-bayi adalah sesuatu yang relatif 
masih baru. Bahkan, duapertiga populasi manusia masih kekurangan enzim yang 
dibutuhkan untuk memecah laktosa dalam susu. Walhasil, ketika mengonsumsi susu 
terlalu banyak, mereka mengalami sakit perut.

  Namun, bagi yang mampu minum susu tanpa keluhan apapun, mereka cenderung 
percaya bahwa susu dapat meningkatkan kesehatan tulang.

  Negara-negara dengan tingkat osteoporosis tertinggi, seperti Amerika Serikat 
dan negara-negara di Uni Eropa, adalah konsumen susu global terbesar. 
Mungkinkah sebenarnya susu tidak bermakna banyak untuk kesehatan tulang?

  Untuk menjawab pertanyaan ini, tim peneliti Swedia meneliti pola makan dan 
kesehatan tulang 61.433 wanita dan 45.339 pria yang berumur antara 11 hingga 20 
tahun.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi wanita, konsumsi susu yang tinggi 
tidak berhubungan dengan penurunan risiko patah tulang. Yang mengejutkan, 
wanita yang minum lebih dari tiga gelas susu sehari memiliki risiko kematian 
lebih tinggi daripada wanita yang minum kurang dari satu gelas susu setiap 
harinya.

  Untuk para pria, peneliti menemukan hasil yang sama bahkan dengan asosiasi 
yang lebih jelas antara konsumsi susu tingkat tinggi dengan risiko kematian 
yang lebih tinggi.

  "Hasil penelitian kami mungkin mempertanyakan validitas rekomendasi yang 
mengatakan bahwa konsumsi susu dalam jumlah banyak dapat mencegah patah 
tulang," kata penulis studi tersebut dalam siaran persnya.

  " Hasil penelitian ini harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat desain 
observasional penelitian kami."

  Namun, ada sedikit harapan bagi pecinta susu. Peneliti juga menemukan, asupan 
produk susu fermentasi dengan kadar laktosa rendah, seperti keju dan yoghurt, 
dapat menurunkan risiko patah tulang dan kematian, terutama di kalangan kaum 
wanita.

  Penelitian ini hanya menunjukkan pola hubungan antara konsumsi susu dan 
peningkatan konsekuensi kesehatan. Karena itu, penelitian lebih lanjut tetap 
diperlukan.

  "Ketika konsumsi susu meningkat secara global seiring dengan pembangunan 
ekonomi dan peningkatan konsumsi makanan sumber hewani, peran susu dan angka 
kematian perlu dibangun secara definitif sekarang juga," kata pemimpin 
penelitian, Karl Michaëlsson.

        Editor
       : Bestari Kumala Dewi
       
        Sumber
       : Medical Daily,
       




  • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • ... Dharmawan Isaak vencs...@gmail.com [GELORA45]
      • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
        • ... 'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]
          • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
      • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke