http://coretanpenaku.blogdetik.com/2017/03/06/miskin-batin?_ga=1.8873520.422016173.1488784663
Miskin Batin
6 Mar 2017 - 09:15 WIB
Gaya Hidup <http://coretanpenaku.blogdetik.com/category/gaya-hidup> /
Sosial <http://coretanpenaku.blogdetik.com/category/sosial> / Djoen ID
<https://connect.detik.com/mabok_perawan> 0 Comments
<http://coretanpenaku.blogdetik.com/2017/03/06/miskin-batin?_ga=1.8873520.422016173.1488784663#.php>
“/*Saya ini memang miskin. Tapi batin saya tidak miskin,*“/ kalimat yang
terucap dari mbah Sadiyo seorang pencari rongsokan dengan penghasilan
yang tak menentu rela menyisihkan hasil pekerjaannya untuk menambal
jalanan aspal yang berlubang demi keselamatan ratusan hingga ribuan
pengendara yang melewati jalan tersebut.
Meski penghasilannya tidak seberapa, Sadiyo selalu menyisihkan sebagian
uang untuk membeli semen. Semen tersebut dia gunakan untuk menambal
jalan yang berlubang. Di bawah terik sinar matahari, tampak Mabah Sadiyo
sedang menurunkan dua karung semen dari becaknya, di jalan Desa
Gondang-Tunjungan. Berita aksi Mbah Sadiyo dengan ungkapan “*/batin saya
tidak miskin”/* seolah menjadi cambuk bagi kita semua.
Jalan-jalan berlubang banyak kita jumpai dan lewati, terlebih disaat
musim penghujan, sering kita menggerutu kesal dan marah ketika tidak
sengaja melewati lubang tersebut yang membuat berkendara kita terganggu,
tak jarang pula akibat jalan berlubang tersebut terjadi kecelakaan yang
membawa korban jiwa.
Dari sepeda pancal hingga motor harley, dari mobil buntut hingga mobil
mercy, bus, truk milik pedagang kaki lima hingga truk-truk besar milik
pengusaha sukses sering melewati jalan berlubang tersebut. Dari pengamen
hingga menteripun terkadang juga melihat jalan-jalan berlubang tersebut,
namun amat disayangkan tidak ada rasa kepedulian sebagaimana apa yang
dilakukan Mbah Sadiyo, benarkah kita sedang “Miskin Batin” ?.
Pejabat dan pemerintah setempat yang punya wewenang atas lubang-lubang
jalan tersebut tidak segera menutupnya dengan alasan klasik, belum ada
anggaran, belum dianggarkan, belum ada tender dan lain-lain bla..bla…
Mereka tak melihat Mbah Sadiyo yang penghasilannya tak seberapa demi
menyambung hidupnya dengan mencari rongsokan, rela menganggarkan dari
sebagian rejekinya untuk membeli semen yang digunakan menambal jalan
berlubang tersebut demi kepentingan sesama tanpa memperhitungkan
kepentingan sendiri.
Sebuah perilaku dari seorang Mbah Sadiyo gambaran orang yang tidak
miskin batin, cukup memprihatinkan tauladan semacam ini muncul dari
rakyat kecil, disaat para pemimpin negeri ini lebih mengutamakan
kepentingan pribadi dengan menggusur rakyat demi kepentingan pengembang.
Miskin Batin para pemimpin semacam itu akan senantiasa membuat kehidupan
timpang.
Semoga dengan tauladan Mbah Sadiyo mbah sadiyo yang bertebaran dinegeri
ini akan membuka batin kita agar tidak “Miskin Batin”
------------------------------------------------------------------------
TAGS Kepedulian <http://coretanpenaku.blogdetik.com/tags/kepedulian-1> /
Miskin <http://coretanpenaku.blogdetik.com/tags/miskin-1> / Batin
<http://coretanpenaku.blogdetik.com/tags/batin> /