Sabtu 11 Mar 2017, 00:25 WIB

Temui Korban Gusuran, Ketua MPR: Pemimpin Harusnya Tidak Menindas

Galang Aji Putro - detikNews
Ketua MPR Zulkifli Hasan menemui korban penggusuran. (Foto: Dok. MPR)

Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menemui korban penggusuran Bukit Duri, 
Kampung Akuarium, dan Kalijodo yang kini tinggal di Sekretariat Ciliwung 
Merdeka, Tebet, Jakarta Selatan. Dia menerima beberapa aduan dari warga korban 
penggusuran.

Nafsiyah, korban penggusuran asal Bukit Duri, mengadukan nasibnya yang digusur 
tanpa ganti rugi. Dia mengaku selama ini selalu membayar pajak bumi dan 
bangunan (PBB).

"Padahal selalu membayar PBB. Terima kasih Bapak Ketua MPR mau dengar keluhan 
warga. Selama ini kami ketakutan karena tidak ada yang melindungi, Pak," 
ucapnya di Sekretariat Ciliwung Merdeka, sebagaimana informasi dari siaran pers 
MPR, Jumat (10/3/2017).

Selain Nafsiyah, korban penggusuran lain mengeluhkan nasibnya. Korban 
penggusuran asal Kampung Akuarium, Darma Yani, mengaku kehilangan rumahnya 
tanpa ganti rugi.

"Tanpa mempedulikan anak kecil. Kami dianggap musuh negara karena diusir tanpa 
musyawarah. Apakah kami musuh negara?" keluhnya.

Menanggapi keluhan itu, Zulkifli menegaskan langkah yang dilakukan oleh Pemprov 
DKI adalah sebuah kesalahan. Dia pun mengingatkan, seorang pemimpin seharusnya 
melakukan musyawarah terlebih dulu sebelum mengambil keputusan.

"Pemimpin harusnya berpihak pada rakyat, bukan malah menindas. Perlakukan 
rakyat sebagai saudara, bukan musuh negara. Di Pancasila, tegas (disebut) soal 
prinsip musyawarah mufakat. Maka menggusur tanpa musyawarah itu jelas 
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," katanya.

Pada kesempatan itu, kehadiran Zulkifli langsung disambut oleh Koordinator 
Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi. Tokoh masyarakat Jaya Suprana juga tampak 
dalam kunjungan itu.




Kirim email ke