https://nasional.tempo.co/read/news/2017/03/13/078855258/di-haul-soeharto-dan-supersemar-rizieq-
<https://nasional.tempo.co/read/news/2017/03/13/078855258/di-haul-soeharto-dan-supersemar-rizieq-fpi-serukan-angkat-senjata>
fpi-serukan-angkat-senjata
<https://nasional.tempo.co/read/news/2017/03/13/078855258/di-haul-soeharto-dan-supersemar-rizieq-fpi-serukan-angkat-senjata>
Di Haul Soeharto dan Supersemar,Rizieq FPI
Serukan Angkat Senjata
Senin, 13 Maret 2017 | 07:21 WIB
* share facebook
* share twitter
* share google+
* share pinterest
Di Haul Soeharto dan Supersemar,Rizieq FPI Serukan Angkat Senjata
Muhammad Riziq Syihab (kanan). REUTERS/Supri
*TEMPO.CO <http://TEMPO.CO>*, *Jakarta* - Pimpinan Front Pembela Islam
atau FPR Rizieq Syihab menyatakan bahwa haul Presiden RI kedua Soeharto
dan Surat Perintah Sebelas Maret yang dikenal dengan Supersemar
merupakan peringatan terhadap satu peristiwa besar bagi bangsa
Indonesia. Saat itu, kata Rizieq, terjadi penyelamatan negara atas
pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Kenapa peristiwa besar? Karena Supersemar dikeluarkan orang besar
bangsa Indonesia untuk orang besar bangsa Indonesia," kata Rizieq dalam
pidatonya, di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur,
Sabtu, 11 Maret 2017.
Baca:Haul Soeharto dan Supersemar, Anies: Belajar Sejarah untuk Masa
Depan
<https://pilkada.tempo.co/read/news/2017/03/12/304855081/hadiri-haul-soeharto-anies-belajar-sejarah-untuk-masa-depan>
Rizieq mengatakan, Supersemar dikeluarkan pada 1966 oleh Presiden RI
pertama, Soekarno, yang memberikan mandat Soeharto untuk mengambil
langkah dalam rangka penyelamatan negara atas pengkhianatan Partai
Komunis Indonesia (PKI).
Menurut Rizieq, mandat yang diberikan Soekarno merupakan langkah yang
tepat lantaran negara dalam keadaan darurat kala itu. "Presiden Soeharto
yang menerima mandat tersebut, yang menerima kuasa tersebut, yang
menerima amanat tersebut, telah menjalankannya dengan penuh tanggung
jawab," ujarnya.
Baca juga:Hadiri Haul Soehartodan Supersemar, Mobil Djarot Dilempar
Botol
<https://metro.tempo.co/read/news/2017/03/11/214855058/pulang-dari-masjid-at-tin-mobil-pengangkut-djarot-ditimpuk-botol>
Melalui Supersemar 1966, Rizieq menilai bahwa Soeharto telah mengambil
langkah tegas dalam membubarkan, melarang dan membasmi PKI hingga ke
akar-akarnya. Hal itu, kata Rizieq lagi, dilakukan Soeharto tanpa
kompromi. Karena itu, Rizieq pun meminta seluruh umat Islam yang hadir
di acara itu untuk siap angkat senjata bila ada kemunculan PKI.
"Kalau saat ini PKI coba-coba bangkit kembali, siap lawan PKI? Siap
angkat senjata? Siap bela agama? Siap bela NKRI?" Kata Rizieq.
Rizieq juga mengatakan bahwa Soekarno dan Soeharto, dengan segala
kelebihan dan kekurangannya patut untuk dihormati, dihargai, dan
apresiasi. Juga mengenang jasa-jasa mereka. Sebabnya, bila PKI tidak
dibasmi, ujar Rizieq, saat ini belum tentu semua umat Islam bisa
berkumpul untuk merayakan haul tersebut.
"Sebetulnya kami di tempat ini ingin menunjukkan rasa syukur pada Allah
dan sekaligus menyatakan rasa teima kasih pada Presiden Soeharto maupun
bapak-bapak lainnya telah berjasa membasmi PKI."
*FRISKI RIANA
*