Bung Chan, Garam dari ladang semestinya dicuci dulu dengan air bersih untuk membuang impurities yang menempel di kristal garam. Pada pencucian ini hanya dipakai air dalam jumlah sedikit. Setelah itu garam dikeringkan dan ditambah jodium dalam bentuk KJO3 untuk konsumsi. Ada juga yang mau garam NaCl dengan kemurnian tinggi. Seluruh garam dilarutkan tepat pada kejenuhannya. Sedikit soda dan Na2CO3 ditambahkan untuk mengendapkan Mg sebagai Mg(OH)2 dan Ca sebagai CaCO3 yang mudah mengendap. Setelah disaring, larutan garam diuapkan dengan multiple effect evaporator dengan stoom dan vacuum. Baru kemudian dikristalkan. Multiple effect evaporator sangat efficient. Dipakai di pabrik2 gula untuk menguapkan nira tebu untuk dikristalkan dan di kapal cruise untuk membuat air minum dan air mandi dengan total crew dan penumpang sampai 7000 orang. Saya beruntung di cruise terakhir, Holland American Line dapat ijin lihat pembuatan air minum dari air laut dan diterangkan sendiri oleh kepala tekniknya, insinyur Belanda. Terus dipesan jangan cerita pada penumpang lain, karena dia akan kerepotan sedangkan dia urusannya banyak. Air yang diuapkan, dikondensasikan jadi air dengan pendinginan air laut, yang jadi panas, yang dipakai sebagai feed. Air ini seperti aqua destillata, tidak mengandung mineral. Ya, rasanya aneh. Karena itu air ini dilewatkan dulu ke batu2an mineral, supaya mengandung mineral, jadi rasanya seperti air dari sumber dan seperti air minum dari Perusahaan Air Minum. Kalau air seperti Aqua destillata dipakai mandi, sabunnya tidak hilang hilang, karena kesadahannya nol, tidak mengandung Ca++ dan Mg++ yang dapat mengendapkan sabun, yang langsung cepat hilang tercuci.
2017-08-08 16:58 GMT+02:00 Chan CT <sa...@netvigator.com>: > Terimakasih, bung Djie! Penjelasan yang mencerahkan masalah garam-dapur > dan garam-industri, ... > > Tapi, ... melihat pembuatan garam cara kampungan, dengan dijemur diladang > garem begitu, mestinya garam itu kotor, ya! Belum lagi diinjak-injak oleh > petani-garem. Udah gitu masuk mulut kita! Hehehee, ... > > Salam, > ChanCT > > > *From:* kh djie > *Sent:* Tuesday, August 8, 2017 8:12 PM > *To:* Chan CT ; Gelora45 > *Subject:* Re: [GELORA45] Re: Mahasiswa ITS ciptakan mesin pemurnian garam > > Ya, memang garam indusri tidak boleh untuk garam dapur. Kalau garam dapur > sengaja ditambahi jodium dalam bentuk Kalium Yodat. Kalau kekurangan > Jodium, kita bisa kena penyakit gondok. > Garam industri itu dipakai misalnya dalam elektrolis pembuatan NaOH dan > H2, Cl2 dari larutan garam industri > > 2017-08-08 13:52 GMT+02:00 Chan CT <sa...@netvigator.com>: > >> Ooouuh, kalau begini garam-industri itu kemurnian NaCl lebih tinggi, ya! >> Tapi kenapa saya dengar di HK malah tidak boleh dipakai sebagai >> garam-dapur? Atau pengertian garam-industri yg dimaksud lain, ... garam >> yang banyak digunakan untuk pendingin, bikin es-balok? Garam kotor yang >> tidak butuhkan kemurnian tinggi? Atau sejenis begini, ... >> >> >> *From:* kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] >> *Sent:* Tuesday, August 8, 2017 3:40 PM >> *To:* Gelora45 >> *Subject:* Re: [GELORA45] Re: Mahasiswa ITS ciptakan mesin pemurnian >> garam >> >> >> >> Untuk garam industri, apalagi garam farmasi diperlukan kemurnian lebih >> tinggi. Karena itu dipakai >> proses pelarutan kembali, pengendapan impurities dengan bahan2 tertentu, >> penyaringan. Filtratnya kemudian dikristakan kembali. Jadi proses >> rekristallisasi. >> Kalau untuk garam konsumsi, harus ditambah Jodium dalam bentuk Kalium >> Yodat. KJO3. >> >> 2017-08-08 6:44 GMT+02:00 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] < >> GELORA45@yahoogroups.com>: >> >>> >>> >>> Rupanya garam adalah bahan yang baru diciptakan dan belum ada alat >>> pembersihannya. >>> >>> >> >> >> > >