From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Monday, February 6, 2017 11:43 PM


  


Gus Nuril: Sekarang Banyak yang Mendadak NU

Senin, 6 Februari 2017 | 07:53 WIB



Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin Pondok Pesantren 
Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril dalam acara 
Istighosah Kebangsaan Nahdliyin Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, 
Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.


JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin 
Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein, 
menyayangkan banyak provokasi yang terjadi beberapa hari belakangan ini. 
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nuril tersebut, banyak pihak tak bertanggung 
jawab memprovokasi NU.
"Sekarang ini banyak orang jualan 'penggorengan', NU saking cantiknya dianggap 
tahu bulat, digoreng sana goreng sini," kata Gus Nuril dalam Istigasah 
Kebangsaan Nahdliyin Wilayah DKI Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Jakarta 
Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.
Gus Nuril mengatakan, provokasi terjadi setelah timbulnya permasalahan antara 
terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia 
(MUI) yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin. 
Ma'ruf menjadi saksi dalam persidangan dugaan penodaan agama dengan terdakwa 
Ahok.
"(Masalah ini) digoreng, (banyak orang) mendadak jadi NU. 'Gimana ente ulama 
dihina, enggak mau bangkit, enggak mau bela?' Kapan ente jadi NU? Pas Gus Mus 
dihina, enggak ada yang bela," tanya Gus Nuril.
Kemudian, Gus Nuril mengajak anggota Banser Jakarta Selatan Muhammad Wasroni 
yang berencana akan melakukan aksi di Rumah Lembang pada Selasa (7/2/2017) 
untuk naik ke atas panggung dengan Ahok.
Banser sebelumnya berencana menyambangi markas pemenangan tim Ahok-Djarot untuk 
menuntut permintaan maaf Ahok secara langsung kepada Ma'ruf.
Wasroni kemudian menyalami Ahok dan beberapa politisi lain yang duduk di atas 
panggung, seperti Djan Faridz dan Humphrey Djemat. Selain itu, Wasroni juga 
mencium tangan Nusron Wahid.
"Padahal (Wasroni), wonge (orangnya) paling baik lho, hanya gara-gara 
'penggorengan', mau kerahkan 500 Banser ke Rumah Lembang. Sudah damai ya, 
enggak jadi penggerudukan, Ahok tenang aja," kata Gus Nuril setelah melihat 
Ahok dan Wasroni salaman bersama.
Pada persidangan, Selasa (31/1/2017), tim kuasa hukum Ahok mencecar Ma'ruf 
mengenai terbitnya pendapat dan sikap keagamaan MUI, dugaan dukungan kepada 
pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana 
Murni, hingga telepon antara Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang 
Yudhoyono dengan Ma'ruf.
Beberapa pihak dari NU mengecam sikap Ahok yang sempat disebut akan memproses 
hukum Ma'ruf. (Baca: Luhut Sebut Ketua MUI Ma'ruf Amin Punya Pengaruh Besar)
Belakangan, Ahok membantah akan memproses hukum Ma'ruf. Dia menyebut akan 
memolisikan saksi pelapor yang diduga memberi keterangan palsu, seperti Muchsin 
Al Attas dan Novel Bamukmin.
Ahok kemudian meminta maaf melalui keterangan tertulis kepada wartawan dan 
sebuah tayangan video. Dia meminta maaf karena dianggap memojokkan Ma'ruf saat 
persidangan kasus dugaan penodaan agama.

Kirim email ke