From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, October 9, 2017 2:11 AM
Catatan Seorang Penulis Usai Jenguk Ahok Minggu, 08 Oktober 2017 | 06:50 WIB Ahok ketika masih di LP Cipinang diajak foto bersama sipir penjara JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Seorang wanita bernama Meicky Shoreamanis Panggabean, mendapat kesempatan tak terduga menjenguk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atauAhok, yang kini mendekam di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk menjalani hukuman dua tahun penjara, atas kasus penistaan agama. Meicky Shoreamanis Panggabean adalah salah satu penulis yang dekat dengan Ahok. Bahkan, pada tahun 2014 lalu, Meicky Shoreamanis Panggabean menuliskan pengalaman politik Ahok dalam sebuah buku. Ketika itu, Ahok ingin membagi pengalaman berpolitik itu kepada pembaca anak-anak. Meicky Shoreamanis Panggabean lah yang mempersiapkan buku tersebut. "Saya yang meminta untuk menulis buku tersebut. Awalnya beliau tidak mau dibuatkan buku, karena hanya menganggap itu pencitraan," ucap Meicky kepada Netralnews.com. Meicky Shoreamanis Panggabean menjenguk Ahok pada Kamis (5/10/2017). Pengalaman menjenguk Ahok ini, dia tuangkan dalam sebuah catatan tersendiri yang diposting di Facebooknya, Sabtu (7/10/2017). Berikut cata tan Meicky: Gue jenguk Ahok diajak Mbak Kristin Samah lewat Mbak Ezki Suyanto. Ini dadakan. Sekedar info buat yang belum jenguk, tanggal jenguk itu bisa diubah-ubah, lho. Gue udah 2x terdaftar, ikut rombongan orang lain tapi batal melulu. Beberapa teman protes, kok mereka gak gue ajak. Lha...Ini nama gue dimasukkin ke rombongan tanpa sepengetahuan gue. Uang adalah rejeki yang paling murah. Nama gue dimasukkin 'dengan semena-mena' ke daftar penjenguk, jelas adalah rejeki yang lebih mahal dari uang. Apalagi kejadiannya bukan tanggal tua :-) Pas liat muka gue, Ahok ngomong gini,"Lo udah normal,'kan? Eh, lo udah normal 'kan?" Hahahaaa... Ahok kelihatan hepi berat ('suka cita', istilah yang selalu dipake Ahok), dan berisik banget, ngocehhhhh melulu. Beliau masih ganteng (ya iyalah...), otakny a tambah keren('kan di sel banyak baca) dan sangat fit . Sebagian orang yang sering gue temui NGGAK PERNAH menunjukkan kebahagiaan yang kadarnya 50% kebahagiaannya Ahok. Kelihatan banget kalo Ahok tuh hanya tubuhnya aja yang terpenjara. Hati dan pikirannya bebas merdeka. Omongannya lucu, beberapa becandaannya nyeleneh dan cerita-ceritanya persis kayak duit Setnov: Nggak abis-abis. Topik standup comedynya lu as: Dari mulai sashimi sampe pernikahan, dari tentang koki sampe komentar Bu Vero soal penyebab Ahok betah tinggal di Mako Brimob. Rentang ketawa gue dari mulai cengengesan sampe ngakak kenceng banget. Sayangnya, Ahok bilang supaya yang diomongin jangan ditulis. Bilangnya sampe 2x, lho. *** Kamis siang, seorang teman bilang,"Jangan benci sama Anies. Dia itu perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong Ahok." Gue udah lama punya pendapat kayak gini tapi hanya di kepala. Kalimat itu nggak pernah bisa masuk ke hati gue. Kata Ravi Zacharias, doktor yang namanya jadi nama salah satu pusat studi di Oxford, jarak terjauh di bumi adalah jarak antara hati dan pikiran. Setelah lihat dengan mata kepala sendiri betapa hepi dan sehatnyaAhok, kalimat di atas jadi sangat mudah untuk diamini. Kita nggak perlu membenci lawan-lawan Ahok. Kehidupan dan semesta udah membenci mereka terlebih dahulu. Mulai tanggal 16 kita akan lihat bersama-sama, lawan-lawan Ahok ramai-ramai menggali kuburannya sendiri. Udah saatnya pendukung Ahok secara sadar ngambil langkah kayakAhok: Memaafkan. Jagoan kita tubuhnya terpenjara lha kalo kita pikiran kita yang terpenjara. Mau sampe kapan? Tentu kita wajib membenci lawan-lawan Ahok karena sudah membuat negara terpecah-belah dan bikin sesama kita jadi rasis serta kian picik. Kita harus membenci keberpihakan mereka pada kekuasaan dan uang, bukan pada rakyat. Mereka adalah pengacau dengan kualitas destruksi kelas satu. Negara di tangan mereka jadi seperti mainan lilin di tangan anak TK: Suka-suka gue dong mau gue bentuk jadi apa. Bencilah mereka karena keberingasannya dalam menghancurkan kualitas rakyat yang imbasnya pasti kita rasakan sampai ke generasi berikutnya. Gak papa, sah-sah aja, ini namanya sacred anger, marah saat melihat hal yang benar dijungkirbalikkan... Tapi membenci mereka karena udah bikin jagoan kita susah? Lahhhh... Ahok gak susah. Dia lagi retret 2 tahun (atau 1 tahun 8 bulan. Entahlah). Anggap aja sabbatical leave. Gue nggak menutup mata terhadap Vero yang kehilangan suami, Daud yang nggak bisa curhat ke bapaknya atau Nia dan Sean yang merasa kesepian karena bokapnya yang doyan ngomong itu suaranya gak kedengaran lagi di rumah mereka. Pendukung Ahok kangen ke Ahok sampe mewek dan senewen, apalagi keluarganya. Untuk yang agak bingung kenapa Ahok nanya,"Lo udah normal ya?" Ahok nanya begitu karena tau bahwa gue sempat hampir 2 bulan nangis melulu dan ngelamun terus sampe ke tahap nggak mau (atau nggak bisa??) besuk. Nah, yang stres dan ngamuk Ahok dipenjarakan musuh-musuhnya jelas bukan cuma gue tapi percayalah, lawan-lawan Ahok adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong Ahok. Satu tangan mereka pakai untuk menolong Ahok, tangan satunya lagi mereka pake untuk menggali kuburannya sendiri. Lihat aja, tanga n Fadli Zon yang dia pake untuk ngetweet bahwa dia ngobrol panjang dengan Soeharto waktu 2007. Tangan Jonru yang dipake mengetik fitnahan dan seruan provokatif. Tangan-tangan yang ngetik WA untuk minta jatah preman ke gubernur baru, berdebat tentang cara nilep yang cepat, menghubungi konsultan untuk diskusi tentang teknik pencitraan... Kebenaran punya caranya sendiri untuk hadir. Kita lihat mulai 16 Oktober. Catat satu-satu. Ini akan jadi pelajaran menarik: Hidup nggak melulu tidak adil, kok.'Hukum karma', begitu kata sebagian orang. 'Hukum tabur tuai', begitu istilah yang dipake sebagian yang lainnya. Gusti ora sare. Mereka akan bergelimpangan satu demi satu. Ini udah mulai kok, lo liat sendiri 'kan??? Dan saat mereka jatuh, Ahok lagi senang-senang, mengasah kemampuan standup comedynya di depan banyak grup saat hari-hari jenguk, membalas surat fansnya yang datang dari berbagai umur, menyantap makanan dan melahap buku-buku mahal best seller yang didapatnya secara gratisan dari fansnya... Ahok akan keluar dengan tjahaja yang semakin terang. Dan musuh-musuhnya akan menyesal 7 turunan kenapa mereka memenjarakan Ahok. Percayalah." Meicky Shoreamanis Panggabean Sabtu, 7 Okto ber 2017, 8.29 WIB.