Soal satu itu jelas PDIP ngawur kalau memakai Edi Prasetyo untuk melobi Aguan. Mustahil tembus. Maka, normal saja Edi akhirnya cuma dijadikan ketua tim pemenangan Ahok-Djarot dan ganti lagu. Lalu, bagaimana dengan Aguan cs sekarang? Apa bukan giliran mereka yang menyanyikan "Ahok Pasti Tumbang" lantaran diperas Ahok lewat kontribusi tambahan 15%? Begitulah preman main politik, partai-partainya berideologi "centengisme". Ganti kulit hingga cangkok lidah sudah biasa. Segala cara tetap halal demi menjadi centeng pengusaha. Sedangkan pengusaha ya cuma butuh centeng terkuat. Di kubu lain, Luhut & Jokowi cekikikan - walau sambil berlutut juga kepada Freeport. --- jonathangoeij@... wrote: lagunya sudah ganti http://news.detik.com/berita/d-3302644/setelah-sebut-ahok-pasti-tumbang-kini-prasetyo-nyanyi-ahok-djarot-menang
--- ajegilelu@... wrote : Bagaimana dengan PDIP DKI maupun PDIP se-Indonesia? Jangan lupakan sejarah. Ketua Umum:"Pak Ahok, Yang Jantan Dong…" DPP PDIP: "Ahok dengan licik mencoba mengadu domba Djarot dengan partainya" DPR: Kader PDIP DKI Mayoritas Tolak Ahok Pemerintah / Kemendagri: Kemendagri 'sentil' Ahok anggaran belanja pegawai sepertiga APBD DKI Wagub DKI: "Pernyataan Pak Ahok Nggak Benar" Ahok: "Jika gagal (sbg calon perseorangan), saya kampanye untuk PDIP" Pengamat: Pengurus PDI-PTak Mau Ahok, Megawati Beri Peluang PDIP: Hanya Pribadi Megawati yang Dukung Ahok --- jonathangoeij@... wrote: PPP DKI deklarasi dukung Ahok-Djarot Kamis, 13 April 2017 23:58Reporter : Yayu Agustini RahayuAhok-Djarot. ©2016 Merdeka.com Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan DKIJakarta Kubu Muhammad Romahurmuziy, Abdul Aziz mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua. Hal itu diungkapkan melalui sebuah acara Istighosah Persatuan Jakarta di GOR Jakarta Barat, Grogol Petamburan, Kamis (3/4). Dalam kesempatan tersebut, Djarot mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepadanya. Ia juga mengaku telah diberitahu alasan kenapa PPP kubu Romy mendukungnya. Di hadapan seluruh peserta istighosah, Djarot menegaskan bahwa dirinya merupakan pelayan rakyat yang akan melayani semua kebutuhan rakyat lewat kebijakan dan program dengan menganggarkan APBD untuk warga yang tidak mampu. "Kami ini pelayan warga, pelayan ibu bapak sekalian yang akan membantu terutama kepada masyarakat yang tidak mampu, kaum dhuafa, masyarakat miskin. Itulah yang perlu kita bantu," kata Djarot. Tak lupa, Djarot juga memamerkan beberapa program yang menurutnya pro rakyat kecil. Di antaranya adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). "Nilainya satu tahun itu tidak kurang dari Rp 2,25 triliun, gede banget. Itu hak ibu bapak, terutama mereka yang tidak mampu. Saya dengan Pak Basuki senang sekali ketika turun ke bawah banyak mendapat ucapan terima kasih karena berobat gratis enggak bayar," ungkap Djarot. Djarot juga mengimbau agar tanggal 19 nanti mereka mencoblos yang betul-betul mereka sukai. "Tanggal 19 pilih yang bapak ibu sukai. Kalau enggak suka sama Pak Basuki, suka sama Djarotnya coblos nomor dua," tandas Djarot. [eko]