Ceritera ente ttg protokuler sudah bener tetapi sayangnya tidak benar kalau bilang Jokowi tidak mau ketemu petani kendeng dan mau ketemu Melinda.
Disini ente mengkontraskan petani kendeng vs gates foundation. Begitu juga sama analoginya nanti kalau Jokowi berak, ente bilang mengkontraskan petani kendeng vs Jokowi berak. Yang dituju Jokowi itu duitnya bukan melindanya. Duit ini buat rakyat Indonesia. Jadi ente salah kaprah kalau bilang Jokowi “Tidak ada ruang dan waktu khusus untuk Rakyat sendiri”. Lain perkaranya kalau keuangan inklusif ini masuk kantongnya Jokowi alias korupsi. Kalau mau satire, Jokowi itu “mengemis”, “mengurangi/tidak punya harga diri” untuk minta duitnya gates foundation. Silahkan kalau mau berpersepsi begini. Walaupun saya bisa mengerti tapi saya tidak berpendapat begini. Ini demi apa? Buat rakyat kan? Ini pendapat saya mengemis dan mengurangi/tidak punya harga diri buat rakyat. Bukan dengue disease saja. Gates foundation focus ke tropical disease. Mereka sadar kurang focus ke bidang ini. tropical disease ini di negara berkembang dan miskin. Ini kelihatannya kenapa mereka masuk ke Indonesia. Di asia mereka paling2 masuk ke RRT, india dan timur tengah. Sekarang sudah melirik Indonesia. Ya mestinya disambung dengan baik. Dinegara maju termasuk negaranya sendiri USA mereka melirik masalah pendidikan sekolah negeri terutama charter dan magnet school. Ya bukan duit saja tetapi powernya gates foundation ini yg harus dilihat. Dibelakangnya banyak philantropis dunia. Sudah saatnya NKRI ikut merasakan manfaat duit2 ini apalagi buat rakyat indonesia. Jangan dianggap haram. Ini buat rakyat Indonesia. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, March 26, 2017 11:31 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Temui Jokowi, Istri Orang Terkaya Dunia Bahas Rekening Tabungan Protokoler istana itu bukan untuk kelancaran dan keamanan kerja presiden semata, tapi terutama menjaga hargadiri serta wibawa negara. Jadi, kalau tidak ada dalam jadwal, protokol istana (mewakili negara) bisa menolak. Kalau pun akhirnya diijinkan bertemu 30 menit dan dibilang lumayan, lumayan buat siapa? Katakanlah pertemuan ini sesuai skenario Anda. Persoalannya, fakta yang disajikan berita fotonya tidak mengatakan begitu. Bahasa gambar itu mengabarkan sebuah perundingan, bukan pertemuan. "Pertemuan" ini ada agendanya kok. Yaitu, membahas soal rekening tabungan, khususnya keuangan inklusif. Itu sebabnya Jokowi dan jajarannya mempersiapkan bahan-bahan presentasi berupa aneka 'kartu sakti' itu - padahal di mana-mana diberitakan agenda Melinda di Indonesia lebih terfokus pada penelitian nyamuk DB. Kalau ini sekedar "pertemuan" singkat di luar jadwal, mestinya cukup dilakukan sambil lalu di ruang tamu VVIP yang tersedia di bandara Halim Perdanakusuma. Tidak perlu menyediakan ruang (dan waktu) khusus untuk menyelak jadwal resmi. Jadi, karena Jokowi begitu serius menyediakan ruang (dan waktu) untuk berunding dengan istri orang kaya itu, maka pertanyaannya adalah: Bagaimana dengan petani Kendeng? Kenapa mereka harus berdemonstrasi sekian lama bahkan sampai di depan istana untuk bertemu presiden? Itupun Jokowi singkat saja menerimanya di sela-sela sebuah pertemuan di istana. Tidak ada ruang dan waktu khusus untuk Rakyat sendiri. --- inengahk@... wrote: Seorang presiden punya schedule kerja yang diatur protokoler. Kalaut kegitan tidak ada dalam sechdule mau diapaian, 30 menit pun bisa bertemu sudah lumayan Sama halnya dengan raja Salman dibali, rencananya beliau mau minta tambahan waktu 2 minggu biar puas dibali . Tapi protokoler bilang lain mau diapaian lagi, padahal beliau raja kok mau diatur protokoler --- djiekh@... wrote : Jokowi tidak ada waktu untuk menerima Melinda Gates di istana, karena Jokowi sudah ada janji ke Sumatera. Bisanya hanya terima Melinda 30 menit saja di ruangan lapangan terbang, sebelum Jokowi berangkat. Ya, kalau orang benar2 sibuk, tamunya juga mengerti, menyesuaikan. 2017-03-26 11:32 GMT+02:00 Lusi D. : Kok ada Presiden RI bergegas sowan ke Bandara Cengkareng: Soekarno-Hatta. Mestinya ada orang Jawa bertanya - Opo tumon? Ketika seorang fasis Hitler di Jerman berkuasa ada seorang sastrawan bernama Bertold Brecht, sebelum ditangkap sempat mencari asyl di Amerika Serikat. Namun demikian ia berkepribadian lain thd orangkaya. Berikut kutipan dari deretan ke-17 puisinya dng judul: "Alfabet", Si kaya dan si miskin Berdiri tegak dan saling memandang Si miskin pucat-pasi pun bertutur: Andaikan aku tak miskin, engkaupun tak akan kaya Diambil dari: Gesammelte Gedichte, Band 2, Frankfurt 1976 Selamat menikmati hariminggu. Lusi.- Am Sun, 26 Mar 2017 11:31:07 +0800 schrieb Chan CT : > From: B.DORPI P. > Sent: Sunday, March 26, 2017 10:10 AM > > http://katadata.co.id/berita/ 2017/03/23/temui-jokowi-istri- > orang-terkaya-dunia-bahas- rekening-tabungan > <http://katadata.co.id/berita/2017/03/23/temui-jokowi-istri-orang-terkaya-dunia-bahas-rekening-tabungan> > > > Kamis 23/3/2017, 22.04 WIB > > > Temui Jokowi, Istri Orang Terkaya Dunia Bahas Rekening Tabungan > Pertemuan itu berlangsung selama 30 menit. Presiden sempat > menunjukkan beberapa kartu yang merupakan bantuan sosial nontunai. > > Ameidyo Daud > > > Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri menerima kunjungan Co-Chair > and Trustee of the Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda Gates, di > Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/3). Laily Rachev/Biro > Pers Setpres > > > Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Melinda Gates, yang > merupakan istri orang terkaya di dunia saat ini, Bill Gates. > Pertemuan tersebut membahas banyak hal, mulai dari bantuan sosial > nontunai, pemberantasan penyakit demam berdarah, hingga inklusi > keuangan dan jumlah rekening tabungan. Melinda sudah mengunjungi > sejumlah daerah di Indonesia sejak beberapa hari lalu dalam > kapasitasnya sebagai Co-Chair and Trustee of the Bill & Melinda Gates > Foundation. Adapun, pertemuan dengan Jokowi digelar di bandar udara > Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/3), sebelum Presiden > melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Riau. > > Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, yang ikut > dalam pertemuan tersebut, mengatakan Melinda memuji Indonesia atas > keberhasilannya menjalankan program Keluarga Berencana (KB). Sebab, > program yang sudah dibesut sejak zaman Presiden Soeharto itu tak > sekadar program pemerintah namun sekarang sudah diikuti sektor swasta. > > Hasilnya dapat dirasakan pemerintah saat ini. "Sehingga pertumbuhan > penduduk terkendali," kata Darmin. > > (Baca: Orang Kaya Dunia Bertambah, Didominasi Bos Perusahaan > Teknologi) > > Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang turut menghadiri > pertemuan itu, mengatakan Melinda juga mengapresiasi kerja sama yang > dilakukan antara Universitas Gadjah Mada dengan John Hopkins > University dalam penanganan penyakit demam berdarah dan pemberantasan > nyamuk. > > Kemajuan penelitian ini bukan hanya bermanfaat bagi Indonesia dan > Amerika Serikat (AS), namun bagi negara lain yang menghadapi demam > berdarah. "Jadi kemajuan bukan buat Indonesia saja, tapi buat negara > lain juga," kata Sri Mulyani. > > Sedangkan berdasarkan penjelasan tertulis Sekretariat Presiden, > pertemuan itu berlangsung selama 30 menit. Presiden sempat > menunjukkan beberapa kartu yang merupakan bantuan sosial nontunai. > "Kami memiliki Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan > Program Keluarga Harapan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan > masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami juga > mulai memanfaatkan layanan perbankan," kata Jokowi. > > (Baca: Kekayaan 8 Tokoh Ini Lampaui Harta 3,6 Miliar Warga Dunia) > > Menanggapi penjelasan tersebut, Melinda memuji program bantuan sosial > nontunai itu. Ia mengakui program semacam ini dapat dijadikan acuan > untuk dilaksanakan di negara lain. "Kami banyak belajar selama > beberapa hari di Indonesia," katanya. > > Melinda juga berharap jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki > rekening tabungan dapat meningkat dari 36 persen menjadi 75 persen. > Salah satu upaya yang dilakukan lewat program strategi nasional > tentang keuangan inklusif dan membentuk Dewan Nasional Keuangan > Inklusif. > > Bill and Melinda Gates bertekad membantu pemerintah Indonesia > mengembangkan program keuangan inklusif ke seluruh daerah di Tanah > Air. Namun, pengembangan tersebut harus disesuaikan dengan arah > perkembangan perbankan nasional. Sekadar informasi, keuangan inklusif > bertujuan agar masyarakat pedesaan, yang jauh dari cabang-cabang > bank, bisa mengakses layanan jasa keuangan melalui agen-agen dan > telepon seluler. > > > > >