http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/12243841/ahok.minta.kasus.nenek. <http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/12243841/ahok.minta.kasus.nenek.hindun.tidak.dipolitisir>

hindun.tidak.dipolitisir <http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/12243841/ahok.minta.kasus.nenek.hindun.tidak.dipolitisir>


   Ahok Minta Kasus Nenek Hindun Tidak Dipolitisir

Senin, 13 Maret 2017 | 12:24 WIB

 *


 *



 *




 * 
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/12243841/ahok.minta.kasus.nenek.hindun.tidak.dipolitisir#komentar>
 * 
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/12243841/ahok.minta.kasus.nenek.hindun.tidak.dipolitisir#>

2464
Shares
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seusai melayat di rumah Nenek Hindun, di Jalan Karet Karya, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).


     Terkait

 * Ahok Melayat ke Rumah Nenek Hindun
   
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/11005441/ahok.melayat.ke.rumah.nenek.hindun>

 * Sumarsono Curiga Ada yang Menggerakkan Spanduk Larangan Menyalatkan
   Jenazah
   
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/10443581/sumarsono.curiga.ada.yang.menggerakkan.spanduk.larangan.menyalatkan.jenazah>

 * Pemprov DKI Turunkan Spanduk Provokatif dan Larangan Menyalatkan
   Jenazah
   
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/13/09484931/pemprov.dki.turunkan.spanduk.provokatif.dan.larangan.menyalatkan.jenazah>

 * Anies Serukan Tunaikan Shalat Jenazah dan Turunkan Spanduk Penolakan
   
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/11/19074331/anies.serukan.tunaikan.shalat.jenazah.dan.turunkan.spanduk.penolakan>

 * Polisi Minta Spanduk Bertulisan Provokatif dan SARA Dicopot
   
<http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/08/17421891/polisi.minta.spanduk.bertulisan.provokatif.dan.sara.dicopot>


*JAKARTA, KOMPAS.com* - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama <http://indeks.kompas.com/tag/basuki.tjahaja.purnama> atau Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok> meminta kasus meninggalnya Nenek Hindun binti Raisman tak lagi dibesar-besarkan oleh media.

Setelah melayat ke rumah Hindun, pada Senin (13/3/2017) pagi, Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok> mendoakan agar almarhumah nenek berusia 78 tahun itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Saya kira sudahlah kita ikuti ajaran agama saja yang benar, jangan dipolitisir. Teman teman media juga jangan tulis lagi (berita mengenai meninggalnya Hindun), tutup saja kasus ini," kata Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok>, di Jalan Karet Karya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin pagi.

Saat melayat, Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok> terlihat mengobrol dengan anggota keluarga Hindun. Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok> menjelaskan, anggota keluarga Hindun mengeluhkan mengenai rumah kontrakan yang mereka tempati.

Menurut Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok>, anggota keluarga Hindun mengeluhkan biaya sewa kontrakan yang lebih mahal dibanding sewa unit rumah susun. Hanya saja, Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok> memastikan tak akan merelokasi keluarga Hindun ke rusun.

"Mereka tidak mau juga kalau ditawari (pindah rusun), karena kerjaan (tempat bekerja dengan kontrakan) dekat. Kami berusaha cari lokasi pasar yang mau kami bangunin apartemen di atasnya," kata Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok>.

Pada akhir kesempatan, Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok> kembali mendoakan almarhumah Hindun.

"(kasus) ini adalah hal yang memalukan buat bangsa kita, enggak usah cerita-cerita lagi lah. Yang penting sekarang kita doakan supaya almarhumah dilapangkan jalan kuburnya," kata Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/ahok>. (Baca: Ahok Melayat ke Rumah Nenek Hindun <http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2017/03/13/11005441/ahok.melayat.ke.rumah.nenek.hindun>)

Informasi mengenai Hindun sempat viral di media sosial karena dikaitkan dengan rumor adanya larangan menyalatkan jenazah di Jakarta.

Kompas TV Pasangan Calon Gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendatangi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Pasangan Ahok-Djarot bertemu di kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan Ahok-Djarot dengan Megawati terjadi saat menerima rombongan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. Dalam pertemuan ini, dibahas rencana kota kembar atau sister city antara Cape Town dan Jakarta. Ahok juga menawarkan budidaya ikan kerapu yang dikembangkan di Kepulauan Seribu. Setelah pertemuan, Ahok-Djarot pergi bersama Megawati dan Sekjen PDI Perjuangan. Namun, Djarot menegaskan pertemuan ini tidak berhubungan dengan politik Pilkada Jakarta.



Penulis         : Kurnia Sari Aziza
Editor  : Fidel Ali

TAG:

 * sara <http://indeks.kompas.com/tag/sara>
 * Ahok <http://indeks.kompas.com/tag/Ahok>

Unik Bahan diskusi Sesuai Norma




Kirim email ke